Minggu kemarin saya ikut pelatihan konseling, inti dari
pelatihan tersebut menyatakan kalau didunia ini kita masih nginjek tanah jadi
jangan lupakan jiwa dan tubuh, banyak gereja sekarang ini hanya bermain di area
roh tapi melupakan tubuh dan jiwa, saya sangat bersyukur dengan adanya
pelatihan tersebut banyak gereja yang mengubah cara pandang mereka yang selama
ini (menurut saya) hanya memikirkan perkara-perkara roh saja tanpa memikirkan
peranan atau kebutuhan jiwa dan tubuh.
Dan untuk kali ini saya tertarik untuk membahas “jiwa”
khususnya tentang mindset dan mental seorang raja, kenapa? Sebelum saya
menjelaskan lebih lanjut saya mau ajak saudara/i sekalian untuk mengetahui
tokoh2 di Alkitab yang memang layak menjadi seorang pemimpin karena mindset dan
mental mereka. Dan perlu kalian ketahui bahwa mereka ini bukanlah anak-anak
Tuhan, wow…kita kalah..tapi kita harus belajar dari mereka. Ini mereka..
- Potifar
Kej 39 : 1-6
Disini
kita bisa lihat bahwa Potifar tidak takut untuk menyerahkan segala sesuatunya
kepada Yusuf meskipun Yusuf “menguasai” rumahnya, mungkin dia juga tidak peduli
orang mau ngomong apa, karena secara sekilas mungkin orang lain melihat bahwa
Yusuflah kepala rumah tangga nya, bukan Potifar. Tapi sepertinya Potifar tidak
ambil pusing soal hal tersebut karena dia tahu kalau mau bagaimanapun juga
dialah pemilik rumah tangga yang sesungguhnya, dia seorang pemimpin, kepala;
dan dalam benak dia, dalam pikiran dia Yusuf mau sebagaimanapun hebatnya dia
tetaplah seorang budak, sekali budak ya tetap budak dulu, sekarang, dan
selama-lamanya, makanya Potifar sama sekali tidak gentar dengan reputasi Yusuf.
Ok,
sampe sini dl, ntar penjelasannya belakangan, atau kalau kalian sudah mulai
menangkap maksud saya ya baguslah..ha2. Roh Kudus kita sama soalnya.
- Firaun
Kej 41 : 39 – 44
Ini
lebih dasyat lagi mentalnya, klo Potifar mah masih level kepala rumah tangga
yang mempekerjakan budak, ini udah level kerajaan, level bangsa-bangsa
mempekerjakan seorang budak + tahanan, tapi Firaun ga takut tuh tersaingi oleh
Yusuf, padahal udah jelas-jelas yang menjalankan negeri itu Yusuf bukan Firaun,
tapi dia tenang bin cuek2 aja tuh. Kelebihan Firaun cuma tahta kerajaan doang.
Klo tadi Potifar mungkin yang melihat Yusuf yang mengerjakan rumah tangga
Potifar mungkin hanya orang-orang dekat Potifar saja, tapi ini seluruh rakyat
bahkan seluruh penjuru bumi melihat bahwa Yusuf lah yang “menguasai” Mesir,
tapi Firaun sama sekali tidak gentar, tidak minder, mindset dan mental yang
sungguh luar biasa menurut saya. Mungkin Firaun berpikir Yusuf itu sekali budak
ya tetap budak, mau dinaikkan pangkatnya segimanapun ya dia tetap budak, kalau
gue ya sekali Firaun tetap Firaun, mau ada 1000 Yusuf pun ya gue tetep penguasa
negeri ini.
- Raja Ahasyweros
Ester 5 : 3, 6
Ester 7 : 2
Ester 9 : 12
Ini
raja juga luar biasa, jaman dulu yang namanya perempuan itu dipandang sebelah
mata, hanya pelengkap, tapi ini raja berani memberi yang terbaik pada
perempuan, betul Ester itu seorang ratu, tapi tetap dalam peraturan kerajaan
kedudukan seorang ratu pun tidak lepas dari peraturan hukuman mati kalau raja
tidak berkenan, apalagi Ester itu dari bangsa Israel yang notabene dibenci oleh
bangsa-bangsa sekitarnya (perempuan pula), dan raja Ahasyweros pun bukan dari
Israel.
Raja
ini tidak merasa terancam meskipun harus memberikan setengah dari kerajaannya
pada Ester, dengan cueknya dia mau ngasih tanpa pikir panjang, mungkin raja
Ahasyweros juga sadar kalau Ester itu sangat cerdas jadi dia tidak ragu untuk
memberikan setengah kerajaan pada Ester (kalau dipelajari dengan benar maka
kita bisa menemukan bahwa Ester itu cerdas luar biasa), tapi intinya ini raja
mempunyai mental baja tanpa harus merasa disaingi oleh Ester.
Nah sudah tau kan maksud saya mau kemana? Ya..banyak dari
kita anak-anak Tuhan, anak-anak Kerajaan Allah, katanya anak Raja, pewaris
tahta Kerajaan Allah, katanya anak kesayangan Bapa? Tapi nyatanya kita terlalu
takut akan kehidupan ini, kuatir, ga PD, ga percaya, dll. Kalah dengan orang
dunia ini yang bisa sangat percaya diri menguasai negeri ini, kalah mental kita
hari-hari ini, yang harusnya menguasai negeri ini adalah anak-anak Tuhan bukan
anak-anak dunia yang tidak mengenal Yesus. Ahok tidak bisa berjuang sendirian
(Bisa sih kalau Tuhan mau).
Milikilah mental Kerajaan Allah, mindset kita harus terus
menerus berkata kalau saya ini anak Raja, dunia harus takluk kepada Allah,
bukan kita yang dikuasai dunia. Berlakulah seperti seorang pemimpin, seorang
raja yang tidak gentar apapun seperti yang ditunjukkan 3 orang yang diatas,
biarlah nama Tuhan dipermuliakan, dan biarlah seluruh bumi penuh akan kemuliaan
Tuhan, biar mereka melihat bahwa Yesuslah yang punya bumi ini dan anak-anakNya
lah yang menguasai bumi ini. Amin3. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar