Jumat, 23 September 2016

Yohanes Pembaptis


            Shalom2 saudara/i ku yang terkasih dalam Kristus Yesus, kali ini saya ingin membahas tentang Yohanes pembaptis, why? Karena saya penasaran dengan dia, ko bisa sih dia itu jadi orang terbesar sedunia?? Melebihi Maria yang merupakan ibu Yesus; melebihi Elia & Henokh yang tidak mengalami kematian karena diangkat langsung hidup-hidup sedangkan Yohanes malah dipenggal kepalanya; melebihi Yusuf juga, ini sih pendapat pribadi saya ya…Yusuf sama Yohanes pembaptis ini saingan, seperti tulisan saya sebelumnya karena kalo diliat2 mereka hamper-hampir perfect ga ada cacat cela, tapi ternyata kelihatannya Yohanes mengungguli Yusuf dalam hal yang terbesar di dunia ini. Padahal pemberitaan tentang dia lumayan sedikit.
            Pada awalnya saya ingin membahas dan meneliti tentang nabi ini point demi point kenapa dia menjadi besar, tapi dalam perkembangannya malah jadi menyimpang..hehhehe..dalam perkembangannya akhirnya saya menemukan bahwa kita HARUS menjadi Yohanes Pembaptis akhir-akhir jaman. Yohanes pembaptis membuka jalan bagi Yesus ketika mau memulai pelayananNya karena setiap Tuhan mau bikin suatu “event” pasti Dia akan mengutus nabi2Nya dulu mendahului Dia. Yohanes telah melakukan tugasnya dengan baik sampai pada akhir hidupnya dia tetap setia. Yohanes mendahului Yesus yang dating pertama kali ke bumi, dan sekarang tugas kitalah yang mengawali kedatangan Yesus yang ke dua kali ke dunia ini. Apa yang dilakukan Yohanes itu pun harus kita lakukan untuk menyambut kedatanganNya yang ke dua. Yohanes menjadi orang terbesar di bumi ini, suatu kehormatanlah bagi kita untuk melanjutkan tugas mulia ini, melanjutkan tugas seorang yang besar untuk menyambut kedatangan Seseorang yang lebih lebih lebih besar lagi di dunia ini hingga membuka tali kasutnya pun kita tidak layak. Selayaknyalah kita merasa bangga karena Tuhan memlih kita untuk mengawali kedatanganNya. Yohanes telah lulus, maka kita pun harus belajar darinya. Anugerah apa aja sih yang diterima Yohanes sehingga kita juga minta hal-hal tersebut.

  1. Augerah keluarga yang sempurna.
Wah berarti yang tidak punya keluarga yang baik tidak bisa dong menjalankan tugas Yohanes? Eittsss…ntar dulu, kita bisa ko punya keluarga yang baik dan benar, caranya? Gampang…tinggal cari aja ko. Jadi tidak usah takut bagi yang merasa tidak punya keluarga yang sempurna seperti Yohanes, bahkan yang tidak punya keluarga pun tidak usah kuatir..CARI..
Temukanlah keluarga yang benar, temukanlah BAPA ROHANI, seperti Elisa menemukan bapa rohani yang benar-benar sakti, tempel terus sampai kita benar-benar menyerap semua “kesaktiannya”. Percaya atau tidak percaya kemampuan ortu rohani kita pasti akan turun akan kita. Seperti Elisa mendapatkan 2 bagian roh dari Elia, sehingga “kesaktian” Elisa 2x lipat dari Elia.
Memang susah menemukan ortu rohani yang baik, seperti saya juga sampai hari ini belum punya ortu rohani yang benar-benar bisa curhat, bisa tukar pikiran, bisa saling mendoakan secara fisik, memang gampang-gampang susah. Nah loh jadi gmn? Bagaimana kalau sampai Tuhan datang kita belum menemukan ortu rohani yang tepat? Ya jangan kuatir juga karena Tuhan menyediakan jalan yang lain yaitu dengan kita mencari ortu rohani yang jauh dari kita sekalipun, juga sekalipun kita tidak mengenal dia secara pribadi, yaitu hamba Tuhan kita segani, yang kita hormati, dan yang kita respect dengan hamba Tuhan tersebut.
Emang bisa gitu? Masa sih?? Saya berani katakan BISA. Bukankah kita bukan orang Yahudi? Bukan asli orang Israel? Tapi kenapa kita disebut anak-anak Abraham dan BERHAK menerima berkat Abraham, Ishak, dan Yakub? Ga masuk akal kan? Secara daging dan secara pikiran memang ga masuk akal dan tidak mungkin, tapi apa yang mustahil bagi kita tidak mustahil bagi Allah. Ketika kita menerima Abraham dengan iman dan mengaku dengan mulut dan hati kita, maka kita dianggap sah anak Abraham karena kita menjadi anak bukan secara daging tapi secara ROH, dan yang paling sakti apa?? Ketika kita juga mengaku dengan mulut dan hati dan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Bapa kita maka kita pun secara sah menjadi anakNya, karena semua itu berawal dari dunia ROH dulu baru menjadi daging.
Saya mempunyai bapa rohani yaitu almarhum pa Petrus Agung Purnomo, beliau mengajarkan bahwa ketika kita ingin menjadikan seseorang bapa rohani kita maka kejarlah terus, pepet terus, nah kalau jauh dan ga kenal gimana? Cara Pa Petrus Agung adalah dengan mendengarkan semua kotbah Benny Hin setiap hari, juga kalau ada kesempatan beliau mengikuti semua KKR nya, gaya hidup yang benar juga diikuti, misalnya sate setiap jam 5, atau apapun yang baik. Itu caranya menjadikan orang tersebut bapa rohaninya, dan sekali lagi percaya atau tidak percaya karunia Roh Kudus dari orang tersebut bisa menurun atas kita seperti yang saya alami juga, percaya atau tidak percaya saya juga ga terlalu peduli, yang penting saya mau bersaksi bahwa kecintaan alm. Pa Pertus Agung terhadap Alkitab menurun atas saya, kalau tidak saya juga tidak mungkin menulis tulisan-tulisan ini, tidak mungkin saya tertarik untuk mempelajari Alkitab dan menuliskan apa yang saya dapat menjadi sebuah tulisan. Sebelum beliau meninggal, beliau juga membagi-bagikan warisan karunia-karunia rohaninya. Sangat beruntung saya mempunyai bapa rohani seperti beliau meskipun saya tidak pernah mengenal beliau secara pribadi, menjadi jemaat gerejanya pun tidak. Tapi yang saya tahu pasti, karunia rohani alm.pa Pertus Agung mulai mengalir kedalam hidup saya.
Yang paling dasyat yang ingin saya bagikan adalah: jadikan Elia dan Yohanes pembaptis bapa rohani kita. Seperti yang sering kita baca, sepertinya Yohanes itu seperti Elisa, Yohanes sepertinya mempunyai roh Elia dalam hidupnya, yang artinya kemampuan Yohanes juga 2x lipat Elia persis seperti Elisa. Tapi persis seperti Elisa sepertinya “kesaktian” mereka tidak turun ke murid-murid mereka, karunia tersebut mereka bawa mati. Alm. Pa Agung bilang karunia itu tidak boleh dibawa mati. Jadi gmn? Ya harus ada yang mewarisinya dong!! Siapa?? KITAAAA….katakan AMMMIIINNNN….!!! Bayangkan saudara/i…ini adalah tugas berat, tugas mulia, tugas terakhir akhir jaman, menyambut dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya. Bagaimana bisa kalau kita tidak diberi kekuatan dari Tuhan sendiri? Mustahil…sunggu mustahil tanpa Roh Kudus, dan salah 1 jalannya ialah kita minta pada Tuhan pengurapan 4x ganda. Dari Elia ke Yohanes dan Elisa itu 2x lipat, maka seharusnya dari Elisa dan Yohanes ke murid-muridnya / anak-anak rohaninya ya dikalikan 2 lagi yaitu 4x lipat. Wooowww…dasyat bukan?? Aku minta sekarang dalam nama Tuhan Yesus yang kudus bagi yang percaya aku minta pengurapan 4x lipat Elia untuk tugas mulia ini yang dasyat karena harus ada pencurahan Roh Kudus besar-besaran, pentakosta ke 3 HARUS TERJADI!! Dan bagaimana mungkin kalau kita tidak diperlengkapi dan kita tidak punya kapasitas yang sangat sangat sangat besaaaarrrr untuk menampungnya?? Aku sungguh-sungguh berdoa saat ini ya Bapa, Yesus berkata tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka mintalah kepada yang punya tuaian untuk mengirimkan pengerja-pengerja, maka sekarang aku minta ya Bapa dalam nama Tuhan Yesus kirimkanlah pengerja-pengerja yang mempunyai pengurapan 4x lipat untuk tugas terkahir kami semua. Dalam nama Tuhan Yesus.Amiiinnn…
Terima kasih Tuhan hatiku sungguh berkobar-kobar, jadikan kami penuai-penuai akhir jaman seperti Yohanes.Amin3..

  1. Lawatan Tuhan dan panggilan Tuhan.
Banyak kali Firman mencatat bahwa Tuhan telah memanggil Yohanes untuk menjadi saksi, bukankah kita juga? Dan Yohanes memenuhi panggilan tersebut? Bagaimana dengan kita? Apakah kita berkata Here am I Lord, send me. Sudahkah kita melayani? Sudahkah kita menjadi saksiNya? Kita harus memberitakan terang itu, memang kita harus menjadi terang tapi kita bukan terang yang sesungguhnya, dunia tidak mengenal terang tersebut tapi kita tahu, dan ini tugas kitalah memberitakan terang itu agar semua orang yang menerima pemberitaan kita menjadi percaya dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anakNya dalam ROH, yaitu mereka yang percaya dalam nama Yesus.
Dan dalam pelayanannya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, tapi Yohanes tidak gentar dan cenderung nekat mengkonfrontir orang-orang yang berpengaruh pada jamannya. Seperti Yohanes, Ahok pun seperti itu, dia cenderung nekat menentang penguasa-penguasa pada jaman kita. Yohanes berani dengan resiko kehilangan nyawanya karena adanya roh Elia dalam dirinya, Ahok harus lebih lagi, knp? Karena Yohanes “hanya melawan” bangsa sendiri, sedangkan Ahok bisa disebut pendatang, karenanya dia melawan kaum mayoritas dimana dia sendiri hanya minoritas, maka dari itu dia butuh kuasa yang lebih besar, kuasa 4x lipat. Jangan biarkan Ahok berjuang sendiri, saya pun sedang mencoba terjun ke dunia politik untuk memperluas Kerajaan Allah.

  1. Jangan takut kehilangan.
Yang mempunyai murid seperti saya, yang punya anak rohani, yang punya JEMAAT, tolong mengertilah ini, jangan takut kehilangan mereka ketika mereka merasa kita sudah tidak bisa memberikan apa-apa lagi bagi mereka. Biarkanlah mereka pergi untuk berkembang dimana mereka bisa mencari Tuhan dengan lebih baik. Jangan tahan-tahan mereka, jangan memarahi mereka, justru kitalah yang harus introspeksi diri kenapa mereka merasa tidak mendapatkan apa-apa lagi dari kita? Dan lebih jauh lagi…da kit amah apa atuh?? Cuma hamba. Ketika Tuhan menetapkan tugas kita selesai bagi mereka dan mereka diutus ketempat lain untuk mendapatkan yang lebih bagi Tuhan kita bisa apa? Ngomel? Mengatakan tempat yang baru bagi mereka itu sesat?? Kecewa? Kehilangan uang persembahan dan perpuluhan?? Kalau Tuhan yang menetapkan mereka pergi dan kita marah, berarti kita marah dengan kehendakNya, menentang kehendakNya, apa kita ngga takut?? Saya merasa heran dengan beberapa orang dan gereja yang saya tau, begitu menganggungkan gereja dan komunitasnya, saling berebut orang. Buat apa?? Kita membawa orang ketemu Tuhan Yesus bukannya membawa mereka ke gereja tertentu atau komunitas tertentu. Yang kaya gini nih yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Contohlah Yohanes pembaptis ( Yoh 1: 35-37) Malah dia yang menyuruh muridnya pergi, karena dia tahu dia bukan Juruselamat, karena dia tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kita yang harus semakin kecil dan Dia yang semakin besar. Bukannya merasa gerejanya yang paling benar, komunitasnya yang paling benar, kemampuannya yang paling hebat. Ada yang berkata “itu untuk menyelamatkan jemaat agar tidak terpengaruh pengajaran yang sesat” Ya berarti tetep-tetep aja kalian menganggap gereja kalian yang paling benar, komunitas kalian yang paling benar, pa Aruna W. pernah berkata “saya sangat-sangat berhati-hati dalam mengeluarkan statement sesat karena akhir-akhir ini banyak kegerakan yang makin beragam” Seandainya kegerakan tersebut berasal dari Tuhan dan kita menyatakan itu sesat gmn?? Bukankah mujizat yang kreatif masih ada? Pasti banyak dong yang makin aneh2? Gmn kita bisa membedakannya? Makanya seperti Yohanes yang mempunyai…

  1. Kepekaan.
Bahkan dari masih dalam kandungan ibu nya Yohanes telah terbiasa merasakan “aura” mana yang kudus yang berasal dari Tuhan atau bukan (Lukas 1: 39-45). Sampai dia dewasanya pun Yohanes tetap dikuasai Roh Kudus sehingga dia tetap diberikan kepekaan, dimana tiap orang seangkatannya tidak mengenal Tuhan Yesus dia adalah orang yang dapat mengenali Yesus dengan baik dan dapat menjelaskan siapa Yesus dengan benar.
Peka mendengar suara Roh Kudus, peka dalam menilai jaman, peka dalam memilih pengajaran, peka dalam memilih bapa rohani yang benar. Peka memilih yang dari Tuhan atau bukan. Latih kepekaan kita.

            So…mari jadilah kita Yohanes-Yohanes Pembaptis akhir jaman yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk yang ke 2x nya. Mintalah pengurapan 4x ganda karena penyesatan dan penganiayan akan semakin dasyat pada akhir jaman ini. Bersiap-siaplah dan berhjaga-jagalah senantiasa agar ketika Yesus dating Dia mendapati kita melakukan tugasNya seperti Yohanes Pembaptis sampai akhir hidupnya. Amin3…Tuhan Yesus memberkati.


Kamis, 15 September 2016

Pride

Pride
Shalom2 all, kali ini saya mau membahas tentang harga diri, ego, dan kesombongan. Jadi awalnya ketika saya mendengarkan Alkitab tentang seorang tokoh Alkitab yang melihat kebesaran Allah Jehova tapi anehnya meskipun dia melihat sendiri dengan mata kepalanya dia tetap tidak mau menyembah kepada Allah yang benar dan kudus. Begitu pula dalam kehidupan kita sekarang-sekarang ini. Dalam kehidupan kita sehari-hari saya melihat amat banyak orang-orang yang melihat kekuasaan Tuhan kita Yesus Kristus tapi tetap tidak mau percaya kepadaNya dan mengikut Dia. Begitu banyak tanda-tanda mujizat yang Yesus berikan, begitu besar kasihNya kepada kita, tapi seolah-olah itu semua belum cukup meyakinkan bahwa Yesus lah Tuhan yang benar dan Allah yang sesungguhnya yang patut disembah. Well…ternyata ini bukan hanya terjadi pada masa sekarang saja, tapi Tuhan sudah memberitahukan kita dari awal mulanya, dan ini terbukti dari tokoh-tokoh Alkitab yang akan kita bahas kali ini. So jangan kaget sih kalo liat orang-orang yang tidak mau percaya Tuhan kita meskipun sudah melihat kuasanya, karena memang dari jaman Alkitab dulu seudah terjadi hal yang seperti ini. Ok tokoh yang pertama adalah
1.      Raja Nebukadnezar
Waktu saya mendengarkan Alkitan tentang kisah ini hati saya agak terganggu dengan perkataan Nebukadnezar bahwa dia itu sebenarnya mengakui kehebatan Allah Daniel, Allah Israel (Daniel 2: 46-47) Dan yg lebih anehnya lagi raja ini bukan hanya 1x mengakuinya, bahkan sampai 2x (Daniel 3: 28-30) . Tapi tetap saja raja ini tidak mau bertobat dalam tingkah lakunya sehingga dia direndahkan serendah-rendahnya oleh Tuhan Allah semesta alam sampai raja Nebukadnezar mengakui dengan mulutnya bahwa Jehova Elohim lah Allah yang patut disembah dan bukan yang lain. Hal ini berlanjut pada keturunannya yaitu raja Belsyazar yang tidak mau bertobat setelah melihat hikmat Daniel yang diperolehnya dari Allah semesta alam. Dan terus berlanjut sampai raja Darius (Daniel 6: 25-28) Memang sih tidak dijelaskan apakah raja Darius ini bertobat atau tidak. Seharusnya jika dia adalah raja yang bijak dan berakal budi dia seharusnya ikut menyembah Allahnya Daniel. Tidaj seperti 2 raja sebelumnya yang mempunyai pride yang sangat besar sehingga terlalu sombong, merasa terlalu rendah untuk mengakui dan menyembah Allah Daniel.

2.      Eliezer
Ini saya dapatkan dari kotbah seorang hamba Tuhan besar yang sudah almarhum, waktu saya sampaikan ini istri saya sampai kaget karena merasa Eliezer itu baik-baik saja tidak ada masalah dengan Eliezer (ternyata dia belum pernah denger kotbah hamba Tuhan tersebut, jadi saya jelaskan seperti inilah kelakuan Eliezer secara komplit sebelum saya kembali ke inti permasalahan kali ini)
·         Bagi Tuhan nama itu penting dan beberapa kali Tuhan itu merubah nama orang karena nama itu adalah profetik. Nah untuk Eliezer Tuhan tidak menyebut nama ke dia (Kej 15: 1-4) Seolah-olah Tuhan mau bilang..aahhh orang ini mah ngga lah. Yang ini?? Ga deh. Bukan yang ini tapi anakmu sendiri. Bayangkan Tuhan sampai malas menyebut nama Eliezer. Emang kenapa sih? Sekarang kita lihat (Kej 24: 3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Saya kasi bold biar jelas perbedaan perkataan Abraham dengan Eliezer nanti di (Kej 24: 37) Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, . Saya kasi terjemahan Inggrisnya dulu ya..
(Genesis 24: 3) And I will make thee swear by the LORD, the God of heaven, and the God of the earth, that thou shalt not take a wife unto my son of the daughters of the Canaanites, among whom I dwell:
(Genesis 24: 37) And my master made me swear, saying, Thou shalt not take a wife to my son of the daughters of the Canaanites, in whose land I dwell:
Saya jelaskan secara singkat bin intinya aja ya: Abraham ngomongnya ini tanah saya, tapi belum jadi hak karena masih banyak orang Kanaan.
Nah klo Eliezer ngomongnya: Abraham itu numpang tinggal di tanah orang Kanaan.
Banyak sekali ayat yang hampir2 sama ketika Tuhan berbicara bahwa Dia tinggal diantara orang Israel dengan menyebut kata among whom I dwell seperti perkataan Abraham, karena Tuhan tau kalau itu tanahnya Dia ko…Dia yang punya segala-galanya, bukan perkataan Eliezer yang Tuhan pakai. Disini kita bisa lihat bahwa Eliezer tidak percaya perkataan Abraham yang adalah janji Tuhan sendiri.
·         Ok sekarang ke inti masalahnya, yaitu di (Kej 24: 12 dan 26-27) perkataan tersebut PERSIS sama dengan perkataan Saul (1 Samuel 15) Luar biasa bukan…Bayangkan…Mereka melihat sendiri dengan mata kepala mereka perbuatan tangan Tuhan yang ajaib tapi tetap tidak mau menyembah Allah yang hidup. Eliezer melihat Abraham diberkati begitu berlimpah-limpah, melihat mujizat Sarah yang mempunyai anak setelah mati haid, tapi sepertinya itu semua belum cukup untuk meruntuhkan pride nya Eliezer. Begitu juga dengan Saul, malah lebih parah ini raja, udah tau Tuhan sendirilah yang mengangkat dia menjadi raja, keluarga nya juga asli Israel, menyembah Allah Elohim, tapi aneh bin ajaib dia tetap tidak mengakui Allahnya sendiri dan tidak mau menyembah Tuhan yang telah meninggikan dia, sampai – sampai Tuhan sendiri menyesal telah memilih Saul menjadi raja atas Israel. Pride nya di depan orang Israel membuat dia ditolak Tuhan dan akhir hidupnya berakhir dengan tragis.
3.      Bangsa-bangsa musuh Israel.
Terlalu banyak musuh Israel dan terlalu banyak juga kisah yang menceritakan bahwa musuh-musuh Israel juga mengakui keagungan Allah Israel, tapi mereka lebih tegar tengkuk dari pada bangsa Israel. Makanya jangan heran kalau keadaan sekarang juga sama persis seperti jaman dulu, jaman ini juga musuh-musuh Israel mana mau datang menyembah pada Yesus. Naaaahhhh ini yang paling parah nomer 4.
4.      Orang Israel
Lah orang Israelnya sendiri aja sampai sekarang juga tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias mereka padahal Yesus sudah banyak sekali…dan kemungkinan besar dan hampir dipastikan bahwa Yesus setiap hari melakukan mujizat disana. SETIAP HARI di depan mereka persis, tapi sekali lagi Pride mereka menghancurkan mereka sendiri. Merasa bangsa pilihan, orang pintar, bangsa diberkati, bla..bla..bla..bla..Hasilnya sampai sekarang bangsa Israel tidak pernah merasakan kedamaian.

            Dan apa hasil dari itu semua? Bagaimana nasib mereka semua itu? Hasilnya 0 besar, mereka semua “ditolak” Tuhan. Saya berpikir kasihan mereka semua itu, dan juga orang-orang yang sekarang menolak Tuhan Yesus. Mereka ga ngerti apa-apa, mereka tersesat mencari jalan tapi setelah diberitahu jalan yang lurus dan benar mereka malah menolak, menentang, dan bahkan membinasakan. Seandainya semua orang seperti Ruth (Ruth 1: 15-16) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; . Ini nih yang dasyat, sementara iparnya kembali kepada Allahnya yang lama, Ruth tetap bertahan menyembah kepada Allah yang benar. Yang menarik adalah ke 4 contoh yang tadi itu melihat sendiri kedasyatan Allah Israel, tapi Ruth?? Dia tidak melihat apa2, ga ada tuh kuasa Allah yang terjadi, yang ada malah sebaliknya Ruth melihat kenyataan pahit ketika ikut menyembah Allah Israel, tapi ini lah hati yang mudah dididik, hati yang mudah dibentuk, menghilangkan semua pride yang ada di dalam dirinya. Hasilnya? Ruth salah 1 diantara 2 wanita yang masuk dalam Alkitab, padahal jaman itu wanita  dianggap rendah dan tidak diperhitungkan. Masih kurang? Ruth juga masuk dalam silsilah nenek moyangnya raja Daud dan Tuhan kita sendiri Yesus Kristus. Luar biasa.

Sayang memang tidak semua punya mental dan punya hati seperti Ruth…Tapi tetap Tuhan mengasihi mereka yang terhilang dan ingin mereka selamat, makanya ada amanat agung, pergilah kita diutus seperti kata pastur setiap habis misa, diutus kemana? Apakah kita sudah melakukan bagian kita? Ngeri emang, seperti domba diutus ketengah2 serigala, tapi janji Tuhan ya dan amin. Dia Allah Immanuel, Dia akan selalu menyertai kita sampai akhir jaman. Amin3..            

Rabu, 14 September 2016

Pemulihan Keluarga

Pemulihan Keluarga
Shalom2 saudara/I ku yang dkasihi Tuhan, kali ini saya akan membahas tentang sangat pentingnya pemulihan keluarga karena dosa itu sangat amat jahat dan suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya ia akan turun kegenerasi berikutnya. Berapapun baiknya diri kalian dan saya, tetap saja kutuk dan dosa dari ortu dan nenek moyang akan tetap turun pada keturunan selanjutnya dan selanjutnya, maka itu harus dipatahkan dengan kuasa darah Yesus. (Kel 34:6-7) Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.". (Ulangan 23:2) Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.
Disini kita lihat bahwa Tuhan tidak main-main dengan yang namanya dosa, karena itu akan mengikat sampai keturunan kita yang menanggung kesalahan-kesalahan kita. Nah siapa aja sih tokoh-tokoh hebat dalam Alkitab tapi yang mempunyai keluarga yang ngaco sehingga keturunan mereka pun akhirnya menjadi hancur. Sayang sekali bukan? Tokoh hebat yang tercatat dalam Alkitab tapi tidak mempunyai ketururnan yang berkualitas seperti dirinya sendiri. Kalau saja semua anak / semua murid seperti Elisa yang mendapatkan kehebatan 2x lipat dari gurunya…Wow…bisa dibayangkan dunia ini pastinya akan aman tentram, iblis pasti kebingungan ga ada kerjaan. Tapi saying beribu sayang kebanyakan di dunia ini anak itu tidak sehebat ortunya, itu salah satu sebabnya adalah karena bukan hanya kehebatan ortu saja yang bisa turun ke anak tapi dosa pun bisa turun ke anak, kehebatan ortu itu terhalang oleh dosa yang turun. Ok mari kita lihat saja langsung siapa saja tokoh-tokoh tersebut.
1.       Samuel.
Tidak diragukan lagi kalau Samuel adalah salah 1 nabi besar di Alkitab, nah tapi kenapa keturunannya tidak sebaik dia? (1 Samuel 8: 1-5) Dari ayat tersebut sangat lah jelas bahwa anaknya benar-benar ngawur kehidupannya sehingga orang-orang juga dapat melihat dengan jelas perbedaan antara mereka, sehingga rakyat Israel menolak anak Samuel meskipun mereka  sangat menghormati Samuel.
Ok berarti kita harus lihat bagaimana kehidupan Samuel pada waktu kecilnya bahkan pada masa dalam kandungan. Ternyata oh ternyata ibunya Samuel yang bernama Hana itu dulunya ternyata mandul, ibunya sangat pedih dan pahit hatinya tidak hanya karena mandul, tapi juga karena dia terus menerus dihina dan dihina oleh istri Elkana yang lain yang bernama Penina. Saya pernah punya murid yang curhat kesaya karena dia terus menerus dihina oleh teman-temannya sampai dia tidak tahan, saya sebenarnya ingin sekali menghajar mereka karena saya mengerti itu bisa berdampak panjang bagi si anak ini, tapi hebatnya setelah beberapa hari  si anak ini bisa pulih dan berkata bahwa dia akan menyelesaikannya sendiri, wow…dia pulih. Itu yang harus ada dalam kehidupan setiap orang percaya, cepat pulih dari segala kepahitan. Memang di Alkitab tidak disebutkan apakah Hana sudah pulih belum ketika mengandung Samuel, well…pulih tidak pulih memang tidak tahu, apakah hubungan dengan tante Penina yang sangat jahat juga ga jelas, tapiii.. yang jelas ini nih….dari sini Samuel pindah ke keluarga yang makin ngaco lagi. Ke keluarga Imam Eli. (2 Samuel 2: 11-26) Ya itu mah lolos dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Dari sini kita melihat bahwa latar belakang keluarga kandung maupun keluarga angkat Samuel sangat lah tidak baik, untungnya itu tidak mempengaruhi Samuel karena dia dikasihi Tuhan dank arena Samuel sendiri cinta pada Tuhan, tapi ini nih yang repot, pemulihan kelurganya yang belum beres, sehingga Samuel membesarkan anak-anaknya seperti yang dilihat Samuel dulu (Ada ibunya yang pahit karena tante Penina yang jahat dan melihat pendidikan Imam Eli pada anak-anaknya yang super ngawur)
Dari sini kita bisa lihat sayang sekali nabi sebesar Samuel tidak punya keturunan yang berkualitas karena jahatnya dosa, karena tidak adanya pemulihan keluarga yang benar, mungkin juga karena tidak sadar dan tidak tahu kalau hal itu akan sangat mengganggu, maka dalam hal ini Roh Kudus mencoba memperingatkan kita semua akan bahayanya dosa ini dan pentingnya pemulihan keluarga. Ok lanjut yang ke 2

2.       Raja Daud
Sudah saya bahas di tulisan saya yang sebelumnya bahwa Daud bukanlah ayah yang baik bagi anak-anaknya semua. Why?? Let’s see why. Well udah jelas ya kalo ini mah, Daud itu selalu dibenci oleh kakak-kakaknya, dan diremehkan oleh ayahnya sendiri. Bisa jadi mungkin aja Daud ini anak buangan keluarganya. Sama seperti Samuel untungnya hal itu tidak mempengaruhi pribadinya sendiri, dia tetap menjadi Raja terbesar sepanjang sejarah Israel (mungkin dunia juga mungkin..?) Tapi sama juga seperti Samuel, sebagaimana dia dididik oleh keluarganya yang error, seperti itu juga dia mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya pun menjadi anak yang error.

                Kita lihat tokoh-tokoh tersebut, bayangkan kalau semua karakternya seperti Elisa, bayangkan kuasa, kekuatan, kepekaan. Dan semua-semuanya 2x lipat, dan keturunan-keturunan selanjutnya mungkin bukan 2x lipat, tapi 4x,8x,16x, dsb dsb…bumi aman tentram, iblis bengong jadi pengangguran.
                Nah sekarang ada ga sih tokoh yang berhasil pulih dalam keadaan tersebut? Pastinya adalah..kita semua pasti tahu..ya namanya Yusuf. Menurut pendapat pribadi saya, tokoh ini hampir sempurna, almost perfect, ya karena manusia tidak ada yang sempurna. Tokoh ini benar-benar luar biasa hebat. Dari mulai dibenci dan dikucilkan saudara-saudaranya, hampir dibunuh dan akhirnya dijual saudara-saudaranya, menjadi budak dinegeri asing jauh dari keluarganya, digoda tante Pot (ini nih yang berat bagi laki-laki, sementara yang lain lari ditempat atau bahkan lari mendekat, Yusuf justru lari menjauh, udah ga berbuat dosa tetep-tetep aja dipenjara (mungkin sebagian orang berpikir ah…tau gitu sekalian aja berbuat dosa sama tante Pot tadi, udah bela2in tahan hasrat tapi tetep diperlakukan tidak adil. Tapi hebatnya Yusuf dia tidak memlih pahit hati, itu terbukti dia tetap mengerjakan segala seuatu seperti untuk Tuhan, sepenuh hati dan segenap hati)), trus apa lagi ya…o iya dia juga setia pada satu istri. Punya dua anak yang namanya amat sangat bagus dan profetik. DIA TIDAK MEMILIH KECEWA, dia pilih PULIH. Dalam Alkitab tidak tercatat bahwa ke dua anaknya melakukan hal-hal yang tidak berkenan pada Tuhan bahkan Efraim dan Manasye tercatat masuk dalam kelompok 12 suku Israel, jadi bani Yusuf terbagi jadi 2, bayangkan betapa dasyatnya itu peninggian Tuhan atas Yusuf sebagai upah jerih payah dia.  

                Pemulihan keluarga itu sangat penting untuk masa depan anak cucu kita, ayo pulihkan hati masing-masing, tidak ada kepahitan, tidak ada iri hati, tidak ada kesombongan, tidak ada apapun yang tidak berkenan di hati Tuhan, buang semuanya itu. Bayar harga agar masa depan anak cucu kita tidak hidup kesusahan  (Maz 37: 25) Kiranya Ayat tersebut terjadi dalam kehidupan kita dan keturunan kita…Amin3…Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.