Pride
Shalom2 all, kali ini saya mau membahas tentang
harga diri, ego, dan kesombongan. Jadi awalnya ketika saya mendengarkan Alkitab
tentang seorang tokoh Alkitab yang melihat kebesaran Allah Jehova tapi anehnya
meskipun dia melihat sendiri dengan mata kepalanya dia tetap tidak mau
menyembah kepada Allah yang benar dan kudus. Begitu pula dalam kehidupan kita
sekarang-sekarang ini. Dalam kehidupan kita sehari-hari saya melihat amat
banyak orang-orang yang melihat kekuasaan Tuhan kita Yesus Kristus tapi tetap
tidak mau percaya kepadaNya dan mengikut Dia. Begitu banyak tanda-tanda mujizat
yang Yesus berikan, begitu besar kasihNya kepada kita, tapi seolah-olah itu
semua belum cukup meyakinkan bahwa Yesus lah Tuhan yang benar dan Allah yang
sesungguhnya yang patut disembah. Well…ternyata ini bukan hanya terjadi pada
masa sekarang saja, tapi Tuhan sudah memberitahukan kita dari awal mulanya, dan
ini terbukti dari tokoh-tokoh Alkitab yang akan kita bahas kali ini. So jangan
kaget sih kalo liat orang-orang yang tidak mau percaya Tuhan kita meskipun
sudah melihat kuasanya, karena memang dari jaman Alkitab dulu seudah terjadi
hal yang seperti ini. Ok tokoh yang pertama adalah
1. Raja Nebukadnezar
Waktu saya mendengarkan Alkitan tentang kisah ini hati
saya agak terganggu dengan perkataan Nebukadnezar bahwa dia itu sebenarnya
mengakui kehebatan Allah Daniel, Allah Israel (Daniel 2: 46-47) Dan yg lebih
anehnya lagi raja ini bukan hanya 1x mengakuinya, bahkan sampai 2x (Daniel 3:
28-30) . Tapi tetap saja raja ini tidak mau bertobat dalam tingkah lakunya
sehingga dia direndahkan serendah-rendahnya oleh Tuhan Allah semesta alam
sampai raja Nebukadnezar mengakui dengan mulutnya bahwa Jehova Elohim lah Allah
yang patut disembah dan bukan yang lain. Hal ini berlanjut pada keturunannya
yaitu raja Belsyazar yang tidak mau bertobat setelah melihat hikmat Daniel yang
diperolehnya dari Allah semesta alam. Dan terus berlanjut sampai raja Darius
(Daniel 6: 25-28) Memang sih tidak dijelaskan apakah raja Darius ini bertobat
atau tidak. Seharusnya jika dia adalah raja yang bijak dan berakal budi dia
seharusnya ikut menyembah Allahnya Daniel. Tidaj seperti 2 raja sebelumnya yang
mempunyai pride yang sangat besar
sehingga terlalu sombong, merasa terlalu rendah untuk mengakui dan menyembah
Allah Daniel.
2. Eliezer
Ini saya dapatkan dari kotbah seorang hamba Tuhan
besar yang sudah almarhum, waktu saya sampaikan ini istri saya sampai kaget
karena merasa Eliezer itu baik-baik saja tidak ada masalah dengan Eliezer
(ternyata dia belum pernah denger kotbah hamba Tuhan tersebut, jadi saya
jelaskan seperti inilah kelakuan Eliezer secara komplit sebelum saya kembali ke
inti permasalahan kali ini)
·
Bagi Tuhan nama
itu penting dan beberapa kali Tuhan itu merubah nama orang karena nama itu
adalah profetik. Nah untuk Eliezer Tuhan tidak menyebut nama ke dia (Kej 15:
1-4) Seolah-olah Tuhan mau bilang..aahhh orang ini mah ngga lah. Yang ini?? Ga
deh. Bukan yang ini tapi anakmu sendiri. Bayangkan Tuhan sampai malas menyebut
nama Eliezer. Emang kenapa sih? Sekarang kita lihat (Kej 24: 3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah
yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil
untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.
Saya kasi bold biar jelas perbedaan perkataan Abraham dengan
Eliezer nanti di (Kej 24: 37) Tuanku
itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang
isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, . Saya kasi terjemahan Inggrisnya dulu ya..
(Genesis 24: 3) And I will make thee swear by the LORD, the God
of heaven, and the God of the earth, that thou shalt not take a wife unto my
son of the daughters of the Canaanites, among whom I dwell:
(Genesis 24: 37) And my master made me swear, saying, Thou shalt
not take a wife to my son of the daughters of the Canaanites, in whose land I dwell:
Saya jelaskan secara singkat bin intinya aja ya:
Abraham ngomongnya ini tanah saya, tapi belum jadi hak karena masih banyak
orang Kanaan.
Nah klo Eliezer ngomongnya: Abraham itu numpang
tinggal di tanah orang Kanaan.
Banyak sekali ayat yang hampir2 sama ketika Tuhan
berbicara bahwa Dia tinggal diantara orang Israel dengan menyebut kata among whom I dwell seperti perkataan
Abraham, karena Tuhan tau kalau itu tanahnya Dia ko…Dia yang punya
segala-galanya, bukan perkataan Eliezer yang Tuhan pakai. Disini kita bisa
lihat bahwa Eliezer tidak percaya perkataan Abraham yang adalah janji Tuhan
sendiri.
·
Ok sekarang ke
inti masalahnya, yaitu di (Kej 24: 12 dan 26-27) perkataan tersebut PERSIS sama
dengan perkataan Saul (1 Samuel 15) Luar biasa bukan…Bayangkan…Mereka melihat
sendiri dengan mata kepala mereka perbuatan tangan Tuhan yang ajaib tapi tetap
tidak mau menyembah Allah yang hidup. Eliezer melihat Abraham diberkati begitu
berlimpah-limpah, melihat mujizat Sarah yang mempunyai anak setelah mati haid,
tapi sepertinya itu semua belum cukup untuk meruntuhkan pride nya Eliezer. Begitu juga dengan Saul, malah lebih parah ini
raja, udah tau Tuhan sendirilah yang mengangkat dia menjadi raja, keluarga nya
juga asli Israel, menyembah Allah Elohim, tapi aneh bin ajaib dia tetap tidak
mengakui Allahnya sendiri dan tidak mau menyembah Tuhan yang telah meninggikan
dia, sampai – sampai Tuhan sendiri menyesal telah memilih Saul menjadi raja
atas Israel. Pride nya di depan orang Israel membuat dia ditolak Tuhan dan
akhir hidupnya berakhir dengan tragis.
3. Bangsa-bangsa musuh Israel.
Terlalu banyak musuh Israel dan terlalu banyak juga kisah
yang menceritakan bahwa musuh-musuh Israel juga mengakui keagungan Allah
Israel, tapi mereka lebih tegar tengkuk dari pada bangsa Israel. Makanya jangan
heran kalau keadaan sekarang juga sama persis seperti jaman dulu, jaman ini
juga musuh-musuh Israel mana mau datang menyembah pada Yesus. Naaaahhhh ini
yang paling parah nomer 4.
4. Orang Israel
Lah orang Israelnya sendiri aja sampai sekarang juga
tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias mereka padahal Yesus sudah banyak
sekali…dan kemungkinan besar dan hampir dipastikan bahwa Yesus setiap hari
melakukan mujizat disana. SETIAP HARI di depan mereka persis, tapi sekali lagi Pride mereka menghancurkan mereka
sendiri. Merasa bangsa pilihan, orang pintar, bangsa diberkati,
bla..bla..bla..bla..Hasilnya sampai sekarang bangsa Israel tidak pernah
merasakan kedamaian.
Dan apa hasil dari itu semua?
Bagaimana nasib mereka semua itu? Hasilnya 0 besar, mereka semua “ditolak”
Tuhan. Saya berpikir kasihan mereka semua itu, dan juga orang-orang yang
sekarang menolak Tuhan Yesus. Mereka ga ngerti apa-apa, mereka tersesat mencari
jalan tapi setelah diberitahu jalan yang lurus dan benar mereka malah menolak,
menentang, dan bahkan membinasakan. Seandainya semua orang seperti Ruth (Ruth 1:
15-16) Berkatalah Naomi:
"Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi
kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku; . Ini nih yang dasyat, sementara iparnya kembali
kepada Allahnya yang lama, Ruth tetap bertahan menyembah kepada Allah yang
benar. Yang menarik adalah ke 4 contoh yang tadi itu melihat sendiri kedasyatan
Allah Israel, tapi Ruth?? Dia tidak melihat apa2, ga ada tuh kuasa Allah yang
terjadi, yang ada malah sebaliknya Ruth melihat kenyataan pahit ketika ikut
menyembah Allah Israel, tapi ini lah hati yang mudah dididik, hati yang mudah dibentuk,
menghilangkan semua pride yang ada di
dalam dirinya. Hasilnya? Ruth salah 1 diantara 2 wanita yang masuk dalam
Alkitab, padahal jaman itu wanita
dianggap rendah dan tidak diperhitungkan. Masih kurang? Ruth juga masuk
dalam silsilah nenek moyangnya raja Daud dan Tuhan kita sendiri Yesus Kristus. Luar
biasa.
Sayang memang tidak semua punya mental dan punya
hati seperti Ruth…Tapi tetap Tuhan mengasihi mereka yang terhilang dan ingin
mereka selamat, makanya ada amanat agung, pergilah kita diutus seperti kata
pastur setiap habis misa, diutus kemana? Apakah kita sudah melakukan bagian
kita? Ngeri emang, seperti domba diutus ketengah2 serigala, tapi janji Tuhan ya
dan amin. Dia Allah Immanuel, Dia akan selalu menyertai kita sampai akhir
jaman. Amin3..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar