Selasa, 26 Juli 2016

Jangan Takut Untuk Mengakui Tuhan Kita Yesus Krsitus

            Shalom2 saudara terkasih dalam Krsitus Yesus, saat ini saya diberi misi oleh Tuhan untuk mengingatkan saya sendiri dan anak2 Nya yang lain agar tidak takut/malu untuk memperlihatkan siapa diri kita sebenarnya (dalam hal ini adalah anak2 Tuhan Yesus). Karena dalam banyak hal saya melihat banyak anak2 Tuhan itu malu dalam mengakui identitas kita sebagai anak2 Nya. Menurut saya itu akan sangat menyakitkan hati Tuhan. Why? Simple, kalau saudara punya anak, dan anak anda malu mengakui anda sebagai orang tua nya, bagaimana perasaan anda? Misalnya jika saya menolong orang lain, dari 0 sampai orang itu sampai berhasil menjadi sukses, tapi orang itu sama sekali tidak memandang saya, tidak mengucapkan terima kasih pada saya, tidak mau mengakui bahwa dia sukses karena saya, tapi karena usaha dia sendiri….hmmm mungkin saya akan berpikir ulang untuk membantu dia nantinya. MEMANG betul kudu iklas atuh bantu mah…tapi tetap saya akan merasa tersakiti, kecewa, tidak merasa dihargai. Dan saya membayangkan begitu…kita udah ditolong Tuhan secara abis2an, tapi kita malu untuk mengakui Dia sebagai Bapa kita, sebagai Tuhan kita dihadapan semua orang, bayangkan betapa sakitnya hati Tuhan. Allah sendiri yang mengatakan bahwa “Aku adalah Allah yang pencemburu” ketika kita takut dan malu untuk mengidentifikasikan bahwa kita adalah mempelaiNya, Dia pasti akan sangat kecewa berat.
            Dulu saya pun seperti itu, misalnya saja ketika saya makan ditempat umum, dulu saya malu untuk berdoa (membuat tanda salib bagi orang Katolik), disaat saya ingin berdoa tapi melihat yang lain tidak berdoa maka saya pun tidak jadi berdoa karena malu, saya takut dikatain sok suci, dsb, dsb. Dalam hal yang sesederhana itu saja kita malu, bagaimana nanti dalam perkara yang besar? Bukankah kita harus setia dulu dalam perkara kecil, kalau yang sederhana itu saja kita takut, ya jangan harap Tuhan mempercayakan perkara yang besar pada kita. Mungkin ada yang berkata “ah…ya udah biarin ajalah, takut kalau dikasi tugas yang besar/berat” Ya udah jadilah menurut imanmu, engkau akan kecil terus seumur hidupmu, jadi wong cilik terus, it’s your choice, jangan salahkan Tuhan kalau hidupmu begitu2 aja ga ada perkembangan, yang repot kan begitu kita merasa jenuh dengan kehidupan kita yang membosankan tiba2 kita teriak sama Tuhan….Goooddd whhhhyyyy?? Kenapa hidup saya seperti ini? Engkau tidak adil Tuhan!!! Nah lo…ini nih yang repot. Ha3..

            Saya sering melihat saudara-saudara kita yang lain tanpa malu2 mengucapkan salam dengan kepercayaan mereka, kenapa kita tidak? Kita tahu kan siapa Tuhan kita? Tuhan yang paling benar, masa kita anak2 terang takut untuk mengucapkan salam dengan kepercayaan kita, “shalom” itu kata yang indah, kita harus terus menyebarkan shalom kemana, bahkan sampai ke ujung bumi. Saudara-saudara kita yang lain tidak malu untuk berpakaian menurut kepercayaan mereka, kenapa kita malu untuk memakai atribut kepercayaan kita? Mungkin ada yang berkata “mereka itu mayoritas, kita ini minoritas, takut lah”  Ya emang sih…saya pribadi juga takut, tapi memang itu resiko kita sebagai anak2 Tuhan (Wahyu 2:10) Meskipun begitu Tuhan tetap ingin anak2Nya melaksanakan amanat agungNya sampai bumi penuh kemualiaanNya, sampai semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, semua lutut bertelut menyembah Yesus Allah yang benar. Yakin semua itu sudah di cover Tuhan, perlindunganNya sempurna dan nyata dalam hidup kita, kalau memang bukan saat kita untuk pulang ya kita tidak akan mati dalam membertitakan Injil keselamatan. Percayalah…percaya saja pada Tuhan, Dia akan menjaga hidup kita sampai garis akhir. Amin3…

Rabu, 06 Juli 2016

Tertawalah

Tertawalah

            Tertawa itu baik, amat sangat baik, apalagi mentertawakan masa depan, mentertawakan kesusahan, bahkan Alkitab pun menyarankan untuk kita berbahagia, tertawa, gembira, karena itu juga merupakan obat yang manjur dari pada kita bersusah hati, itu hanya akan menambah masalah dan membuat kita sakit. Tapi tahukah kalian ada sisi negative dari tertawa yang harus kalian ketahui dan waspadai, kita sering lengah disini dan justru ini akan menjadi salah satu senjata iblis untuk menjatuhkan kita anak-anakNya. Wah…ko bisa? Apa aja nih contohnya supaya kita bisa menjaga diri kita sendiri dari hal yang postif menjadi negative.
Ya sudah jelaslah:
1.      Mentertawakan Tuhan: Siapa disini yang berani mentertawakan Tuhan? Percaya atau tidak percaya, sadar atau tidak sadar, kita SERING mentertawakan Tuhan. Dalam artian kita sering tidak percaya pada Tuhan kita sendiri.
A: Kamu percaya Tuhan Maha Kuasa?
B: Ya jelas lah, masa gitu aja ditanya.
A: Kamu percaya Tuhan bisa jadi manusia?
B: Huahahha….mana mungkin…???
A: Tapi kamu percaya Tuhan bisa melakukan segalanya?
B: Ya iya laaaahhh…
A: Tuhan bisa loh dating ke dunia
B: Wkwkwkwk….ada-ada aja lu bro, ya ga bisa lah…
A: Hmmm….
Ya apapun lah contoh lainnyanya, misalnya: Tuhan bisa ko buat kamu berkelimpahan, kaya raya, huahahhaa….saya cm org miskin begini. Tuhan bisa loh bikin orang itu bertobat, huahhahaa…org itu mah mau digimanain juga tetep error, dsb, dsb, dsb…Tertawalah terus seperti itu. Kalian sudah menghina Tuhan dan KebesaranNya, kalian meremehkan Tuhan dan KuasaNya, dan itu akan menyakitkan hati Tuhan, seorang pendeta pernah menjelaskan ketika misalnya ada seorang bapak mempunyai keahlian sirkus yang sangat hebat misalnya, dan si bapak ini mau memperlihatkan kehebatannya dan meminta bantuan audience, tapi misalnya anak tetangganya mengatakan bahwa dia tidak percaya pada keahliannya dan tidak mau jadi sukarelawan, mungkin si bapak ini tidak terlalu ambil pusing. Tapi seandainya ketika anaknya sendiri yang pastinya hampir setiap hari melihat kehebatan ayahnya, dan hampir setiap hari melihat bapanya berlatih mengatakan bahwa dia tidak percaya sama bapanya, itu akan menyakitkan sekali hati bapa tersebut, karena “ko bisa anakku sendiri tidak percaya sama bapanya sendiri”. Begitu pula dengan Tuhan kita, mungkin Tuhan juga tidak terlalu ambil pusing ketika umat beragama lain tidak percaya Tuhan kita Yesus Kristus, tapi akan menyakitkan hati Yesus ketika anak-anakNya sendiri tidak percaya apa yang mampu Dia lakukan untuk anak-anakNya.  
Coba sekarang mari kita lihat Kej 18: 12-15 Sara ditegur oleh Tuhan karena mentertawakan Firman Tuhan, sehingga membuat Sara ketakutan, dan karena itu ia menamai anaknya Ishak agar dia juga ingat bahwa dia telah ditegur Tuhan karena mentertawakan Tuhan.
Jangan sampai kita ditegur Tuhan karena meremehkan Dia dengan mentertawakan dia dengan tidak sopan/tidak hormat. Untung disini Sara hanya ditegur, apalagi bapa Abraham, kalau kita baca di Kej 17:17 Tuhan malahan sama sekali tidak menegur Abraham, tapi kalau kita membaca keseluruhan tentang Abraham mungkin kita bisa mengerti bagaimana Abraham membayar harga dalam mengikut Tuhan, apakah kita sanggup membayar harganya? Banyak orang tidak seberuntung Sara apalagi Abraham, contohnya kita lihat di Lukas 1:18-22 Disini Imam Zakharia hanya mempertanyakan Firman Tuhan dan dia menjadi bisu, saya ga tahu apa yang terjadi jika berani mentertawakan Firman Tuhan. Yah…ga usah cari tahu deh, yang jelas bertobat aja, jangan mempertanyakan, meragukan, apalagi mentertawakan Firman Tuhan. Lakukan saja perintahNya maka kita akan selamat dan berkemenangan. Amin.

2.      Mentertawakan diri sendiri: Yang saya maksudkan disini adalah ketika ada orang yang tidak serius dengan kehidupan diri nya sendiri, selalu bermain-main dan tidak serius dengan apapun yang dia lakukan. Kekanak-kanakan. Ketika berbuat kesalahan bukannya bertobat malah tertawa dengan kebodohannya sendiri dan sama sekali tidak sadar dan tetap mengulangi kesalahn yang sama, ketika ditegur dan diajar tanggapannya hanya tertawa lagi. Menjadi pelawak yang tidak berguna dalam kehidupannya. Mengira semuanya lucu dan mengira semuanya dianggap mainan. Hal ini beda dengan profesi pelawak ya sodara-sodara, jagan salah mengerti. Banyak orang berakhir hanya menjadi “pelawak” dalam kehidupannya, Mike Tyson benar-benar hanya menjadi pelawak dalam masa sekarang kehidupannya, dia juga mengarang buku “From zero to zero” karena banyak permainan yang tidak benar dalam kehidupannya. Siapa lagi yang berakhir jadi pelawak dalam kehidupannya? Kita lihat Hakim-hakim 16:25 Ternyata Simson menjadi pelawak dalam akhir hidupnya karena mempermain-mainkan Roh Keperkasaan yang diberika Allah kepadanya. Yang dipikirannya hanya bersenang-senang dengan mengejar wanita-wanita cantik Filistin yang dibenci orang tuanya, dan waktu itu dia harus membayar harganya dengan sangat mahal, dengan nyawanya sendiri. Serius lah dengan kehidupan kita, jangan sampai kita menjadi tertawaan orang lain, berapa banyak Alkitab menyebutkan bahwa Israel akan menjadi tertawaan bangsa-bangsa lain, itu karena mereka tidak serius dengan Allah mereka sendiri, bermain-main dengan Allah mereka sendiri, bukankah Tuhan sendiri berfirman kalau kita harus melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan sendiri? Stop main-main and be serius.  Amin.

3.      Mentertawakan sesama (Pasangan hidup, ortu, saudara, teman, orang lain)
Orang bilang kalau sahabat sejati mah pasti nolongin kita ko kalau kita jatoh, tapii…setelah diketawain dulu. Hahaha…Bener juga sih, tapi bukan itu yang mau saya bahas. Maksud saya itu BENAR-BENAR mentertawakan penderitaan orang lain, bukan seperti contoh yang tadi itu. Bukan hanya tersenyum senang/tersenyum licik melihat kejatuhan orang lain, tapi yang paling mengerikan adalah penghakiman terhadap saudara sendiri. Serasa kita adalah Tuhan yang berhak menghakimi dan bilang “Naaahhh….tuh kaaannn..hehehhehahaha…dihukum Tuhan tuh, rasain tuh akibatnya” Ketika orang tersebut ditertawakan, dilecehkan, dihina, dihakimi (yang nota bene belum tentu kesalahan dia, mungkin itu adalah ujian dari Tuhan, mungkin kejadian itu diijinkan Tuhan terjadi) dan orang itu mengadu kepada Tuhan, berlutut kepada Tuhan, menguatkan hatinya pada Tuhan, hati-hati….penghakiman yang kita berikan ke orang itu bisa berbalik ke arah kita, karena pembelanya adalah Tuhan sendiri. Kita baca Ayub 12:4 dan Ayub 30:1 Disini kita tahu bahwa Ayub diijinkan Tuhan untuk mengalami kemalangan, tapi sahabat-sahabatnya bahkan istrinya sendiri menghina dia, mentertawakan dia, dan menghakimi dia. Apa yang Ayub lakukan? Dia teriak kepada Tuhan minta pembelaan dari yang Maha Tinggi, karena dia tahu, percuma meminta pembelaan dari manusia, kebanyakan manusia hanay bisa mentertawakan kemalangannya bahkan menghakiminya, hanya pada Tuhan sajalah pembela dia yang sesungguhnya. Ketika Tuhan mendengar teriakan Ayub apa yang terjadi pada ketiga teman-temannya? Kita baca Ayub 42:7-10 Murka Tuhan menyala-nyala atas mereka!! Ini peringatan bagi kita semua jangan sampai kita mentertawakan orang lain apalagi menghakiminya, meskipun mereka jatuh karena kesalahan mereka sendiri tetap kita tidak berhak mentertawakan mereka, APALAGI jika itu “hanya” ujian dari Tuhan, habislah kita, “masih mending” kalau orangnya jadi murtad dan tidak  lulus ujian dari Tuhan, “mungkin” kita untuk sementara aman, tapi begitu dia lulus ujian Tuhan, berlutut dan berteriak minta pembelaan Tuhan, mateng kita.

4.      Pengkotbah berkata bahwa semua ada musimnya, termasuk tertawa.
Telah dijelaskan bahwa tertawa itu sangat baik, tapi kalau setiap saat kita tertawa kita bisa dianggap gila, kita tertawa keras-keras dipemakaman itu namanya orang error (yaa…mungkin dia mengerti kalau yang meninggal udah bahagia di surga, jadi dia tertawa senang kali ya…), tertawa terbahak-bahak di Rumah Sakit ketika ada orang yang mau meninggal, error juga (yaa….sekali lagi mungkiiinnn dia mengerti kalau orang tersebut pasti berbahagia karena sebentar lagi ketemu Tuhan Yesus)


            Tuhan ingin kita berbahagia, Tuhan senang bercanda dengan anak-anakNya, tapi Tuhan tidak pernah bermain-main tentang kehidupan kita, Dia serius ingin menjaga kita, menyelamatkan kita. Begitupun dengan kita semua, kita bahagia ketika kita bersekutu denganNya, menari bersamaNya, tertawa bahagia, tapi jangan pernah kita mempermainkan Dia, Dia tidak akan pernah bisa kita permainkan. Senangkan hatiNya selalu, buat Dia selalu tersenyum hingga kita semua menyambut Yesus di awan-awan permai, dan berbahagia dan tertawa dengan mempelai kita untuk selama-lamanya. Amin3.

Pengetahuan

Pentingnya Berpengetahuan

            Saya sebagai guru selalu bilang ke anak didik saya kalau pengetahuan itu sangat penting karena Tuhan sendiri pun bilang pada Amsal 11:9 ( tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan) Jadi jika kita mau selamat kita harus berpengetahuan, kita harus berpengetahuan jika kita tidak mau binasa.
Amsal 1:7 (Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan)
Jadi kalau kamu tidak berpengetahuan maka kamu itu tidak takut akan Tuhan, dan ini diperkuat dengan fatsal 1:29 (Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN), dan juga siapa memberi himat dan didikan? Sudah jelas itu semua berasal dari Tuhan, Amsal 2:6 (Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian), jadi kalau kalian tidak pintar kalau kamu bodoh maka kalian menghina hikmat dan didikan, dan otomatis menghina Tuhan yang memberikan itu semua pada orang yang Tuhan beri, Tuhan tidak memberi hikmatNya pada sembarang orang, karena apa? Hikmat itu seperti mutiara yang sangat berharga, bahkan sebenarnya lebih berharga dari pada mutiara, dan Tuhan tidak mau melemparkan mutiara itu pada babi, karena babi tidak pernah mengerti betapa berharganya mutiara tersebut, hanya menginjak-injak mutiara tersebut bahkan babi tersebut bisa berbalik menyerang. Orang yang diberi hati minta ampela itu seperti orang yang menendang ke belakang. Apa sih maksudnya? Jadi itu semua adalah perumpamaan orang yang tidak tahu diri karena kekurangan pengetahuan, setelah ditolong, setelah diberikan sesuatu yang berharga untuk menolong dia, setelah orang itu menjadi gemuk, maka dia bisa menendang kebelakang, menendang orang yang telah menolongnya, habis manis sepah dibuang. Ulangan 32:9-15. Makanya Tuhan sangat berhati-hati memberikan hikmatNya, jangan sampai Tuhan melihat kita sebagai babi yang tidak pantas untuk diberikan pengetahuan, jangan sampai Tuhan melihat kita sebagai orang yang tidak tahu diri.
          Sangat mengerikan kalau melihat orang tidak pernah mau belajar, seperti kura2 dalam tempurung, tidak mau explore, merasa cukup apa yang dia punyai sekarang, padahal sampai kapanpun kita itu harus belajar, setiap hari pasti aja ada pengetahuan yang baru, jangan sampai Tuhan tegur dulu seperti di fatsal 1:22 (Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?)
          Sebenarnya enak sekali kalau kita berpengetahuan, waktu itu ada teman yang menerapkan kata-kata dosen saya, “kalian itu belajar bukan untuk nilai, tapi karena kalian memang butuh, maka belajar itu akan menjadi menyenangkan bukan beban” saya mendengar teman saya yang sudah mempraktekan itu hanya bisa bengong karena saya tidak mengerti, padahal Tuhan itu sudah mengatakannya sejak dari jaman dahulu kala. Amsal 2:10 (Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu). Wow…sekarang saya baru mengerti itu semua, sayang sekali saya baru menyadarinya sekarang, maka sekarang adalah tugas saya memperingatkan generasi muda ini agar mencintai pendidikan dan pengetahuan dan hikmat, karena kalau tidak akan benar2 sangat rugi sekali pisan :D saya usia segini baru menyadarinya, coba saja kalau saya menyadari lebih cepat bin awal mungkin kehidupan saya akan jauh lebih baik dari pada sekarang.
          Amat sangat banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa hikmat dan pengetahuan itu dapat menyelamatkan dan menjaga kita semua, mengajarkan kita untuk mencintai didikan tidak seperti orang dungu, terutama di Amsal, bacalah dan renungkan lah karena itu sangat-sangat bagus karena pengetahuan himat kebijaksanaan itu lebih berharga dari pada emas, jadi kalau kalian ingin kaya jangan cari uang jangan cari emas banyak-banyak, tapi carilah hikmat dan pengetahuan. Saya ketika memberikan tugas pada anak yang tidak taat seringnya meminta mereka untuk membaca Amsal atau menyalin Amsal, karena saya percaya dengan membaca dan merenungkan Amsal akan mengubah anak menjadi lebih baik, mungkin sekarang mereka tidak mengerti dan menganggap itu adalah hukuman, tapi saya percaya Yesaya 55:11 akan terjadi terhadap mereka semua (demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.)
          Meskipun kita tidak mengerti tentang Alkitab dan ayat-ayat yang ada didalamnya kita harus tetap membacanya, karena kembali lagi ke Yesaya 55:11. Tanpa sadar Firman itu akan terserap masuk kedalam tubuh kita, yang penting tangkap lah dengan roh kalian bukan dengan pikiran jasmani kalian, tangkap dengan hati, maka Roh Kudus akan membukakannya kepada kalian suatu saat nanti. Tanpa sadar kalian akan mengerti Firman, mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada orang dunia. Apakah orang dunia tahu kenapa orang-orang Kristen selalu dianiaya dari jaman Yesus sampai pada detik ini? Kenapa ada istilah gereja setan, bukan yang lain?? Hanya ada gereja setan. KARENA iblis pun tahu kalau YESUS adalah satu-satunya Allah yang benar, Tuhan yang benar, tidak ada yang lain, bukan yang lain, hanya YESUS saja. Makanya kenapa umat agama lain tidak mengalami penganiayaan, terlihat baik-baik saja, terlihat bebas melakukan kegiatan keagamaan mereka (terlepas dari konflik SARA) Umat Kristen paling disingkirkan dimana-mana di dunia ini, why?? Sudah jelas karena iblis tidak suka!! Iblis hanya menghambat kebenaran, yang tidak benar akan iblis biarkan kenapa? Buat apa iblis repot-repot menghalangi yang udah jelas ngaco, ujung-ujungnya pasti neraka, jadi iblis malah mensuport mereka agar mereka lebih jauh tersesat dan akhirnya binasa, tapi pengikut kebenaran akan mereka halangi sedemikian rupa agar kita susah menuju surga, agar kita semua susah untuk beribadah kepada Allah yang benar. Jadi jika kehidupan kita banyak tantangan dan rintangan maka bersyukurlah dan bilang “I’m on the right track’ makanya iblis sengaja halang2in kita sampai pada tujuan Allah. Kalau hidup kita tenang-tenang saja, nyaman-nyaman saja itu justru harus hati-hati, apakah kita justru sudah melenceng dari tujuan awal kita sehingga iblis membiarkan kita sambil tertawa-tawa? Malah “memberkati” kita agar kita terus hidup nyaman dan melenceng ke neraka. Jika kita tidak mengetahui hal ini mungkin kita akan ngomel2 ke Tuhan…”Tuhaaaannnn…kenapa hidup saya susah?? Kenapa banyak sekali rintangan dalam kehidupanku?? Kenapa dia yang tidak pernah kegereja ko hidupnya tenang-tenang aja?? Tidak adil Tuhan…lebih baik saya juga ga kegereja, lebih baik saya juga ga pelayanan tapi hidup saya aman-aman saja…” Nah hati-hati saudara ku yang terkasih, jika kita tidak berpengetahuan kita pasti akan berpikir seperti itu, bertobatlah, cari pengetahuan dan hikmat Tuhan yang benar agar kehidupan kita tidak tersesat. Bagaimana mungkin kita bisa menuju surga jika kita tersesat, tidak tahu harus kemana, tidak tahu harus ngapain, enak sekali jika kita mengetahui jalan ke surga, mengetahui pikiran Bapa, mengetahui hati Bapa, bukan kah itu sangat indah? Ayo jangan malas untuk memperoleh pengetahuan, malah itu akan mempermudah hidup kita.
          Dulu saya pikir tidak apa-apa kalau kita melakukan kesalahan tapi kita tidak sadar atau tidak mengetahui kesalahan tersebut, misalnya: Dulu saya pikir tidak masalah ketika tiap orang mempunyai kepercayaannya masing-masing asal berbuat baik, tapi sekarang saya sadar perbuatan baik tidaklah memberikan keselamatan tapi hanya Yesus yang memberikan keselamatan; atau apapunlah contoh-contoh ketidaktahuan kita. Dulu saya pikir Tuhan akan memaafkan kita karena kita benar-benar tidak mengerti, tidak tahu mana yang boleh mana yang tidak boleh, sekarang saya saya sadar bahwa itu salah satu kesalahan besar yang bisa dimiliki manusia, karena biarpun kita tidak tahu, barpun kita tidak mengerti, kita tetap salah dihadapan Allah, kita tetap akan disidang dengan KETIDAKTAHUAN kita. Why?? Kan kita tidak tahu, harusnya Allah mengerti dong, harusnya Allah kasih kompensasi dong, Dia kan maha pengasih dan penyayang??
1.  Sekarang kita lihat hukum didunia ini. Ada hukum tertulis dan tidak tertulis, kita bahas yang tidak tertulis dulu. Ketika kita pergi kesuatu daerah asing, SEHARUSNYA kita itu paham dulu adat istiadat daerah tersebut, kebiasaan-kebiasaan apa saja yang ada di daerah sana, jangan sampai kita mendapat masalah bahkan mendapat celaka karena KETIDAKTAHUAN kita dalam bertamu ke daerah tersebut, contoh: Disuatu daerah ketika kita bertamu ke rumah orang, kita mau bertemu si A, ketika sampai rumah A yang ada hanya istrinya, di daerah tersebut kita hanya boleh berdiri didepan rumah dia, TIDAK BOLEH masuk. Nah…bagaimana orang yang tidak berpengetahuan?? Saya punya teman dari dulu itu sok akrab, SKSD pokonya mah, dan tidak tahu aturan main, seandainya dia bertamu kesana dan dia langsung masuk nyelonong begitu saja kesana, maka maut sudah membayangi dia, karena si A pasti akan tersinggung luar biasa dan pasti akan langsung membacok orang yang tidak sopan itu. Setelah kejadian, apakah kita masih bisa berkata “yaaaa….kan ga tau kebiasaan disana” percuma…semua udah terjadi.
2.  Yang tertulis: Ketika kita mengendarai mobil sendiri di Amerika kita harus tahu kalau jalan disana sebelah kanan, kalau kita pakai aturan di Indonesia, maka jeger tabrakan. Itu masalah simple, belum lagi rambu-rambu yang lain yang rumit. Apakah kita bisa bilang ke polisinya “pa…saya dari Indonesia, saya ga ngerti rambu-rambu disini, tolong bebaskan saya, jangan ditilang” Hmmm…Ketika kita sudah berani pegang setir disana, maka kalian akan dianggap tahu semua peraturan dan rambu-rambu disana. Maka tidak akan ada alasan “Tidak tahu / Tidak mengerti”
Itu aturan yang jelas di dunia, dalam Kerajaan Surga apalagi….ada aturan-aturan jelas yang harus di taati. Makanya kita WAJIB tahu apa itu aturan-aturanNya, kehendakNya, hatiNya. Kalau dalam dunia saja ada buku panduannya, ada orang yang bisa ditanya jika kita tidak mengerti aturan-aturan adat istiadat/aturan suatu Negara, maka kita pun punya buku panduan dan orang-orang yang sudah mengenal Tuhan terlebih dahulu, jadi jangan bilang kita ga salah karena kita tidak tahu, kita pasti dimaafkan karena tidak tahu, Tuhan itu tidak pernah salah, kita yang salah, apakah kita membaca Alkitab sebagai buku panduan Kerajaan Surga setiap hari? Apakah kita sering berkonsultasi dengan pemuka agama atau orang-orang yang sudah senior dalam Tuhan? DAN terlebih lagi, apakah kita BERTANYA langsung dengan Sang Pencipta kita?? Kalau kita belum melakukan itu semua tidak usahlah kita membela diri kita sendiri karena kita memang bersalah dihadapan Tuhan, jagan cari-cari alas an sendiri dengan mengatakan “tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa dengar suara Tuhan, dan alasan-alasan lainya” karena Tuhan sendiri sudah memfasilitasi semua itu, tinggal kita mau tidak menggunakan fasilitas tersebut.
    Kiranya kita mau terus mengupgrade diri kita sendiri, jangan kudet, didunia ada perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut karena kudet, kita jangan sampai seperti itu, kita juga harus terus update dengan Roh Kudus. Jangan ketika ada update-an baru kita menolak dan mengatakan “itu sesat biasanya ga gitu, itu sesat dari dulu kita mah seperti ini aja, itu sesat…bla..bla..bla…”  Ayo guys, berpengetahuan dalam Roh Kudus sendiri J Tuhan Yesus memberkati.