Jumat, 21 Juli 2017

Faceless Generation

Sebenarnya saya mendapatkan hal ini sudah dari beberapa tahun yang lau, namun baru sekarang saya mendapatkan ilham untuk membahas hal ini, dimulai ketika saya teringat kotbah hamba Tuhan tentang adanya seorang yang tidak terkenal namun ternyata itu memberi dampak kepada orang sekitarnya bahkan sampai banyak orang dan tercatat dalam Alkitab dan akhirnya secara ajaib itu mempengaruhi semua orang yang membaca ALkitab. Seorang hamba Tuhan berkata kita sekarang hidup dijaman generasi yang tidak terkenal untuk dipakai Tuhan secara luar biasa, sekarang bukan hanya pendeta-pendeta besar yang maju tapi Tuhan akan membangkitkan kita semua yang tidak terkenal tapi mau dipakai Tuhan menjadi alatNya untuk kemuliaanNya. Ini dasyat sekali, suatu kehormatan kita yang tidak ada apa2nya dipakai Tuhan menjadi pengaruh bagi banyak orang seperti orang-orang yang tercatat didalam Alkitab.
            Siapa saja sih mereka? Ya jelas kita tidak tahu namanya karena tidak dicatat, tapi kita mau mempelajari APA yang mereka lakukan sehingga memberi dampak yang besar bagi seluruh umat yang membaca Alkitab.

1. Bujang Elia

1 Raja-raja 18 : 43-44
 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
44. Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."

Kalau boleh saya katakan dia ini salah satu orang yang ngenes kisah hidupnya, kita bahas satu2 ya..
  • Bujang ini disuruh Elia untuk “naik ke atas“, kalau dilihat ayat sebelumnya mereka itu sudah berada di puncak gunung, lalu Elia menyuruh naik, naik kemana? Kemungkinan ke puncak gunung yang menghadap kelaut, menurut seorang hamba Tuhan jarak antar gunung itu sekitar beberapa kilo, tapi jangan lupa itu hanya jarak antar gunung, kita juga harus menghitung bujang ini naik turun gunung sebanyak 2x dalam 1 perjalanan, jadi ya mungkin total sekitar 10km (menurut penelitian hamba Tuhan tersebut)
Kalau saya…disuruh jauh2 ke warung, naek motor pula, liat warung tutup saya udah ngomel2. Ini luar biasanya bujang Elia, jauh2 cuma buat ngeliatin awan. Kalau saya disuruh jauh2 Cuma buat say hi kepada  seseorang pasti saya ngomel2, ya buat apa jauh2 klo Cuma buat gitu doang, klo jauh2 dateng buat sesuatu yang memang perlu bin penting mah cengli lah. Lah ini cm buat liat orangnya ada di rumah ato ngga terus balik lagi. Belum lg kalo orangnya itu ngga ada di rumah, trus kita udah pulang ke rumah kita berapa menit kemudian kita harus balik lagi kesana buat liat orangnya udah pulang atau belum (ceritanya lg ga ada HP), udah nangis darah saya.
Jadilah taat dan setia meskipun terlihat gila dan tidak ada gunanya, karena mungkin saat itu kita tidak tahu rencana Tuhan, tapi percaya kita akan melihat pelangi diujungnya dan mahkota akan menanti kita.

  • Saya tidak tahu apakah bujang ini sempat beristirahat atau tidak? Seandainya Elia berdoa dulu yang lama masih lumayan buat bujangnya istirahat sejenak. Kalau dilihat di ayat sebelumnya Elia hanya berdoa meletakkan kepalanya diantara kedua kakinya, mungkin dia berteriak mengerang, jadi mungkin hanya berdoa sebentar, ga tau juga saya. Dan kalau dilihat ayat 43 sih ga ada ampun bagi si bujang yang malang tapi setia itu, Elia langsung menyuruh bujangnya pergi begitu memberi kabar ga ada awan.
Saya ga bisa ngerti gimana perasaan si bujang itu, kalau saya dikerjain seperti itu pasti udah marah-marah, saya keliling seharian naek motor aja udah cape butuh makan minum, lah itu naek turun gunung ga pake motor trail tapi ala ninja Hatori, saya ngga tahu itu bujang udah sempet makan dan minum belum ya..?
Jangan lelah dan mengomel, biar daging ini hancur dan menjadi martir untuk kemuliaan nama Tuhan. Roh Kudus yang memampukan kita. Bujang itu bolak balik sebanyak 7x, 7 banyak yang mengartikan angka kesempurnaan / tidak terbatas. Berarti kita harus seperti bujang itu : Terus menerus bekerja di ladang Tuhan tanpa lelah dan mengeluh.

  • Lagi2 kalau saya jadi bujang Elia mengharapkan awan muncul, saya akan mengharapkan awan hitam pekat yang menutupi langit, tapi ini yang dilihat awan cuma setapak tangan, kalau saya, saya akan pesimis melihat awan Cuma kecil, mungkin juga saya membayangkan akan disuruh balik lagi karena awannya kurang besar, mungkin juga saya tidak akan bilang awan kecil, saya akan bilang “sudah ada awan terlihat” saya tidak akan bilang awan kecil. Tapi lagi2 ini yang luar biasa dari bujang Elia, dia bilang “Wah”  seolah-olah terkagum dan tidak masalah dengan awan kecil (seringkali kita tidak bersyukur ketika kita melihat seolah-olah berkat yang kita terima itu kecil atau tidak sebesar berkat yang orang lain terima, tp ini lah hebatnya bujang Elia, dia tetap bersukacita meskipun hanya melihat awan kecil dan dia berkata jujur, tidak takut disuruh balik lagi)
Bersyukur senantiasa, tidak takut menghadapi situasi apapun, berserah penuh.

  • Setelah itu semua apakah sudah selesai? Ternyata tidak saudara2…si bujang itu langsung disuruh pergi lagi..OMG itu kaki bisa potong.
Kita dijanjikan Tuhan dibawa dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lain, dari kemuliaan ke kemuliaan. Ya ini harganya, tugas demi tugas akan menanti kita saudara2…semangat..!!

2. Anak yang memberi 5 roti dan 2 ikan, janda miskin, dan bujang Saul
Yoh 6 : 9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Mark 12 : 41-44
1 Sam 9 : 6-10
Di ayat-ayat sebelumnya kita tahu bahwa orang-orang dewasa itu kelaparan, dan kalau mereka pulang mereka bisa pingsan karena tidak ada makanan. Dan ini ada anak kecil yang membawa sedikit makanan, kalau dalam posisi anak tersebut itu anak belum tahu bakal ada mujizat, jangankan anak kecil itu, lah wong murid-murid Yesus sendiripun bingung, boro-boro mikir mujizat. Ini anak kecil kalau dia kasih semua bekalnya kemungkinan dia mati dijalan karena orang dewasa aja bisa pingsan, ini anak kecil, mungkin bisa mati dijalan. Tapi yang ajaib anak ini mau kasih semua yang dia punya seperti janda yang memberi persembahan 2 peser uang. Juga dengan bujangnya Saul, dia bisa memberikan nasihat yang baik pada Saul, selain itu dia mau memberikan semua hartanya ketika majikannya tidak ada uang. Dengan perbuatannya ini dia “menentukan nasib sebuah bangsa” yang mendambakan raja pada saat itu. Seandainya bujangnya tidak cerdas mungkin ceritanya akan lain, dan mungkin Tuhan akan pakai orang lain yang mau dipakaiNya menjadi alatNya.
Mereka ini pahlawan iman yang bahkan namanya sama sekali tidak disebutkan dalam Alkitab tapi dampaknya menguatkan orang yang membaca Alkitab, yang satu “dapat membuat mujizat” dan yang satu dapat menyentuh hati Tuhan.
Beri semua yang terbaik untuk Tuhan jangan setengah-setengah.
3. Bujang pembawa senjata Yonathan
1 Sam 14 : 6-7
Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."
7. Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat."
Ini adalah misi bunuh diri namanya, kalo perang jaman dulu ada yang namanya pasukan berani mati / pasukan bunuh diri. Tapi ini hebatnya “the power of sepakat”. Jangan remehkan doa sepakat, sehati dan sejiwa. 2 orang saja berdoa maka Tuhan hadir, klo hanya 2 orang tapi ditambah dengan Yesus yang unlimited maka hasilnya tetap kekuatan yang tak terbatas.
Generasi yang akan dipakai Tuhan hari-hari ini adalah generasi yang tidak takut dengan yang namanya ‘martir”. Asalkan sepakat dengan Tuhan biarpun kita harus menjadi martir dan bahkan tidak ada yang tahu nama kita, kita akan memberikan kemenangan yang besar bagi Tuhan kita. Berdoa saja kita selamat seperti bujangnya Yonathan :D


Mungkin ada banyak lagi pahlawan-pahlawan iman yang tidak tercatat namanya, mungkin kalian bisa menemukan lebih banyak lagi. Yang jelas hari-hari ini Tuhan akan memunculkan umat-umatNya yang tidak terkenal tapi yang mau dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Seperti Yehezkiel dalam Yeh 47 : 1-5
Ketika itu ada aliran-aliran air yang mengalir dari Bait Allah dan Yehezkiel harus menuju aliran air tersebut sampai akhirnya ia harus berenang karena air tersebut bisa menenggelamkan Yehezkiel, kita harus seperti itu, tenggelam dalam Tuhan sehingga kita tidak kelihatan lagi, melainkan Kristus yang harus lebih banyak terlihat (Galatia 2 : 20), ketika Yehezkiel masuk dalam air tersebut sampai pada mata kaki, yang kelihatan lebih banyak adalah Yehezkielnya, kita harus terus masuk lebih dalam lagi karena itulah yang Tuhan mau atas hidup kita, jadi tidak terlihat, tidak terkenal, tidak menonjol, tapi dampak dari kehidupan kita bisa mempengaruhi banyak  orang dan memuliakan Tuhan, sehingga orang bisa melihat adanya Yesus dalam diri kita masing-masing.
Seperti 24 tua-tua yang berada disekitar tahta Tuhan, nama mereka sama sekali tidak tercatat dalam Alkitab, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya mereka (bukan para rasul karena rasul Yohanes masih hidup, bukan keturunan Abraham karena mereka ketika meninggal ada dipangkuan Abraham, bukan nenek moyang Abraham karena jumlahnya bukan 24), tidak jelas siapa mereka tapi yang pasti mereka berada di sekitar tahta Tuhan dan bermahkota, tapi bahkan mahkota mereka pun mereka lempar.
Tidak salah menjadi terkenal, tapi yang Tuhan inginkan adalah dampak hidup kita terhadap orang lain, karena menjadi terkenal juga makin banyak badai dan makin sulit untuk menjaga hati. Kalau saya pribadi lebih baik menjadi tidak terkenal karena bebannya tidak seberat kita menjadi terkenal tapi membawa dampak positif bagi Kerajaan Allah.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.