Kamis, 15 September 2016

Pride

Pride
Shalom2 all, kali ini saya mau membahas tentang harga diri, ego, dan kesombongan. Jadi awalnya ketika saya mendengarkan Alkitab tentang seorang tokoh Alkitab yang melihat kebesaran Allah Jehova tapi anehnya meskipun dia melihat sendiri dengan mata kepalanya dia tetap tidak mau menyembah kepada Allah yang benar dan kudus. Begitu pula dalam kehidupan kita sekarang-sekarang ini. Dalam kehidupan kita sehari-hari saya melihat amat banyak orang-orang yang melihat kekuasaan Tuhan kita Yesus Kristus tapi tetap tidak mau percaya kepadaNya dan mengikut Dia. Begitu banyak tanda-tanda mujizat yang Yesus berikan, begitu besar kasihNya kepada kita, tapi seolah-olah itu semua belum cukup meyakinkan bahwa Yesus lah Tuhan yang benar dan Allah yang sesungguhnya yang patut disembah. Well…ternyata ini bukan hanya terjadi pada masa sekarang saja, tapi Tuhan sudah memberitahukan kita dari awal mulanya, dan ini terbukti dari tokoh-tokoh Alkitab yang akan kita bahas kali ini. So jangan kaget sih kalo liat orang-orang yang tidak mau percaya Tuhan kita meskipun sudah melihat kuasanya, karena memang dari jaman Alkitab dulu seudah terjadi hal yang seperti ini. Ok tokoh yang pertama adalah
1.      Raja Nebukadnezar
Waktu saya mendengarkan Alkitan tentang kisah ini hati saya agak terganggu dengan perkataan Nebukadnezar bahwa dia itu sebenarnya mengakui kehebatan Allah Daniel, Allah Israel (Daniel 2: 46-47) Dan yg lebih anehnya lagi raja ini bukan hanya 1x mengakuinya, bahkan sampai 2x (Daniel 3: 28-30) . Tapi tetap saja raja ini tidak mau bertobat dalam tingkah lakunya sehingga dia direndahkan serendah-rendahnya oleh Tuhan Allah semesta alam sampai raja Nebukadnezar mengakui dengan mulutnya bahwa Jehova Elohim lah Allah yang patut disembah dan bukan yang lain. Hal ini berlanjut pada keturunannya yaitu raja Belsyazar yang tidak mau bertobat setelah melihat hikmat Daniel yang diperolehnya dari Allah semesta alam. Dan terus berlanjut sampai raja Darius (Daniel 6: 25-28) Memang sih tidak dijelaskan apakah raja Darius ini bertobat atau tidak. Seharusnya jika dia adalah raja yang bijak dan berakal budi dia seharusnya ikut menyembah Allahnya Daniel. Tidaj seperti 2 raja sebelumnya yang mempunyai pride yang sangat besar sehingga terlalu sombong, merasa terlalu rendah untuk mengakui dan menyembah Allah Daniel.

2.      Eliezer
Ini saya dapatkan dari kotbah seorang hamba Tuhan besar yang sudah almarhum, waktu saya sampaikan ini istri saya sampai kaget karena merasa Eliezer itu baik-baik saja tidak ada masalah dengan Eliezer (ternyata dia belum pernah denger kotbah hamba Tuhan tersebut, jadi saya jelaskan seperti inilah kelakuan Eliezer secara komplit sebelum saya kembali ke inti permasalahan kali ini)
·         Bagi Tuhan nama itu penting dan beberapa kali Tuhan itu merubah nama orang karena nama itu adalah profetik. Nah untuk Eliezer Tuhan tidak menyebut nama ke dia (Kej 15: 1-4) Seolah-olah Tuhan mau bilang..aahhh orang ini mah ngga lah. Yang ini?? Ga deh. Bukan yang ini tapi anakmu sendiri. Bayangkan Tuhan sampai malas menyebut nama Eliezer. Emang kenapa sih? Sekarang kita lihat (Kej 24: 3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Saya kasi bold biar jelas perbedaan perkataan Abraham dengan Eliezer nanti di (Kej 24: 37) Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, . Saya kasi terjemahan Inggrisnya dulu ya..
(Genesis 24: 3) And I will make thee swear by the LORD, the God of heaven, and the God of the earth, that thou shalt not take a wife unto my son of the daughters of the Canaanites, among whom I dwell:
(Genesis 24: 37) And my master made me swear, saying, Thou shalt not take a wife to my son of the daughters of the Canaanites, in whose land I dwell:
Saya jelaskan secara singkat bin intinya aja ya: Abraham ngomongnya ini tanah saya, tapi belum jadi hak karena masih banyak orang Kanaan.
Nah klo Eliezer ngomongnya: Abraham itu numpang tinggal di tanah orang Kanaan.
Banyak sekali ayat yang hampir2 sama ketika Tuhan berbicara bahwa Dia tinggal diantara orang Israel dengan menyebut kata among whom I dwell seperti perkataan Abraham, karena Tuhan tau kalau itu tanahnya Dia ko…Dia yang punya segala-galanya, bukan perkataan Eliezer yang Tuhan pakai. Disini kita bisa lihat bahwa Eliezer tidak percaya perkataan Abraham yang adalah janji Tuhan sendiri.
·         Ok sekarang ke inti masalahnya, yaitu di (Kej 24: 12 dan 26-27) perkataan tersebut PERSIS sama dengan perkataan Saul (1 Samuel 15) Luar biasa bukan…Bayangkan…Mereka melihat sendiri dengan mata kepala mereka perbuatan tangan Tuhan yang ajaib tapi tetap tidak mau menyembah Allah yang hidup. Eliezer melihat Abraham diberkati begitu berlimpah-limpah, melihat mujizat Sarah yang mempunyai anak setelah mati haid, tapi sepertinya itu semua belum cukup untuk meruntuhkan pride nya Eliezer. Begitu juga dengan Saul, malah lebih parah ini raja, udah tau Tuhan sendirilah yang mengangkat dia menjadi raja, keluarga nya juga asli Israel, menyembah Allah Elohim, tapi aneh bin ajaib dia tetap tidak mengakui Allahnya sendiri dan tidak mau menyembah Tuhan yang telah meninggikan dia, sampai – sampai Tuhan sendiri menyesal telah memilih Saul menjadi raja atas Israel. Pride nya di depan orang Israel membuat dia ditolak Tuhan dan akhir hidupnya berakhir dengan tragis.
3.      Bangsa-bangsa musuh Israel.
Terlalu banyak musuh Israel dan terlalu banyak juga kisah yang menceritakan bahwa musuh-musuh Israel juga mengakui keagungan Allah Israel, tapi mereka lebih tegar tengkuk dari pada bangsa Israel. Makanya jangan heran kalau keadaan sekarang juga sama persis seperti jaman dulu, jaman ini juga musuh-musuh Israel mana mau datang menyembah pada Yesus. Naaaahhhh ini yang paling parah nomer 4.
4.      Orang Israel
Lah orang Israelnya sendiri aja sampai sekarang juga tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias mereka padahal Yesus sudah banyak sekali…dan kemungkinan besar dan hampir dipastikan bahwa Yesus setiap hari melakukan mujizat disana. SETIAP HARI di depan mereka persis, tapi sekali lagi Pride mereka menghancurkan mereka sendiri. Merasa bangsa pilihan, orang pintar, bangsa diberkati, bla..bla..bla..bla..Hasilnya sampai sekarang bangsa Israel tidak pernah merasakan kedamaian.

            Dan apa hasil dari itu semua? Bagaimana nasib mereka semua itu? Hasilnya 0 besar, mereka semua “ditolak” Tuhan. Saya berpikir kasihan mereka semua itu, dan juga orang-orang yang sekarang menolak Tuhan Yesus. Mereka ga ngerti apa-apa, mereka tersesat mencari jalan tapi setelah diberitahu jalan yang lurus dan benar mereka malah menolak, menentang, dan bahkan membinasakan. Seandainya semua orang seperti Ruth (Ruth 1: 15-16) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; . Ini nih yang dasyat, sementara iparnya kembali kepada Allahnya yang lama, Ruth tetap bertahan menyembah kepada Allah yang benar. Yang menarik adalah ke 4 contoh yang tadi itu melihat sendiri kedasyatan Allah Israel, tapi Ruth?? Dia tidak melihat apa2, ga ada tuh kuasa Allah yang terjadi, yang ada malah sebaliknya Ruth melihat kenyataan pahit ketika ikut menyembah Allah Israel, tapi ini lah hati yang mudah dididik, hati yang mudah dibentuk, menghilangkan semua pride yang ada di dalam dirinya. Hasilnya? Ruth salah 1 diantara 2 wanita yang masuk dalam Alkitab, padahal jaman itu wanita  dianggap rendah dan tidak diperhitungkan. Masih kurang? Ruth juga masuk dalam silsilah nenek moyangnya raja Daud dan Tuhan kita sendiri Yesus Kristus. Luar biasa.

Sayang memang tidak semua punya mental dan punya hati seperti Ruth…Tapi tetap Tuhan mengasihi mereka yang terhilang dan ingin mereka selamat, makanya ada amanat agung, pergilah kita diutus seperti kata pastur setiap habis misa, diutus kemana? Apakah kita sudah melakukan bagian kita? Ngeri emang, seperti domba diutus ketengah2 serigala, tapi janji Tuhan ya dan amin. Dia Allah Immanuel, Dia akan selalu menyertai kita sampai akhir jaman. Amin3..            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar