Rabu, 30 Agustus 2017

Mindset dan Mental seorang Raja





            Minggu kemarin saya ikut pelatihan konseling, inti dari pelatihan tersebut menyatakan kalau didunia ini kita masih nginjek tanah jadi jangan lupakan jiwa dan tubuh, banyak gereja sekarang ini hanya bermain di area roh tapi melupakan tubuh dan jiwa, saya sangat bersyukur dengan adanya pelatihan tersebut banyak gereja yang mengubah cara pandang mereka yang selama ini (menurut saya) hanya memikirkan perkara-perkara roh saja tanpa memikirkan peranan atau kebutuhan jiwa dan tubuh.
            Dan untuk kali ini saya tertarik untuk membahas “jiwa” khususnya tentang mindset dan mental seorang raja, kenapa? Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut saya mau ajak saudara/i sekalian untuk mengetahui tokoh2 di Alkitab yang memang layak menjadi seorang pemimpin karena mindset dan mental mereka. Dan perlu kalian ketahui bahwa mereka ini bukanlah anak-anak Tuhan, wow…kita kalah..tapi kita harus belajar dari mereka. Ini mereka..
  1. Potifar
Kej 39 : 1-6
Disini kita bisa lihat bahwa Potifar tidak takut untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Yusuf meskipun Yusuf “menguasai” rumahnya, mungkin dia juga tidak peduli orang mau ngomong apa, karena secara sekilas mungkin orang lain melihat bahwa Yusuflah kepala rumah tangga nya, bukan Potifar. Tapi sepertinya Potifar tidak ambil pusing soal hal tersebut karena dia tahu kalau mau bagaimanapun juga dialah pemilik rumah tangga yang sesungguhnya, dia seorang pemimpin, kepala; dan dalam benak dia, dalam pikiran dia Yusuf mau sebagaimanapun hebatnya dia tetaplah seorang budak, sekali budak ya tetap budak dulu, sekarang, dan selama-lamanya, makanya Potifar sama sekali tidak gentar dengan reputasi Yusuf.
Ok, sampe sini dl, ntar penjelasannya belakangan, atau kalau kalian sudah mulai menangkap maksud saya ya baguslah..ha2. Roh Kudus kita sama soalnya.
  1. Firaun
Kej 41 : 39 – 44
Ini lebih dasyat lagi mentalnya, klo Potifar mah masih level kepala rumah tangga yang mempekerjakan budak, ini udah level kerajaan, level bangsa-bangsa mempekerjakan seorang budak + tahanan, tapi Firaun ga takut tuh tersaingi oleh Yusuf, padahal udah jelas-jelas yang menjalankan negeri itu Yusuf bukan Firaun, tapi dia tenang bin cuek2 aja tuh. Kelebihan Firaun cuma tahta kerajaan doang. Klo tadi Potifar mungkin yang melihat Yusuf yang mengerjakan rumah tangga Potifar mungkin hanya orang-orang dekat Potifar saja, tapi ini seluruh rakyat bahkan seluruh penjuru bumi melihat bahwa Yusuf lah yang “menguasai” Mesir, tapi Firaun sama sekali tidak gentar, tidak minder, mindset dan mental yang sungguh luar biasa menurut saya. Mungkin Firaun berpikir Yusuf itu sekali budak ya tetap budak, mau dinaikkan pangkatnya segimanapun ya dia tetap budak, kalau gue ya sekali Firaun tetap Firaun, mau ada 1000 Yusuf pun ya gue tetep penguasa negeri ini.
  1. Raja Ahasyweros
Ester 5 : 3, 6
Ester 7 : 2
Ester 9 : 12
Ini raja juga luar biasa, jaman dulu yang namanya perempuan itu dipandang sebelah mata, hanya pelengkap, tapi ini raja berani memberi yang terbaik pada perempuan, betul Ester itu seorang ratu, tapi tetap dalam peraturan kerajaan kedudukan seorang ratu pun tidak lepas dari peraturan hukuman mati kalau raja tidak berkenan, apalagi Ester itu dari bangsa Israel yang notabene dibenci oleh bangsa-bangsa sekitarnya (perempuan pula), dan raja Ahasyweros pun bukan dari Israel.
Raja ini tidak merasa terancam meskipun harus memberikan setengah dari kerajaannya pada Ester, dengan cueknya dia mau ngasih tanpa pikir panjang, mungkin raja Ahasyweros juga sadar kalau Ester itu sangat cerdas jadi dia tidak ragu untuk memberikan setengah kerajaan pada Ester (kalau dipelajari dengan benar maka kita bisa menemukan bahwa Ester itu cerdas luar biasa), tapi intinya ini raja mempunyai mental baja tanpa harus merasa disaingi oleh Ester.

            Nah sudah tau kan maksud saya mau kemana? Ya..banyak dari kita anak-anak Tuhan, anak-anak Kerajaan Allah, katanya anak Raja, pewaris tahta Kerajaan Allah, katanya anak kesayangan Bapa? Tapi nyatanya kita terlalu takut akan kehidupan ini, kuatir, ga PD, ga percaya, dll. Kalah dengan orang dunia ini yang bisa sangat percaya diri menguasai negeri ini, kalah mental kita hari-hari ini, yang harusnya menguasai negeri ini adalah anak-anak Tuhan bukan anak-anak dunia yang tidak mengenal Yesus. Ahok tidak bisa berjuang sendirian (Bisa sih kalau Tuhan mau).
            Milikilah mental Kerajaan Allah, mindset kita harus terus menerus berkata kalau saya ini anak Raja, dunia harus takluk kepada Allah, bukan kita yang dikuasai dunia. Berlakulah seperti seorang pemimpin, seorang raja yang tidak gentar apapun seperti yang ditunjukkan 3 orang yang diatas, biarlah nama Tuhan dipermuliakan, dan biarlah seluruh bumi penuh akan kemuliaan Tuhan, biar mereka melihat bahwa Yesuslah yang punya bumi ini dan anak-anakNya lah yang menguasai bumi ini. Amin3. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar