Sebenarnya saya
mendapatkan hal ini sudah dari beberapa tahun yang lau, namun baru sekarang
saya mendapatkan ilham untuk membahas hal ini, dimulai ketika saya teringat
kotbah hamba Tuhan tentang adanya seorang yang tidak terkenal namun ternyata
itu memberi dampak kepada orang sekitarnya bahkan sampai banyak orang dan
tercatat dalam Alkitab dan akhirnya secara ajaib itu mempengaruhi semua orang
yang membaca ALkitab. Seorang hamba Tuhan berkata kita sekarang hidup dijaman
generasi yang tidak terkenal untuk dipakai Tuhan secara luar biasa, sekarang
bukan hanya pendeta-pendeta besar yang maju tapi Tuhan akan membangkitkan kita
semua yang tidak terkenal tapi mau dipakai Tuhan menjadi alatNya untuk
kemuliaanNya. Ini dasyat sekali, suatu kehormatan kita yang tidak ada apa2nya
dipakai Tuhan menjadi pengaruh bagi banyak orang seperti orang-orang yang
tercatat didalam Alkitab.
Siapa saja sih mereka? Ya jelas kita tidak tahu namanya
karena tidak dicatat, tapi kita mau mempelajari APA yang mereka lakukan
sehingga memberi dampak yang besar bagi seluruh umat yang membaca Alkitab.
1.
Bujang Elia
1 Raja-raja 18 : 43-44
Setelah itu ia berkata kepada
bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik
ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia:
"Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
44. Pada ketujuh kalinya
berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari
laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang
keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
Kalau boleh saya
katakan dia ini salah satu orang yang ngenes kisah hidupnya, kita bahas satu2
ya..
- Bujang
ini disuruh Elia untuk “naik ke atas“, kalau dilihat ayat sebelumnya
mereka itu sudah berada di puncak gunung, lalu Elia menyuruh naik, naik
kemana? Kemungkinan ke puncak gunung yang menghadap kelaut, menurut
seorang hamba Tuhan jarak antar gunung itu sekitar beberapa kilo, tapi
jangan lupa itu hanya jarak antar gunung, kita juga harus menghitung
bujang ini naik turun gunung sebanyak 2x dalam 1 perjalanan, jadi ya
mungkin total sekitar 10km (menurut penelitian hamba Tuhan tersebut)
Kalau
saya…disuruh jauh2 ke warung, naek motor pula, liat warung tutup saya udah
ngomel2. Ini luar biasanya bujang Elia, jauh2 cuma buat ngeliatin awan. Kalau
saya disuruh jauh2 Cuma buat say hi kepada
seseorang pasti saya ngomel2, ya buat apa jauh2 klo Cuma buat gitu
doang, klo jauh2 dateng buat sesuatu yang memang perlu bin penting mah cengli
lah. Lah ini cm buat liat orangnya ada di rumah ato ngga terus balik lagi.
Belum lg kalo orangnya itu ngga ada di rumah, trus kita udah pulang ke rumah kita
berapa menit kemudian kita harus balik lagi kesana buat liat orangnya udah
pulang atau belum (ceritanya lg ga ada HP), udah nangis darah saya.
Jadilah taat dan setia meskipun
terlihat gila dan tidak ada gunanya, karena mungkin saat itu kita tidak tahu rencana
Tuhan, tapi percaya kita akan melihat pelangi diujungnya dan mahkota akan
menanti kita.
- Saya
tidak tahu apakah bujang ini sempat beristirahat atau tidak? Seandainya
Elia berdoa dulu yang lama masih lumayan buat bujangnya istirahat sejenak.
Kalau dilihat di ayat sebelumnya Elia hanya berdoa meletakkan kepalanya
diantara kedua kakinya, mungkin dia berteriak mengerang, jadi mungkin
hanya berdoa sebentar, ga tau juga saya. Dan kalau dilihat ayat 43 sih ga
ada ampun bagi si bujang yang malang tapi setia itu, Elia langsung
menyuruh bujangnya pergi begitu memberi kabar ga ada awan.
Saya
ga bisa ngerti gimana perasaan si bujang itu, kalau saya dikerjain seperti itu
pasti udah marah-marah, saya keliling seharian naek motor aja udah cape butuh
makan minum, lah itu naek turun gunung ga pake motor trail tapi ala ninja
Hatori, saya ngga tahu itu bujang udah sempet makan dan minum belum ya..?
Jangan lelah dan mengomel, biar
daging ini hancur dan menjadi martir untuk kemuliaan nama Tuhan. Roh Kudus yang
memampukan kita. Bujang itu bolak balik sebanyak 7x, 7 banyak yang mengartikan
angka kesempurnaan / tidak terbatas. Berarti kita harus seperti bujang itu : Terus menerus bekerja di ladang
Tuhan tanpa lelah dan mengeluh.
- Lagi2
kalau saya jadi bujang Elia mengharapkan awan muncul, saya akan
mengharapkan awan hitam pekat yang menutupi langit, tapi ini yang dilihat
awan cuma setapak tangan, kalau saya, saya akan pesimis melihat awan Cuma
kecil, mungkin juga saya membayangkan akan disuruh balik lagi karena
awannya kurang besar, mungkin juga saya tidak akan bilang awan kecil, saya
akan bilang “sudah ada awan terlihat” saya tidak akan bilang awan kecil. Tapi
lagi2 ini yang luar biasa dari bujang Elia, dia bilang “Wah” seolah-olah terkagum dan tidak masalah
dengan awan kecil (seringkali kita tidak bersyukur ketika kita melihat
seolah-olah berkat yang kita terima itu kecil atau tidak sebesar berkat
yang orang lain terima, tp ini lah hebatnya bujang Elia, dia tetap
bersukacita meskipun hanya melihat awan kecil dan dia berkata jujur, tidak
takut disuruh balik lagi)
Bersyukur senantiasa, tidak takut
menghadapi situasi apapun, berserah penuh.
- Setelah
itu semua apakah sudah selesai? Ternyata tidak saudara2…si bujang itu
langsung disuruh pergi lagi..OMG itu kaki bisa potong.
Kita dijanjikan Tuhan dibawa dari
satu kemenangan kepada kemenangan yang lain, dari kemuliaan ke kemuliaan. Ya
ini harganya, tugas demi tugas akan menanti kita saudara2…semangat..!!
2. Anak
yang memberi 5 roti dan 2 ikan, janda miskin, dan bujang Saul
Yoh
6 : 9
"Di sini ada seorang anak,
yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk
orang sebanyak ini?"
Mark 12 : 41-44
1
Sam 9 : 6-10
Di
ayat-ayat sebelumnya kita tahu bahwa orang-orang dewasa itu kelaparan, dan
kalau mereka pulang mereka bisa pingsan karena tidak ada makanan. Dan ini ada
anak kecil yang membawa sedikit makanan, kalau dalam posisi anak tersebut itu
anak belum tahu bakal ada mujizat, jangankan anak kecil itu, lah wong
murid-murid Yesus sendiripun bingung, boro-boro mikir mujizat. Ini anak kecil
kalau dia kasih semua bekalnya kemungkinan dia mati dijalan karena orang dewasa
aja bisa pingsan, ini anak kecil, mungkin bisa mati dijalan. Tapi yang ajaib
anak ini mau kasih semua yang dia punya seperti janda yang memberi persembahan
2 peser uang. Juga dengan bujangnya Saul, dia bisa memberikan nasihat yang baik
pada Saul, selain itu dia mau memberikan semua hartanya ketika majikannya tidak
ada uang. Dengan perbuatannya ini dia “menentukan nasib sebuah bangsa” yang
mendambakan raja pada saat itu. Seandainya bujangnya tidak cerdas mungkin
ceritanya akan lain, dan mungkin Tuhan akan pakai orang lain yang mau
dipakaiNya menjadi alatNya.
Mereka
ini pahlawan iman yang bahkan namanya sama sekali tidak disebutkan dalam
Alkitab tapi dampaknya menguatkan orang yang membaca Alkitab, yang satu “dapat
membuat mujizat” dan yang satu dapat menyentuh hati Tuhan.
Beri semua yang terbaik untuk Tuhan
jangan setengah-setengah.
3. Bujang pembawa senjata Yonathan
1
Sam 14 : 6-7
Berkatalah Yonatan kepada bujang
pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal
orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita,
sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun
dengan sedikit orang."
7. Lalu
jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu;
sungguh, aku sepakat."
Ini
adalah misi bunuh diri namanya, kalo perang jaman dulu ada yang namanya pasukan
berani mati / pasukan bunuh diri. Tapi ini hebatnya “the power of sepakat”.
Jangan remehkan doa sepakat, sehati dan sejiwa. 2 orang saja berdoa maka Tuhan
hadir, klo hanya 2 orang tapi ditambah dengan Yesus yang unlimited maka
hasilnya tetap kekuatan yang tak terbatas.
Generasi yang akan dipakai Tuhan
hari-hari ini adalah generasi yang tidak takut dengan yang namanya ‘martir”.
Asalkan sepakat dengan Tuhan biarpun kita harus menjadi martir dan bahkan tidak
ada yang tahu nama kita, kita akan memberikan kemenangan yang besar bagi Tuhan
kita. Berdoa saja kita selamat seperti bujangnya Yonathan :D
Mungkin
ada banyak lagi pahlawan-pahlawan iman yang tidak tercatat namanya, mungkin
kalian bisa menemukan lebih banyak lagi. Yang jelas hari-hari ini Tuhan akan
memunculkan umat-umatNya yang tidak terkenal tapi yang mau dipakai oleh Tuhan
secara luar biasa. Seperti Yehezkiel dalam Yeh 47 : 1-5
Ketika
itu ada aliran-aliran air yang mengalir dari Bait Allah dan Yehezkiel harus
menuju aliran air tersebut sampai akhirnya ia harus berenang karena air
tersebut bisa menenggelamkan Yehezkiel, kita harus seperti itu, tenggelam dalam
Tuhan sehingga kita tidak kelihatan lagi, melainkan Kristus yang harus lebih
banyak terlihat (Galatia 2 : 20), ketika Yehezkiel masuk dalam air tersebut
sampai pada mata kaki, yang kelihatan lebih banyak adalah Yehezkielnya, kita
harus terus masuk lebih dalam lagi karena itulah yang Tuhan mau atas hidup
kita, jadi tidak terlihat, tidak terkenal, tidak menonjol, tapi dampak dari
kehidupan kita bisa mempengaruhi banyak orang dan memuliakan Tuhan, sehingga orang
bisa melihat adanya Yesus dalam diri kita masing-masing.
Seperti
24 tua-tua yang berada disekitar tahta Tuhan, nama mereka sama sekali tidak
tercatat dalam Alkitab, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya mereka (bukan para
rasul karena rasul Yohanes masih hidup, bukan keturunan Abraham karena mereka
ketika meninggal ada dipangkuan Abraham, bukan nenek moyang Abraham karena
jumlahnya bukan 24), tidak jelas siapa mereka tapi yang pasti mereka berada di
sekitar tahta Tuhan dan bermahkota, tapi bahkan mahkota mereka pun mereka
lempar.
Tidak
salah menjadi terkenal, tapi yang Tuhan inginkan adalah dampak hidup kita
terhadap orang lain, karena menjadi terkenal juga makin banyak badai dan makin
sulit untuk menjaga hati. Kalau saya pribadi lebih baik menjadi tidak terkenal
karena bebannya tidak seberat kita menjadi terkenal tapi membawa dampak positif
bagi Kerajaan Allah.
Tuhan
Yesus memberkati kita semua.