Shalom2 saudara/i ku yang terkasih
dalam Kristus Yesus, kali ini saya ingin membahas tentang Yohanes pembaptis,
why? Karena saya penasaran dengan dia, ko bisa sih dia itu jadi orang terbesar
sedunia?? Melebihi Maria yang merupakan ibu Yesus; melebihi Elia & Henokh
yang tidak mengalami kematian karena diangkat langsung hidup-hidup sedangkan Yohanes
malah dipenggal kepalanya; melebihi Yusuf juga, ini sih pendapat pribadi saya
ya…Yusuf sama Yohanes pembaptis ini saingan, seperti tulisan saya sebelumnya
karena kalo diliat2 mereka hamper-hampir perfect
ga ada cacat cela, tapi ternyata kelihatannya Yohanes mengungguli Yusuf
dalam hal yang terbesar di dunia ini. Padahal pemberitaan tentang dia lumayan
sedikit.
Pada awalnya saya ingin membahas dan
meneliti tentang nabi ini point demi point kenapa dia menjadi besar, tapi dalam
perkembangannya malah jadi menyimpang..hehhehe..dalam perkembangannya akhirnya
saya menemukan bahwa kita HARUS menjadi Yohanes Pembaptis akhir-akhir jaman. Yohanes
pembaptis membuka jalan bagi Yesus ketika mau memulai pelayananNya karena
setiap Tuhan mau bikin suatu “event” pasti Dia akan mengutus nabi2Nya dulu
mendahului Dia. Yohanes telah melakukan tugasnya dengan baik sampai pada akhir
hidupnya dia tetap setia. Yohanes mendahului Yesus yang dating pertama kali ke
bumi, dan sekarang tugas kitalah yang mengawali kedatangan Yesus yang ke dua
kali ke dunia ini. Apa yang dilakukan Yohanes itu pun harus kita lakukan untuk
menyambut kedatanganNya yang ke dua. Yohanes menjadi orang terbesar di bumi
ini, suatu kehormatanlah bagi kita untuk melanjutkan tugas mulia ini,
melanjutkan tugas seorang yang besar untuk menyambut kedatangan Seseorang yang
lebih lebih lebih besar lagi di dunia ini hingga membuka tali kasutnya pun kita
tidak layak. Selayaknyalah kita merasa bangga karena Tuhan memlih kita untuk
mengawali kedatanganNya. Yohanes telah lulus, maka kita pun harus belajar
darinya. Anugerah apa aja sih yang diterima Yohanes sehingga kita juga minta
hal-hal tersebut.
- Augerah keluarga yang sempurna.
Wah berarti yang tidak punya keluarga yang baik
tidak bisa dong menjalankan tugas Yohanes? Eittsss…ntar dulu, kita bisa ko
punya keluarga yang baik dan benar, caranya? Gampang…tinggal cari aja ko. Jadi
tidak usah takut bagi yang merasa tidak punya keluarga yang sempurna seperti
Yohanes, bahkan yang tidak punya keluarga pun tidak usah kuatir..CARI..
Temukanlah keluarga yang benar, temukanlah BAPA
ROHANI, seperti Elisa menemukan bapa rohani yang benar-benar sakti, tempel
terus sampai kita benar-benar menyerap semua “kesaktiannya”. Percaya atau tidak
percaya kemampuan ortu rohani kita pasti akan turun akan kita. Seperti Elisa
mendapatkan 2 bagian roh dari Elia, sehingga “kesaktian” Elisa 2x lipat dari
Elia.
Memang susah menemukan ortu rohani yang baik,
seperti saya juga sampai hari ini belum punya ortu rohani yang benar-benar bisa
curhat, bisa tukar pikiran, bisa saling mendoakan secara fisik, memang
gampang-gampang susah. Nah loh jadi gmn? Bagaimana kalau sampai Tuhan datang
kita belum menemukan ortu rohani yang tepat? Ya jangan kuatir juga karena Tuhan
menyediakan jalan yang lain yaitu dengan kita mencari ortu rohani yang jauh
dari kita sekalipun, juga sekalipun kita tidak mengenal dia secara pribadi,
yaitu hamba Tuhan kita segani, yang kita hormati, dan yang kita respect dengan hamba Tuhan tersebut.
Emang bisa gitu? Masa sih?? Saya berani katakan
BISA. Bukankah kita bukan orang Yahudi? Bukan asli orang Israel? Tapi kenapa
kita disebut anak-anak Abraham dan BERHAK menerima berkat Abraham, Ishak, dan
Yakub? Ga masuk akal kan? Secara daging dan secara pikiran memang ga masuk akal
dan tidak mungkin, tapi apa yang mustahil bagi kita tidak mustahil bagi Allah.
Ketika kita menerima Abraham dengan iman dan mengaku dengan mulut dan hati
kita, maka kita dianggap sah anak Abraham karena kita menjadi anak bukan secara
daging tapi secara ROH, dan yang paling sakti apa?? Ketika kita juga mengaku
dengan mulut dan hati dan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Bapa kita maka kita
pun secara sah menjadi anakNya, karena semua itu berawal dari dunia ROH dulu
baru menjadi daging.
Saya mempunyai bapa rohani yaitu almarhum pa Petrus
Agung Purnomo, beliau mengajarkan bahwa ketika kita ingin menjadikan seseorang
bapa rohani kita maka kejarlah terus, pepet terus, nah kalau jauh dan ga kenal
gimana? Cara Pa Petrus Agung adalah dengan mendengarkan semua kotbah Benny Hin
setiap hari, juga kalau ada kesempatan beliau mengikuti semua KKR nya, gaya hidup
yang benar juga diikuti, misalnya sate setiap jam 5, atau apapun yang baik. Itu
caranya menjadikan orang tersebut bapa rohaninya, dan sekali lagi percaya atau
tidak percaya karunia Roh Kudus dari orang tersebut bisa menurun atas kita
seperti yang saya alami juga, percaya atau tidak percaya saya juga ga terlalu
peduli, yang penting saya mau bersaksi bahwa kecintaan alm. Pa Pertus Agung
terhadap Alkitab menurun atas saya, kalau tidak saya juga tidak mungkin menulis
tulisan-tulisan ini, tidak mungkin saya tertarik untuk mempelajari Alkitab dan
menuliskan apa yang saya dapat menjadi sebuah tulisan. Sebelum beliau
meninggal, beliau juga membagi-bagikan warisan karunia-karunia rohaninya.
Sangat beruntung saya mempunyai bapa rohani seperti beliau meskipun saya tidak
pernah mengenal beliau secara pribadi, menjadi jemaat gerejanya pun tidak. Tapi
yang saya tahu pasti, karunia rohani alm.pa Pertus Agung mulai mengalir kedalam
hidup saya.
Yang paling dasyat yang ingin saya bagikan adalah:
jadikan Elia dan Yohanes pembaptis bapa rohani kita. Seperti yang sering kita
baca, sepertinya Yohanes itu seperti Elisa, Yohanes sepertinya mempunyai roh
Elia dalam hidupnya, yang artinya kemampuan Yohanes juga 2x lipat Elia persis
seperti Elisa. Tapi persis seperti Elisa sepertinya “kesaktian” mereka tidak
turun ke murid-murid mereka, karunia tersebut mereka bawa mati. Alm. Pa Agung
bilang karunia itu tidak boleh dibawa mati. Jadi gmn? Ya harus ada yang
mewarisinya dong!! Siapa?? KITAAAA….katakan AMMMIIINNNN….!!! Bayangkan
saudara/i…ini adalah tugas berat, tugas mulia, tugas terakhir akhir jaman,
menyambut dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan untuk yang kedua
kalinya. Bagaimana bisa kalau kita tidak diberi kekuatan dari Tuhan sendiri?
Mustahil…sunggu mustahil tanpa Roh Kudus, dan salah 1 jalannya ialah kita minta
pada Tuhan pengurapan 4x ganda. Dari Elia ke Yohanes dan Elisa itu 2x lipat,
maka seharusnya dari Elisa dan Yohanes ke murid-muridnya / anak-anak rohaninya ya
dikalikan 2 lagi yaitu 4x lipat. Wooowww…dasyat bukan?? Aku minta sekarang
dalam nama Tuhan Yesus yang kudus bagi yang percaya aku minta pengurapan 4x
lipat Elia untuk tugas mulia ini yang dasyat karena harus ada pencurahan Roh
Kudus besar-besaran, pentakosta ke 3 HARUS TERJADI!! Dan bagaimana mungkin
kalau kita tidak diperlengkapi dan kita tidak punya kapasitas yang sangat
sangat sangat besaaaarrrr untuk menampungnya?? Aku sungguh-sungguh berdoa saat
ini ya Bapa, Yesus berkata tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka
mintalah kepada yang punya tuaian untuk mengirimkan pengerja-pengerja, maka
sekarang aku minta ya Bapa dalam nama Tuhan Yesus kirimkanlah pengerja-pengerja
yang mempunyai pengurapan 4x lipat untuk tugas terkahir kami semua. Dalam nama
Tuhan Yesus.Amiiinnn…
Terima kasih Tuhan hatiku sungguh berkobar-kobar,
jadikan kami penuai-penuai akhir jaman seperti Yohanes.Amin3..
- Lawatan Tuhan dan panggilan Tuhan.
Banyak kali Firman mencatat bahwa Tuhan telah
memanggil Yohanes untuk menjadi saksi, bukankah kita juga? Dan Yohanes memenuhi
panggilan tersebut? Bagaimana dengan kita? Apakah kita berkata Here am I Lord, send me. Sudahkah kita
melayani? Sudahkah kita menjadi saksiNya? Kita harus memberitakan terang itu,
memang kita harus menjadi terang tapi kita bukan terang yang sesungguhnya,
dunia tidak mengenal terang tersebut tapi kita tahu, dan ini tugas kitalah
memberitakan terang itu agar semua orang yang menerima pemberitaan kita menjadi
percaya dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anakNya dalam ROH, yaitu mereka
yang percaya dalam nama Yesus.
Dan dalam pelayanannya banyak sekali tantangan yang
harus dihadapi, tapi Yohanes tidak gentar dan cenderung nekat mengkonfrontir
orang-orang yang berpengaruh pada jamannya. Seperti Yohanes, Ahok pun seperti
itu, dia cenderung nekat menentang penguasa-penguasa pada jaman kita. Yohanes
berani dengan resiko kehilangan nyawanya karena adanya roh Elia dalam dirinya,
Ahok harus lebih lagi, knp? Karena Yohanes “hanya melawan” bangsa sendiri,
sedangkan Ahok bisa disebut pendatang, karenanya dia melawan kaum mayoritas
dimana dia sendiri hanya minoritas, maka dari itu dia butuh kuasa yang lebih
besar, kuasa 4x lipat. Jangan biarkan Ahok berjuang sendiri, saya pun sedang
mencoba terjun ke dunia politik untuk memperluas Kerajaan Allah.
- Jangan takut kehilangan.
Yang mempunyai murid seperti saya, yang punya anak
rohani, yang punya JEMAAT, tolong mengertilah ini, jangan takut kehilangan
mereka ketika mereka merasa kita sudah tidak bisa memberikan apa-apa lagi bagi
mereka. Biarkanlah mereka pergi untuk berkembang dimana mereka bisa mencari
Tuhan dengan lebih baik. Jangan tahan-tahan mereka, jangan memarahi mereka,
justru kitalah yang harus introspeksi diri kenapa mereka merasa tidak mendapatkan
apa-apa lagi dari kita? Dan lebih jauh lagi…da kit amah apa atuh?? Cuma hamba. Ketika
Tuhan menetapkan tugas kita selesai bagi mereka dan mereka diutus ketempat lain
untuk mendapatkan yang lebih bagi Tuhan kita bisa apa? Ngomel? Mengatakan tempat
yang baru bagi mereka itu sesat?? Kecewa? Kehilangan uang persembahan dan
perpuluhan?? Kalau Tuhan yang menetapkan mereka pergi dan kita marah, berarti
kita marah dengan kehendakNya, menentang kehendakNya, apa kita ngga takut?? Saya
merasa heran dengan beberapa orang dan gereja yang saya tau, begitu
menganggungkan gereja dan komunitasnya, saling berebut orang. Buat apa?? Kita
membawa orang ketemu Tuhan Yesus bukannya membawa mereka ke gereja tertentu
atau komunitas tertentu. Yang kaya gini nih yang menjadi batu sandungan bagi
banyak orang. Contohlah Yohanes pembaptis ( Yoh 1: 35-37) Malah dia yang
menyuruh muridnya pergi, karena dia tahu dia bukan Juruselamat, karena dia tahu
dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kita yang harus semakin kecil dan Dia
yang semakin besar. Bukannya merasa gerejanya yang paling benar, komunitasnya
yang paling benar, kemampuannya yang paling hebat. Ada yang berkata “itu untuk
menyelamatkan jemaat agar tidak terpengaruh pengajaran yang sesat” Ya berarti
tetep-tetep aja kalian menganggap gereja kalian yang paling benar, komunitas
kalian yang paling benar, pa Aruna W. pernah berkata “saya sangat-sangat
berhati-hati dalam mengeluarkan statement sesat karena akhir-akhir ini banyak
kegerakan yang makin beragam” Seandainya kegerakan tersebut berasal dari Tuhan
dan kita menyatakan itu sesat gmn?? Bukankah mujizat yang kreatif masih ada? Pasti
banyak dong yang makin aneh2? Gmn kita bisa membedakannya? Makanya seperti
Yohanes yang mempunyai…
- Kepekaan.
Bahkan dari masih dalam kandungan ibu nya Yohanes
telah terbiasa merasakan “aura” mana yang kudus yang berasal dari Tuhan atau
bukan (Lukas 1: 39-45). Sampai dia dewasanya pun Yohanes tetap dikuasai Roh
Kudus sehingga dia tetap diberikan kepekaan, dimana tiap orang seangkatannya
tidak mengenal Tuhan Yesus dia adalah orang yang dapat mengenali Yesus dengan
baik dan dapat menjelaskan siapa Yesus dengan benar.
Peka mendengar suara Roh Kudus, peka dalam menilai
jaman, peka dalam memilih pengajaran, peka dalam memilih bapa rohani yang benar.
Peka memilih yang dari Tuhan atau bukan. Latih kepekaan kita.
So…mari jadilah kita Yohanes-Yohanes
Pembaptis akhir jaman yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk yang ke 2x nya.
Mintalah pengurapan 4x ganda karena penyesatan dan penganiayan akan semakin
dasyat pada akhir jaman ini. Bersiap-siaplah dan berhjaga-jagalah senantiasa
agar ketika Yesus dating Dia mendapati kita melakukan tugasNya seperti Yohanes
Pembaptis sampai akhir hidupnya. Amin3…Tuhan Yesus memberkati.