Jumat, 23 September 2016

Yohanes Pembaptis


            Shalom2 saudara/i ku yang terkasih dalam Kristus Yesus, kali ini saya ingin membahas tentang Yohanes pembaptis, why? Karena saya penasaran dengan dia, ko bisa sih dia itu jadi orang terbesar sedunia?? Melebihi Maria yang merupakan ibu Yesus; melebihi Elia & Henokh yang tidak mengalami kematian karena diangkat langsung hidup-hidup sedangkan Yohanes malah dipenggal kepalanya; melebihi Yusuf juga, ini sih pendapat pribadi saya ya…Yusuf sama Yohanes pembaptis ini saingan, seperti tulisan saya sebelumnya karena kalo diliat2 mereka hamper-hampir perfect ga ada cacat cela, tapi ternyata kelihatannya Yohanes mengungguli Yusuf dalam hal yang terbesar di dunia ini. Padahal pemberitaan tentang dia lumayan sedikit.
            Pada awalnya saya ingin membahas dan meneliti tentang nabi ini point demi point kenapa dia menjadi besar, tapi dalam perkembangannya malah jadi menyimpang..hehhehe..dalam perkembangannya akhirnya saya menemukan bahwa kita HARUS menjadi Yohanes Pembaptis akhir-akhir jaman. Yohanes pembaptis membuka jalan bagi Yesus ketika mau memulai pelayananNya karena setiap Tuhan mau bikin suatu “event” pasti Dia akan mengutus nabi2Nya dulu mendahului Dia. Yohanes telah melakukan tugasnya dengan baik sampai pada akhir hidupnya dia tetap setia. Yohanes mendahului Yesus yang dating pertama kali ke bumi, dan sekarang tugas kitalah yang mengawali kedatangan Yesus yang ke dua kali ke dunia ini. Apa yang dilakukan Yohanes itu pun harus kita lakukan untuk menyambut kedatanganNya yang ke dua. Yohanes menjadi orang terbesar di bumi ini, suatu kehormatanlah bagi kita untuk melanjutkan tugas mulia ini, melanjutkan tugas seorang yang besar untuk menyambut kedatangan Seseorang yang lebih lebih lebih besar lagi di dunia ini hingga membuka tali kasutnya pun kita tidak layak. Selayaknyalah kita merasa bangga karena Tuhan memlih kita untuk mengawali kedatanganNya. Yohanes telah lulus, maka kita pun harus belajar darinya. Anugerah apa aja sih yang diterima Yohanes sehingga kita juga minta hal-hal tersebut.

  1. Augerah keluarga yang sempurna.
Wah berarti yang tidak punya keluarga yang baik tidak bisa dong menjalankan tugas Yohanes? Eittsss…ntar dulu, kita bisa ko punya keluarga yang baik dan benar, caranya? Gampang…tinggal cari aja ko. Jadi tidak usah takut bagi yang merasa tidak punya keluarga yang sempurna seperti Yohanes, bahkan yang tidak punya keluarga pun tidak usah kuatir..CARI..
Temukanlah keluarga yang benar, temukanlah BAPA ROHANI, seperti Elisa menemukan bapa rohani yang benar-benar sakti, tempel terus sampai kita benar-benar menyerap semua “kesaktiannya”. Percaya atau tidak percaya kemampuan ortu rohani kita pasti akan turun akan kita. Seperti Elisa mendapatkan 2 bagian roh dari Elia, sehingga “kesaktian” Elisa 2x lipat dari Elia.
Memang susah menemukan ortu rohani yang baik, seperti saya juga sampai hari ini belum punya ortu rohani yang benar-benar bisa curhat, bisa tukar pikiran, bisa saling mendoakan secara fisik, memang gampang-gampang susah. Nah loh jadi gmn? Bagaimana kalau sampai Tuhan datang kita belum menemukan ortu rohani yang tepat? Ya jangan kuatir juga karena Tuhan menyediakan jalan yang lain yaitu dengan kita mencari ortu rohani yang jauh dari kita sekalipun, juga sekalipun kita tidak mengenal dia secara pribadi, yaitu hamba Tuhan kita segani, yang kita hormati, dan yang kita respect dengan hamba Tuhan tersebut.
Emang bisa gitu? Masa sih?? Saya berani katakan BISA. Bukankah kita bukan orang Yahudi? Bukan asli orang Israel? Tapi kenapa kita disebut anak-anak Abraham dan BERHAK menerima berkat Abraham, Ishak, dan Yakub? Ga masuk akal kan? Secara daging dan secara pikiran memang ga masuk akal dan tidak mungkin, tapi apa yang mustahil bagi kita tidak mustahil bagi Allah. Ketika kita menerima Abraham dengan iman dan mengaku dengan mulut dan hati kita, maka kita dianggap sah anak Abraham karena kita menjadi anak bukan secara daging tapi secara ROH, dan yang paling sakti apa?? Ketika kita juga mengaku dengan mulut dan hati dan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Bapa kita maka kita pun secara sah menjadi anakNya, karena semua itu berawal dari dunia ROH dulu baru menjadi daging.
Saya mempunyai bapa rohani yaitu almarhum pa Petrus Agung Purnomo, beliau mengajarkan bahwa ketika kita ingin menjadikan seseorang bapa rohani kita maka kejarlah terus, pepet terus, nah kalau jauh dan ga kenal gimana? Cara Pa Petrus Agung adalah dengan mendengarkan semua kotbah Benny Hin setiap hari, juga kalau ada kesempatan beliau mengikuti semua KKR nya, gaya hidup yang benar juga diikuti, misalnya sate setiap jam 5, atau apapun yang baik. Itu caranya menjadikan orang tersebut bapa rohaninya, dan sekali lagi percaya atau tidak percaya karunia Roh Kudus dari orang tersebut bisa menurun atas kita seperti yang saya alami juga, percaya atau tidak percaya saya juga ga terlalu peduli, yang penting saya mau bersaksi bahwa kecintaan alm. Pa Pertus Agung terhadap Alkitab menurun atas saya, kalau tidak saya juga tidak mungkin menulis tulisan-tulisan ini, tidak mungkin saya tertarik untuk mempelajari Alkitab dan menuliskan apa yang saya dapat menjadi sebuah tulisan. Sebelum beliau meninggal, beliau juga membagi-bagikan warisan karunia-karunia rohaninya. Sangat beruntung saya mempunyai bapa rohani seperti beliau meskipun saya tidak pernah mengenal beliau secara pribadi, menjadi jemaat gerejanya pun tidak. Tapi yang saya tahu pasti, karunia rohani alm.pa Pertus Agung mulai mengalir kedalam hidup saya.
Yang paling dasyat yang ingin saya bagikan adalah: jadikan Elia dan Yohanes pembaptis bapa rohani kita. Seperti yang sering kita baca, sepertinya Yohanes itu seperti Elisa, Yohanes sepertinya mempunyai roh Elia dalam hidupnya, yang artinya kemampuan Yohanes juga 2x lipat Elia persis seperti Elisa. Tapi persis seperti Elisa sepertinya “kesaktian” mereka tidak turun ke murid-murid mereka, karunia tersebut mereka bawa mati. Alm. Pa Agung bilang karunia itu tidak boleh dibawa mati. Jadi gmn? Ya harus ada yang mewarisinya dong!! Siapa?? KITAAAA….katakan AMMMIIINNNN….!!! Bayangkan saudara/i…ini adalah tugas berat, tugas mulia, tugas terakhir akhir jaman, menyambut dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya. Bagaimana bisa kalau kita tidak diberi kekuatan dari Tuhan sendiri? Mustahil…sunggu mustahil tanpa Roh Kudus, dan salah 1 jalannya ialah kita minta pada Tuhan pengurapan 4x ganda. Dari Elia ke Yohanes dan Elisa itu 2x lipat, maka seharusnya dari Elisa dan Yohanes ke murid-muridnya / anak-anak rohaninya ya dikalikan 2 lagi yaitu 4x lipat. Wooowww…dasyat bukan?? Aku minta sekarang dalam nama Tuhan Yesus yang kudus bagi yang percaya aku minta pengurapan 4x lipat Elia untuk tugas mulia ini yang dasyat karena harus ada pencurahan Roh Kudus besar-besaran, pentakosta ke 3 HARUS TERJADI!! Dan bagaimana mungkin kalau kita tidak diperlengkapi dan kita tidak punya kapasitas yang sangat sangat sangat besaaaarrrr untuk menampungnya?? Aku sungguh-sungguh berdoa saat ini ya Bapa, Yesus berkata tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka mintalah kepada yang punya tuaian untuk mengirimkan pengerja-pengerja, maka sekarang aku minta ya Bapa dalam nama Tuhan Yesus kirimkanlah pengerja-pengerja yang mempunyai pengurapan 4x lipat untuk tugas terkahir kami semua. Dalam nama Tuhan Yesus.Amiiinnn…
Terima kasih Tuhan hatiku sungguh berkobar-kobar, jadikan kami penuai-penuai akhir jaman seperti Yohanes.Amin3..

  1. Lawatan Tuhan dan panggilan Tuhan.
Banyak kali Firman mencatat bahwa Tuhan telah memanggil Yohanes untuk menjadi saksi, bukankah kita juga? Dan Yohanes memenuhi panggilan tersebut? Bagaimana dengan kita? Apakah kita berkata Here am I Lord, send me. Sudahkah kita melayani? Sudahkah kita menjadi saksiNya? Kita harus memberitakan terang itu, memang kita harus menjadi terang tapi kita bukan terang yang sesungguhnya, dunia tidak mengenal terang tersebut tapi kita tahu, dan ini tugas kitalah memberitakan terang itu agar semua orang yang menerima pemberitaan kita menjadi percaya dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anakNya dalam ROH, yaitu mereka yang percaya dalam nama Yesus.
Dan dalam pelayanannya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, tapi Yohanes tidak gentar dan cenderung nekat mengkonfrontir orang-orang yang berpengaruh pada jamannya. Seperti Yohanes, Ahok pun seperti itu, dia cenderung nekat menentang penguasa-penguasa pada jaman kita. Yohanes berani dengan resiko kehilangan nyawanya karena adanya roh Elia dalam dirinya, Ahok harus lebih lagi, knp? Karena Yohanes “hanya melawan” bangsa sendiri, sedangkan Ahok bisa disebut pendatang, karenanya dia melawan kaum mayoritas dimana dia sendiri hanya minoritas, maka dari itu dia butuh kuasa yang lebih besar, kuasa 4x lipat. Jangan biarkan Ahok berjuang sendiri, saya pun sedang mencoba terjun ke dunia politik untuk memperluas Kerajaan Allah.

  1. Jangan takut kehilangan.
Yang mempunyai murid seperti saya, yang punya anak rohani, yang punya JEMAAT, tolong mengertilah ini, jangan takut kehilangan mereka ketika mereka merasa kita sudah tidak bisa memberikan apa-apa lagi bagi mereka. Biarkanlah mereka pergi untuk berkembang dimana mereka bisa mencari Tuhan dengan lebih baik. Jangan tahan-tahan mereka, jangan memarahi mereka, justru kitalah yang harus introspeksi diri kenapa mereka merasa tidak mendapatkan apa-apa lagi dari kita? Dan lebih jauh lagi…da kit amah apa atuh?? Cuma hamba. Ketika Tuhan menetapkan tugas kita selesai bagi mereka dan mereka diutus ketempat lain untuk mendapatkan yang lebih bagi Tuhan kita bisa apa? Ngomel? Mengatakan tempat yang baru bagi mereka itu sesat?? Kecewa? Kehilangan uang persembahan dan perpuluhan?? Kalau Tuhan yang menetapkan mereka pergi dan kita marah, berarti kita marah dengan kehendakNya, menentang kehendakNya, apa kita ngga takut?? Saya merasa heran dengan beberapa orang dan gereja yang saya tau, begitu menganggungkan gereja dan komunitasnya, saling berebut orang. Buat apa?? Kita membawa orang ketemu Tuhan Yesus bukannya membawa mereka ke gereja tertentu atau komunitas tertentu. Yang kaya gini nih yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Contohlah Yohanes pembaptis ( Yoh 1: 35-37) Malah dia yang menyuruh muridnya pergi, karena dia tahu dia bukan Juruselamat, karena dia tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kita yang harus semakin kecil dan Dia yang semakin besar. Bukannya merasa gerejanya yang paling benar, komunitasnya yang paling benar, kemampuannya yang paling hebat. Ada yang berkata “itu untuk menyelamatkan jemaat agar tidak terpengaruh pengajaran yang sesat” Ya berarti tetep-tetep aja kalian menganggap gereja kalian yang paling benar, komunitas kalian yang paling benar, pa Aruna W. pernah berkata “saya sangat-sangat berhati-hati dalam mengeluarkan statement sesat karena akhir-akhir ini banyak kegerakan yang makin beragam” Seandainya kegerakan tersebut berasal dari Tuhan dan kita menyatakan itu sesat gmn?? Bukankah mujizat yang kreatif masih ada? Pasti banyak dong yang makin aneh2? Gmn kita bisa membedakannya? Makanya seperti Yohanes yang mempunyai…

  1. Kepekaan.
Bahkan dari masih dalam kandungan ibu nya Yohanes telah terbiasa merasakan “aura” mana yang kudus yang berasal dari Tuhan atau bukan (Lukas 1: 39-45). Sampai dia dewasanya pun Yohanes tetap dikuasai Roh Kudus sehingga dia tetap diberikan kepekaan, dimana tiap orang seangkatannya tidak mengenal Tuhan Yesus dia adalah orang yang dapat mengenali Yesus dengan baik dan dapat menjelaskan siapa Yesus dengan benar.
Peka mendengar suara Roh Kudus, peka dalam menilai jaman, peka dalam memilih pengajaran, peka dalam memilih bapa rohani yang benar. Peka memilih yang dari Tuhan atau bukan. Latih kepekaan kita.

            So…mari jadilah kita Yohanes-Yohanes Pembaptis akhir jaman yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk yang ke 2x nya. Mintalah pengurapan 4x ganda karena penyesatan dan penganiayan akan semakin dasyat pada akhir jaman ini. Bersiap-siaplah dan berhjaga-jagalah senantiasa agar ketika Yesus dating Dia mendapati kita melakukan tugasNya seperti Yohanes Pembaptis sampai akhir hidupnya. Amin3…Tuhan Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar