Jumat, 14 Oktober 2016

Saling tarik menarik??

Saling tarik menarik??
            Apakah kalian sadar kalau dari jaman dulu sampai sekarang masalah agama itu begitu mengerikan? Kalau pemeluk agama yang satu mencoba menarik pemeluk agama yang lain saya kira masih wajar ya, apalagi di Kristen jelas baget itu adalah perintah Tuhan Yesus sendiri menjadikan semua bangsa muridNya (muridNya loh ya!! Bukan murid gereja tertentu atau komunitas tertentu!!) Nah ini nih yang bagi saya lebih mengerikan dari pada “perang” agama yang satu dengan yang lain, yaitu perang saudara. Saudara seiman! Yang sama-sama percaya Tuhan Yesus. Yang satu menyerang yang lain, saling menjelekkan dan saling menghina. Saya pribadi pernah hanya sekedar mengingatkan bahwa sebaiknya pemeluk agama ini coba dong begini-begini karena itu mengikuti perintah ALkitab (bukan menyarankan aneh2 tapi memang itu adalah perintah Tuhan) seperti itu saja sudah membuat orang marah2, apalagi dikritik, apalagi kalau dijelekkan dan dihina. Kalau saya pribadi mau orang menghina agama saya segimanapun saya tidak akan marah, kalau saya marah saya sama aja dengan orang lain yang merasa dirinya beragama tapi ketika agamanya disinggung langsung anarkis, saya tidak akan marah karena saya tidak merasa memiliki agama tersebut, agama adalah buatan manusia, Tuhan tidak pernah menciptakan agama, Tuhan ingin semua orang mengenal Yesus. Titik!.
            Nah memang dalam perkembangannya iman kita harus dibangun dan harus mencari gereja dan komunitas yang tepat yang bisa membangun keimanan kita, tapi itu juga tidak bisa menjadikan alasan untuk memaksa orang mengikuti gereja atau komunitas kita masing-masing karena dimana kita bertumbuh belum tentu orang tersebut bisa bertumbuh disana, panggilan orang bisa berbeda-beda tergantung dimana Tuhan tempatkan mereka. Kalau Tuhan tempatkan dia digereja atau komunitas tertentu kita tidak bisa memaksa mereka untuk pindah, karena kalau demikian kita otomatis menentang kehendak Tuhan, dan kita secara tidak sadar akan mencoba menjadi Tuhan atas diri orang tersebut. Jadi kalau menurut saya pribadi sih sesama anak Tuhan ga usahlah saling tarik menarik, yang lebih penting adalah jiwa-jiwa disana yang terhilang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
            Saya memimpikan semua gereja-gereja bersatu karena tubuh Tuhan tidak terpecah-pecah, memang terlihat mustahil sih, tapi dari pada tarik menarik ga jelas dan saling menghina (namanya juga mimpi). Kalau pun memang benar-benar mustahil, saya punya mimpi lain yang standarnya dibawah mimpi saya yang pertama. Saya melihat masing-masing gereja punya kelebihan masing-masing, kenapa ga saling melengkapi dan saling merendahkan hati satu sama lain? Saling membasuh kaki satu sama lain? Saling meminta maaf satu sama lain? Bukan maksudnya semua gereja harus mengikuti kelebihan gereja yang lain, karena setiap gereja punya DNA tersendiri yang Tuhan tetapkan (masing-masing anggota punya bagian dan tugas masing-masing) tapi maksud saya belajarlah apa yang positif dari gereja lain untuk mengembangkan DNA gereja nya sendiri. Bukankah lebih baik saling belajar dari gereja lain dari pada saling menyerang? Apalagi saling tarik menarik jemaat. Ada juga pendeta-pendeta dan gereja-gereja yang sangat ketakutan jemaatnya pindah. Why?? Takut persembahannya kurang? Perpuluhannya kurang? Gereja punya siapa sih? Jemaat punya siapa sih? Semua juga punya Tuhan. Saya punya mimpi, kalau semua gereja mau saling merendahkan hati dan mau saling belajar, maka secara roh akan bersatu karena masing-masing punya kualitas dari kelebihan DNA2 semua gereja, saling melengkapi dan bersatu dalam 1 DNA 1 tubuh Kristus. Ya itu sih mimpi dan angan2 aja sih…ga tau bener ga tau salah pendapat saya ini.
            Mungkin ada pertanyaan begini: Ada beberapa gereja yang menyimpang, kan kebenaran harus diberitakan. Ya basicly saya setuju banget, makanya sebenarnya koreksi itu penting, mendengarkan pendapat itu penting, asal yang menerima itu lapang dada dan mau merendahkan hati, itulah ciri-ciri orang/gereja yang dewasa, karena orang yang tidak mau dikoreksi itu salah satu ciri kesombongan, dan kesombongan adalah akar dari segala kejahatan. Tapi kalau menurut saya sih tetap kembali ke awal, yaitu: saling belajar satu sama lain, ketika seluruh DNA menyatu maka yang tidak benar, yang salah, yang ngawur saya yakin semua akan tersingkir dengan sendirinya, bukan kita yang teriak-teriak, bukan kita yang berusaha botulin, tapi semua adalah pekerjaan Roh Kudus sendiri, kita tidak perlu menjadi Tuhan yang menghakimi gereja ini salah, gereja ini sesat, karena pada akhirnya semua akan terbongkar sendiri oleh Roh Kudus. Semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan, kenapa ada Kristen Protestan, kenapa Tuhan membiarkan itu terjadi? Ada maksud Tuhan dibalik semua itu. Tuhan bisa merubah semua keretakan itu menjadi kebaikan bagiNya, tidak sukar bagi Dia. Kenapa kekristenan berkembang sangat pesat? Sudah pasti karena adanya campur tangan Tuhan melalui Allah Roh Kudus. Gamaliel wisdom itu menjadi rhema buat saya (KPR 5: 34-39) Kita tidak tahu jalan pikiran Tuhan, pikiranNya tidak terselami, ketika kita menjadi sok tahu dari pada Tuhan dan tanpa sadar dan tanpa kita ketahui menghujat, menghina, menyerang sesuatu yang dari Tuhan apakah kita tidak merasa bersalah? Ga ngeri gitu? Kita menyerang dengan menggunakan ayat-ayat ALkitab seolah-olah kita mengerti semua tentang Alkitab (padahal baca tiap hari juga ngga, merenungkan siang dan malam juga ngga), ayat ALkitab bukan untuk menyerang sesama anak-anak Tuhan tapi untuk menyerang iblis. Seolah-olah kita ini iblis yang harus ditengking dengan ayat-ayat Alkitab dengan alasan menengking iblis yang ada dalam diri kita, introspeksi dulu apakah kita sudah benar dan tidak ada iblis dalam hati kita?

            Dari sejak jaman dahulu saya paling tidak suka berdebat, mengkritik, dan menyerang. Saya akan diam, senyum-senyum doang sambil angguk-angguk, dan selesai . Tapi kalau saya ditanya saya akan jawab, kalau berdiskusi bertukar pikiran saya mau, diberi saran mau banget apalagi sama orang yang saya rasa jauh diatas saya. Mari kita ubah cara pandang kita terhadap persitiwa ini, janganlah saling menghancurkan, tapi berdiskusilah dengan damai, lebih dari itu, saling “menyerap” semua “ilmu dan kesaktian” masing-masing agar kita bisa saling melengkapi sebagai sesama anggota Tuhan. Saya menulis ini juga untuk mengingatkan saya sendiri, karena Firman Tuhan adalah pedang bermata dua yang menusuk pendegar dan pembicara. Moga-moga impian saya menjadi kenyataan, karena kalau Katolik dan Kristen bersatu saya yakin musuh-musuh akan merasakan kengerian yang luar biasa dan kita dengan mudah meraih kemenangan atas mereka. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin3.

Jumat, 23 September 2016

Yohanes Pembaptis


            Shalom2 saudara/i ku yang terkasih dalam Kristus Yesus, kali ini saya ingin membahas tentang Yohanes pembaptis, why? Karena saya penasaran dengan dia, ko bisa sih dia itu jadi orang terbesar sedunia?? Melebihi Maria yang merupakan ibu Yesus; melebihi Elia & Henokh yang tidak mengalami kematian karena diangkat langsung hidup-hidup sedangkan Yohanes malah dipenggal kepalanya; melebihi Yusuf juga, ini sih pendapat pribadi saya ya…Yusuf sama Yohanes pembaptis ini saingan, seperti tulisan saya sebelumnya karena kalo diliat2 mereka hamper-hampir perfect ga ada cacat cela, tapi ternyata kelihatannya Yohanes mengungguli Yusuf dalam hal yang terbesar di dunia ini. Padahal pemberitaan tentang dia lumayan sedikit.
            Pada awalnya saya ingin membahas dan meneliti tentang nabi ini point demi point kenapa dia menjadi besar, tapi dalam perkembangannya malah jadi menyimpang..hehhehe..dalam perkembangannya akhirnya saya menemukan bahwa kita HARUS menjadi Yohanes Pembaptis akhir-akhir jaman. Yohanes pembaptis membuka jalan bagi Yesus ketika mau memulai pelayananNya karena setiap Tuhan mau bikin suatu “event” pasti Dia akan mengutus nabi2Nya dulu mendahului Dia. Yohanes telah melakukan tugasnya dengan baik sampai pada akhir hidupnya dia tetap setia. Yohanes mendahului Yesus yang dating pertama kali ke bumi, dan sekarang tugas kitalah yang mengawali kedatangan Yesus yang ke dua kali ke dunia ini. Apa yang dilakukan Yohanes itu pun harus kita lakukan untuk menyambut kedatanganNya yang ke dua. Yohanes menjadi orang terbesar di bumi ini, suatu kehormatanlah bagi kita untuk melanjutkan tugas mulia ini, melanjutkan tugas seorang yang besar untuk menyambut kedatangan Seseorang yang lebih lebih lebih besar lagi di dunia ini hingga membuka tali kasutnya pun kita tidak layak. Selayaknyalah kita merasa bangga karena Tuhan memlih kita untuk mengawali kedatanganNya. Yohanes telah lulus, maka kita pun harus belajar darinya. Anugerah apa aja sih yang diterima Yohanes sehingga kita juga minta hal-hal tersebut.

  1. Augerah keluarga yang sempurna.
Wah berarti yang tidak punya keluarga yang baik tidak bisa dong menjalankan tugas Yohanes? Eittsss…ntar dulu, kita bisa ko punya keluarga yang baik dan benar, caranya? Gampang…tinggal cari aja ko. Jadi tidak usah takut bagi yang merasa tidak punya keluarga yang sempurna seperti Yohanes, bahkan yang tidak punya keluarga pun tidak usah kuatir..CARI..
Temukanlah keluarga yang benar, temukanlah BAPA ROHANI, seperti Elisa menemukan bapa rohani yang benar-benar sakti, tempel terus sampai kita benar-benar menyerap semua “kesaktiannya”. Percaya atau tidak percaya kemampuan ortu rohani kita pasti akan turun akan kita. Seperti Elisa mendapatkan 2 bagian roh dari Elia, sehingga “kesaktian” Elisa 2x lipat dari Elia.
Memang susah menemukan ortu rohani yang baik, seperti saya juga sampai hari ini belum punya ortu rohani yang benar-benar bisa curhat, bisa tukar pikiran, bisa saling mendoakan secara fisik, memang gampang-gampang susah. Nah loh jadi gmn? Bagaimana kalau sampai Tuhan datang kita belum menemukan ortu rohani yang tepat? Ya jangan kuatir juga karena Tuhan menyediakan jalan yang lain yaitu dengan kita mencari ortu rohani yang jauh dari kita sekalipun, juga sekalipun kita tidak mengenal dia secara pribadi, yaitu hamba Tuhan kita segani, yang kita hormati, dan yang kita respect dengan hamba Tuhan tersebut.
Emang bisa gitu? Masa sih?? Saya berani katakan BISA. Bukankah kita bukan orang Yahudi? Bukan asli orang Israel? Tapi kenapa kita disebut anak-anak Abraham dan BERHAK menerima berkat Abraham, Ishak, dan Yakub? Ga masuk akal kan? Secara daging dan secara pikiran memang ga masuk akal dan tidak mungkin, tapi apa yang mustahil bagi kita tidak mustahil bagi Allah. Ketika kita menerima Abraham dengan iman dan mengaku dengan mulut dan hati kita, maka kita dianggap sah anak Abraham karena kita menjadi anak bukan secara daging tapi secara ROH, dan yang paling sakti apa?? Ketika kita juga mengaku dengan mulut dan hati dan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Bapa kita maka kita pun secara sah menjadi anakNya, karena semua itu berawal dari dunia ROH dulu baru menjadi daging.
Saya mempunyai bapa rohani yaitu almarhum pa Petrus Agung Purnomo, beliau mengajarkan bahwa ketika kita ingin menjadikan seseorang bapa rohani kita maka kejarlah terus, pepet terus, nah kalau jauh dan ga kenal gimana? Cara Pa Petrus Agung adalah dengan mendengarkan semua kotbah Benny Hin setiap hari, juga kalau ada kesempatan beliau mengikuti semua KKR nya, gaya hidup yang benar juga diikuti, misalnya sate setiap jam 5, atau apapun yang baik. Itu caranya menjadikan orang tersebut bapa rohaninya, dan sekali lagi percaya atau tidak percaya karunia Roh Kudus dari orang tersebut bisa menurun atas kita seperti yang saya alami juga, percaya atau tidak percaya saya juga ga terlalu peduli, yang penting saya mau bersaksi bahwa kecintaan alm. Pa Pertus Agung terhadap Alkitab menurun atas saya, kalau tidak saya juga tidak mungkin menulis tulisan-tulisan ini, tidak mungkin saya tertarik untuk mempelajari Alkitab dan menuliskan apa yang saya dapat menjadi sebuah tulisan. Sebelum beliau meninggal, beliau juga membagi-bagikan warisan karunia-karunia rohaninya. Sangat beruntung saya mempunyai bapa rohani seperti beliau meskipun saya tidak pernah mengenal beliau secara pribadi, menjadi jemaat gerejanya pun tidak. Tapi yang saya tahu pasti, karunia rohani alm.pa Pertus Agung mulai mengalir kedalam hidup saya.
Yang paling dasyat yang ingin saya bagikan adalah: jadikan Elia dan Yohanes pembaptis bapa rohani kita. Seperti yang sering kita baca, sepertinya Yohanes itu seperti Elisa, Yohanes sepertinya mempunyai roh Elia dalam hidupnya, yang artinya kemampuan Yohanes juga 2x lipat Elia persis seperti Elisa. Tapi persis seperti Elisa sepertinya “kesaktian” mereka tidak turun ke murid-murid mereka, karunia tersebut mereka bawa mati. Alm. Pa Agung bilang karunia itu tidak boleh dibawa mati. Jadi gmn? Ya harus ada yang mewarisinya dong!! Siapa?? KITAAAA….katakan AMMMIIINNNN….!!! Bayangkan saudara/i…ini adalah tugas berat, tugas mulia, tugas terakhir akhir jaman, menyambut dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya. Bagaimana bisa kalau kita tidak diberi kekuatan dari Tuhan sendiri? Mustahil…sunggu mustahil tanpa Roh Kudus, dan salah 1 jalannya ialah kita minta pada Tuhan pengurapan 4x ganda. Dari Elia ke Yohanes dan Elisa itu 2x lipat, maka seharusnya dari Elisa dan Yohanes ke murid-muridnya / anak-anak rohaninya ya dikalikan 2 lagi yaitu 4x lipat. Wooowww…dasyat bukan?? Aku minta sekarang dalam nama Tuhan Yesus yang kudus bagi yang percaya aku minta pengurapan 4x lipat Elia untuk tugas mulia ini yang dasyat karena harus ada pencurahan Roh Kudus besar-besaran, pentakosta ke 3 HARUS TERJADI!! Dan bagaimana mungkin kalau kita tidak diperlengkapi dan kita tidak punya kapasitas yang sangat sangat sangat besaaaarrrr untuk menampungnya?? Aku sungguh-sungguh berdoa saat ini ya Bapa, Yesus berkata tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka mintalah kepada yang punya tuaian untuk mengirimkan pengerja-pengerja, maka sekarang aku minta ya Bapa dalam nama Tuhan Yesus kirimkanlah pengerja-pengerja yang mempunyai pengurapan 4x lipat untuk tugas terkahir kami semua. Dalam nama Tuhan Yesus.Amiiinnn…
Terima kasih Tuhan hatiku sungguh berkobar-kobar, jadikan kami penuai-penuai akhir jaman seperti Yohanes.Amin3..

  1. Lawatan Tuhan dan panggilan Tuhan.
Banyak kali Firman mencatat bahwa Tuhan telah memanggil Yohanes untuk menjadi saksi, bukankah kita juga? Dan Yohanes memenuhi panggilan tersebut? Bagaimana dengan kita? Apakah kita berkata Here am I Lord, send me. Sudahkah kita melayani? Sudahkah kita menjadi saksiNya? Kita harus memberitakan terang itu, memang kita harus menjadi terang tapi kita bukan terang yang sesungguhnya, dunia tidak mengenal terang tersebut tapi kita tahu, dan ini tugas kitalah memberitakan terang itu agar semua orang yang menerima pemberitaan kita menjadi percaya dan diberi kuasa untuk menjadi anak-anakNya dalam ROH, yaitu mereka yang percaya dalam nama Yesus.
Dan dalam pelayanannya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, tapi Yohanes tidak gentar dan cenderung nekat mengkonfrontir orang-orang yang berpengaruh pada jamannya. Seperti Yohanes, Ahok pun seperti itu, dia cenderung nekat menentang penguasa-penguasa pada jaman kita. Yohanes berani dengan resiko kehilangan nyawanya karena adanya roh Elia dalam dirinya, Ahok harus lebih lagi, knp? Karena Yohanes “hanya melawan” bangsa sendiri, sedangkan Ahok bisa disebut pendatang, karenanya dia melawan kaum mayoritas dimana dia sendiri hanya minoritas, maka dari itu dia butuh kuasa yang lebih besar, kuasa 4x lipat. Jangan biarkan Ahok berjuang sendiri, saya pun sedang mencoba terjun ke dunia politik untuk memperluas Kerajaan Allah.

  1. Jangan takut kehilangan.
Yang mempunyai murid seperti saya, yang punya anak rohani, yang punya JEMAAT, tolong mengertilah ini, jangan takut kehilangan mereka ketika mereka merasa kita sudah tidak bisa memberikan apa-apa lagi bagi mereka. Biarkanlah mereka pergi untuk berkembang dimana mereka bisa mencari Tuhan dengan lebih baik. Jangan tahan-tahan mereka, jangan memarahi mereka, justru kitalah yang harus introspeksi diri kenapa mereka merasa tidak mendapatkan apa-apa lagi dari kita? Dan lebih jauh lagi…da kit amah apa atuh?? Cuma hamba. Ketika Tuhan menetapkan tugas kita selesai bagi mereka dan mereka diutus ketempat lain untuk mendapatkan yang lebih bagi Tuhan kita bisa apa? Ngomel? Mengatakan tempat yang baru bagi mereka itu sesat?? Kecewa? Kehilangan uang persembahan dan perpuluhan?? Kalau Tuhan yang menetapkan mereka pergi dan kita marah, berarti kita marah dengan kehendakNya, menentang kehendakNya, apa kita ngga takut?? Saya merasa heran dengan beberapa orang dan gereja yang saya tau, begitu menganggungkan gereja dan komunitasnya, saling berebut orang. Buat apa?? Kita membawa orang ketemu Tuhan Yesus bukannya membawa mereka ke gereja tertentu atau komunitas tertentu. Yang kaya gini nih yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Contohlah Yohanes pembaptis ( Yoh 1: 35-37) Malah dia yang menyuruh muridnya pergi, karena dia tahu dia bukan Juruselamat, karena dia tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kita yang harus semakin kecil dan Dia yang semakin besar. Bukannya merasa gerejanya yang paling benar, komunitasnya yang paling benar, kemampuannya yang paling hebat. Ada yang berkata “itu untuk menyelamatkan jemaat agar tidak terpengaruh pengajaran yang sesat” Ya berarti tetep-tetep aja kalian menganggap gereja kalian yang paling benar, komunitas kalian yang paling benar, pa Aruna W. pernah berkata “saya sangat-sangat berhati-hati dalam mengeluarkan statement sesat karena akhir-akhir ini banyak kegerakan yang makin beragam” Seandainya kegerakan tersebut berasal dari Tuhan dan kita menyatakan itu sesat gmn?? Bukankah mujizat yang kreatif masih ada? Pasti banyak dong yang makin aneh2? Gmn kita bisa membedakannya? Makanya seperti Yohanes yang mempunyai…

  1. Kepekaan.
Bahkan dari masih dalam kandungan ibu nya Yohanes telah terbiasa merasakan “aura” mana yang kudus yang berasal dari Tuhan atau bukan (Lukas 1: 39-45). Sampai dia dewasanya pun Yohanes tetap dikuasai Roh Kudus sehingga dia tetap diberikan kepekaan, dimana tiap orang seangkatannya tidak mengenal Tuhan Yesus dia adalah orang yang dapat mengenali Yesus dengan baik dan dapat menjelaskan siapa Yesus dengan benar.
Peka mendengar suara Roh Kudus, peka dalam menilai jaman, peka dalam memilih pengajaran, peka dalam memilih bapa rohani yang benar. Peka memilih yang dari Tuhan atau bukan. Latih kepekaan kita.

            So…mari jadilah kita Yohanes-Yohanes Pembaptis akhir jaman yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk yang ke 2x nya. Mintalah pengurapan 4x ganda karena penyesatan dan penganiayan akan semakin dasyat pada akhir jaman ini. Bersiap-siaplah dan berhjaga-jagalah senantiasa agar ketika Yesus dating Dia mendapati kita melakukan tugasNya seperti Yohanes Pembaptis sampai akhir hidupnya. Amin3…Tuhan Yesus memberkati.


Kamis, 15 September 2016

Pride

Pride
Shalom2 all, kali ini saya mau membahas tentang harga diri, ego, dan kesombongan. Jadi awalnya ketika saya mendengarkan Alkitab tentang seorang tokoh Alkitab yang melihat kebesaran Allah Jehova tapi anehnya meskipun dia melihat sendiri dengan mata kepalanya dia tetap tidak mau menyembah kepada Allah yang benar dan kudus. Begitu pula dalam kehidupan kita sekarang-sekarang ini. Dalam kehidupan kita sehari-hari saya melihat amat banyak orang-orang yang melihat kekuasaan Tuhan kita Yesus Kristus tapi tetap tidak mau percaya kepadaNya dan mengikut Dia. Begitu banyak tanda-tanda mujizat yang Yesus berikan, begitu besar kasihNya kepada kita, tapi seolah-olah itu semua belum cukup meyakinkan bahwa Yesus lah Tuhan yang benar dan Allah yang sesungguhnya yang patut disembah. Well…ternyata ini bukan hanya terjadi pada masa sekarang saja, tapi Tuhan sudah memberitahukan kita dari awal mulanya, dan ini terbukti dari tokoh-tokoh Alkitab yang akan kita bahas kali ini. So jangan kaget sih kalo liat orang-orang yang tidak mau percaya Tuhan kita meskipun sudah melihat kuasanya, karena memang dari jaman Alkitab dulu seudah terjadi hal yang seperti ini. Ok tokoh yang pertama adalah
1.      Raja Nebukadnezar
Waktu saya mendengarkan Alkitan tentang kisah ini hati saya agak terganggu dengan perkataan Nebukadnezar bahwa dia itu sebenarnya mengakui kehebatan Allah Daniel, Allah Israel (Daniel 2: 46-47) Dan yg lebih anehnya lagi raja ini bukan hanya 1x mengakuinya, bahkan sampai 2x (Daniel 3: 28-30) . Tapi tetap saja raja ini tidak mau bertobat dalam tingkah lakunya sehingga dia direndahkan serendah-rendahnya oleh Tuhan Allah semesta alam sampai raja Nebukadnezar mengakui dengan mulutnya bahwa Jehova Elohim lah Allah yang patut disembah dan bukan yang lain. Hal ini berlanjut pada keturunannya yaitu raja Belsyazar yang tidak mau bertobat setelah melihat hikmat Daniel yang diperolehnya dari Allah semesta alam. Dan terus berlanjut sampai raja Darius (Daniel 6: 25-28) Memang sih tidak dijelaskan apakah raja Darius ini bertobat atau tidak. Seharusnya jika dia adalah raja yang bijak dan berakal budi dia seharusnya ikut menyembah Allahnya Daniel. Tidaj seperti 2 raja sebelumnya yang mempunyai pride yang sangat besar sehingga terlalu sombong, merasa terlalu rendah untuk mengakui dan menyembah Allah Daniel.

2.      Eliezer
Ini saya dapatkan dari kotbah seorang hamba Tuhan besar yang sudah almarhum, waktu saya sampaikan ini istri saya sampai kaget karena merasa Eliezer itu baik-baik saja tidak ada masalah dengan Eliezer (ternyata dia belum pernah denger kotbah hamba Tuhan tersebut, jadi saya jelaskan seperti inilah kelakuan Eliezer secara komplit sebelum saya kembali ke inti permasalahan kali ini)
·         Bagi Tuhan nama itu penting dan beberapa kali Tuhan itu merubah nama orang karena nama itu adalah profetik. Nah untuk Eliezer Tuhan tidak menyebut nama ke dia (Kej 15: 1-4) Seolah-olah Tuhan mau bilang..aahhh orang ini mah ngga lah. Yang ini?? Ga deh. Bukan yang ini tapi anakmu sendiri. Bayangkan Tuhan sampai malas menyebut nama Eliezer. Emang kenapa sih? Sekarang kita lihat (Kej 24: 3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Saya kasi bold biar jelas perbedaan perkataan Abraham dengan Eliezer nanti di (Kej 24: 37) Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, . Saya kasi terjemahan Inggrisnya dulu ya..
(Genesis 24: 3) And I will make thee swear by the LORD, the God of heaven, and the God of the earth, that thou shalt not take a wife unto my son of the daughters of the Canaanites, among whom I dwell:
(Genesis 24: 37) And my master made me swear, saying, Thou shalt not take a wife to my son of the daughters of the Canaanites, in whose land I dwell:
Saya jelaskan secara singkat bin intinya aja ya: Abraham ngomongnya ini tanah saya, tapi belum jadi hak karena masih banyak orang Kanaan.
Nah klo Eliezer ngomongnya: Abraham itu numpang tinggal di tanah orang Kanaan.
Banyak sekali ayat yang hampir2 sama ketika Tuhan berbicara bahwa Dia tinggal diantara orang Israel dengan menyebut kata among whom I dwell seperti perkataan Abraham, karena Tuhan tau kalau itu tanahnya Dia ko…Dia yang punya segala-galanya, bukan perkataan Eliezer yang Tuhan pakai. Disini kita bisa lihat bahwa Eliezer tidak percaya perkataan Abraham yang adalah janji Tuhan sendiri.
·         Ok sekarang ke inti masalahnya, yaitu di (Kej 24: 12 dan 26-27) perkataan tersebut PERSIS sama dengan perkataan Saul (1 Samuel 15) Luar biasa bukan…Bayangkan…Mereka melihat sendiri dengan mata kepala mereka perbuatan tangan Tuhan yang ajaib tapi tetap tidak mau menyembah Allah yang hidup. Eliezer melihat Abraham diberkati begitu berlimpah-limpah, melihat mujizat Sarah yang mempunyai anak setelah mati haid, tapi sepertinya itu semua belum cukup untuk meruntuhkan pride nya Eliezer. Begitu juga dengan Saul, malah lebih parah ini raja, udah tau Tuhan sendirilah yang mengangkat dia menjadi raja, keluarga nya juga asli Israel, menyembah Allah Elohim, tapi aneh bin ajaib dia tetap tidak mengakui Allahnya sendiri dan tidak mau menyembah Tuhan yang telah meninggikan dia, sampai – sampai Tuhan sendiri menyesal telah memilih Saul menjadi raja atas Israel. Pride nya di depan orang Israel membuat dia ditolak Tuhan dan akhir hidupnya berakhir dengan tragis.
3.      Bangsa-bangsa musuh Israel.
Terlalu banyak musuh Israel dan terlalu banyak juga kisah yang menceritakan bahwa musuh-musuh Israel juga mengakui keagungan Allah Israel, tapi mereka lebih tegar tengkuk dari pada bangsa Israel. Makanya jangan heran kalau keadaan sekarang juga sama persis seperti jaman dulu, jaman ini juga musuh-musuh Israel mana mau datang menyembah pada Yesus. Naaaahhhh ini yang paling parah nomer 4.
4.      Orang Israel
Lah orang Israelnya sendiri aja sampai sekarang juga tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias mereka padahal Yesus sudah banyak sekali…dan kemungkinan besar dan hampir dipastikan bahwa Yesus setiap hari melakukan mujizat disana. SETIAP HARI di depan mereka persis, tapi sekali lagi Pride mereka menghancurkan mereka sendiri. Merasa bangsa pilihan, orang pintar, bangsa diberkati, bla..bla..bla..bla..Hasilnya sampai sekarang bangsa Israel tidak pernah merasakan kedamaian.

            Dan apa hasil dari itu semua? Bagaimana nasib mereka semua itu? Hasilnya 0 besar, mereka semua “ditolak” Tuhan. Saya berpikir kasihan mereka semua itu, dan juga orang-orang yang sekarang menolak Tuhan Yesus. Mereka ga ngerti apa-apa, mereka tersesat mencari jalan tapi setelah diberitahu jalan yang lurus dan benar mereka malah menolak, menentang, dan bahkan membinasakan. Seandainya semua orang seperti Ruth (Ruth 1: 15-16) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; . Ini nih yang dasyat, sementara iparnya kembali kepada Allahnya yang lama, Ruth tetap bertahan menyembah kepada Allah yang benar. Yang menarik adalah ke 4 contoh yang tadi itu melihat sendiri kedasyatan Allah Israel, tapi Ruth?? Dia tidak melihat apa2, ga ada tuh kuasa Allah yang terjadi, yang ada malah sebaliknya Ruth melihat kenyataan pahit ketika ikut menyembah Allah Israel, tapi ini lah hati yang mudah dididik, hati yang mudah dibentuk, menghilangkan semua pride yang ada di dalam dirinya. Hasilnya? Ruth salah 1 diantara 2 wanita yang masuk dalam Alkitab, padahal jaman itu wanita  dianggap rendah dan tidak diperhitungkan. Masih kurang? Ruth juga masuk dalam silsilah nenek moyangnya raja Daud dan Tuhan kita sendiri Yesus Kristus. Luar biasa.

Sayang memang tidak semua punya mental dan punya hati seperti Ruth…Tapi tetap Tuhan mengasihi mereka yang terhilang dan ingin mereka selamat, makanya ada amanat agung, pergilah kita diutus seperti kata pastur setiap habis misa, diutus kemana? Apakah kita sudah melakukan bagian kita? Ngeri emang, seperti domba diutus ketengah2 serigala, tapi janji Tuhan ya dan amin. Dia Allah Immanuel, Dia akan selalu menyertai kita sampai akhir jaman. Amin3..            

Rabu, 14 September 2016

Pemulihan Keluarga

Pemulihan Keluarga
Shalom2 saudara/I ku yang dkasihi Tuhan, kali ini saya akan membahas tentang sangat pentingnya pemulihan keluarga karena dosa itu sangat amat jahat dan suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya ia akan turun kegenerasi berikutnya. Berapapun baiknya diri kalian dan saya, tetap saja kutuk dan dosa dari ortu dan nenek moyang akan tetap turun pada keturunan selanjutnya dan selanjutnya, maka itu harus dipatahkan dengan kuasa darah Yesus. (Kel 34:6-7) Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.". (Ulangan 23:2) Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.
Disini kita lihat bahwa Tuhan tidak main-main dengan yang namanya dosa, karena itu akan mengikat sampai keturunan kita yang menanggung kesalahan-kesalahan kita. Nah siapa aja sih tokoh-tokoh hebat dalam Alkitab tapi yang mempunyai keluarga yang ngaco sehingga keturunan mereka pun akhirnya menjadi hancur. Sayang sekali bukan? Tokoh hebat yang tercatat dalam Alkitab tapi tidak mempunyai ketururnan yang berkualitas seperti dirinya sendiri. Kalau saja semua anak / semua murid seperti Elisa yang mendapatkan kehebatan 2x lipat dari gurunya…Wow…bisa dibayangkan dunia ini pastinya akan aman tentram, iblis pasti kebingungan ga ada kerjaan. Tapi saying beribu sayang kebanyakan di dunia ini anak itu tidak sehebat ortunya, itu salah satu sebabnya adalah karena bukan hanya kehebatan ortu saja yang bisa turun ke anak tapi dosa pun bisa turun ke anak, kehebatan ortu itu terhalang oleh dosa yang turun. Ok mari kita lihat saja langsung siapa saja tokoh-tokoh tersebut.
1.       Samuel.
Tidak diragukan lagi kalau Samuel adalah salah 1 nabi besar di Alkitab, nah tapi kenapa keturunannya tidak sebaik dia? (1 Samuel 8: 1-5) Dari ayat tersebut sangat lah jelas bahwa anaknya benar-benar ngawur kehidupannya sehingga orang-orang juga dapat melihat dengan jelas perbedaan antara mereka, sehingga rakyat Israel menolak anak Samuel meskipun mereka  sangat menghormati Samuel.
Ok berarti kita harus lihat bagaimana kehidupan Samuel pada waktu kecilnya bahkan pada masa dalam kandungan. Ternyata oh ternyata ibunya Samuel yang bernama Hana itu dulunya ternyata mandul, ibunya sangat pedih dan pahit hatinya tidak hanya karena mandul, tapi juga karena dia terus menerus dihina dan dihina oleh istri Elkana yang lain yang bernama Penina. Saya pernah punya murid yang curhat kesaya karena dia terus menerus dihina oleh teman-temannya sampai dia tidak tahan, saya sebenarnya ingin sekali menghajar mereka karena saya mengerti itu bisa berdampak panjang bagi si anak ini, tapi hebatnya setelah beberapa hari  si anak ini bisa pulih dan berkata bahwa dia akan menyelesaikannya sendiri, wow…dia pulih. Itu yang harus ada dalam kehidupan setiap orang percaya, cepat pulih dari segala kepahitan. Memang di Alkitab tidak disebutkan apakah Hana sudah pulih belum ketika mengandung Samuel, well…pulih tidak pulih memang tidak tahu, apakah hubungan dengan tante Penina yang sangat jahat juga ga jelas, tapiii.. yang jelas ini nih….dari sini Samuel pindah ke keluarga yang makin ngaco lagi. Ke keluarga Imam Eli. (2 Samuel 2: 11-26) Ya itu mah lolos dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Dari sini kita melihat bahwa latar belakang keluarga kandung maupun keluarga angkat Samuel sangat lah tidak baik, untungnya itu tidak mempengaruhi Samuel karena dia dikasihi Tuhan dank arena Samuel sendiri cinta pada Tuhan, tapi ini nih yang repot, pemulihan kelurganya yang belum beres, sehingga Samuel membesarkan anak-anaknya seperti yang dilihat Samuel dulu (Ada ibunya yang pahit karena tante Penina yang jahat dan melihat pendidikan Imam Eli pada anak-anaknya yang super ngawur)
Dari sini kita bisa lihat sayang sekali nabi sebesar Samuel tidak punya keturunan yang berkualitas karena jahatnya dosa, karena tidak adanya pemulihan keluarga yang benar, mungkin juga karena tidak sadar dan tidak tahu kalau hal itu akan sangat mengganggu, maka dalam hal ini Roh Kudus mencoba memperingatkan kita semua akan bahayanya dosa ini dan pentingnya pemulihan keluarga. Ok lanjut yang ke 2

2.       Raja Daud
Sudah saya bahas di tulisan saya yang sebelumnya bahwa Daud bukanlah ayah yang baik bagi anak-anaknya semua. Why?? Let’s see why. Well udah jelas ya kalo ini mah, Daud itu selalu dibenci oleh kakak-kakaknya, dan diremehkan oleh ayahnya sendiri. Bisa jadi mungkin aja Daud ini anak buangan keluarganya. Sama seperti Samuel untungnya hal itu tidak mempengaruhi pribadinya sendiri, dia tetap menjadi Raja terbesar sepanjang sejarah Israel (mungkin dunia juga mungkin..?) Tapi sama juga seperti Samuel, sebagaimana dia dididik oleh keluarganya yang error, seperti itu juga dia mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya pun menjadi anak yang error.

                Kita lihat tokoh-tokoh tersebut, bayangkan kalau semua karakternya seperti Elisa, bayangkan kuasa, kekuatan, kepekaan. Dan semua-semuanya 2x lipat, dan keturunan-keturunan selanjutnya mungkin bukan 2x lipat, tapi 4x,8x,16x, dsb dsb…bumi aman tentram, iblis bengong jadi pengangguran.
                Nah sekarang ada ga sih tokoh yang berhasil pulih dalam keadaan tersebut? Pastinya adalah..kita semua pasti tahu..ya namanya Yusuf. Menurut pendapat pribadi saya, tokoh ini hampir sempurna, almost perfect, ya karena manusia tidak ada yang sempurna. Tokoh ini benar-benar luar biasa hebat. Dari mulai dibenci dan dikucilkan saudara-saudaranya, hampir dibunuh dan akhirnya dijual saudara-saudaranya, menjadi budak dinegeri asing jauh dari keluarganya, digoda tante Pot (ini nih yang berat bagi laki-laki, sementara yang lain lari ditempat atau bahkan lari mendekat, Yusuf justru lari menjauh, udah ga berbuat dosa tetep-tetep aja dipenjara (mungkin sebagian orang berpikir ah…tau gitu sekalian aja berbuat dosa sama tante Pot tadi, udah bela2in tahan hasrat tapi tetep diperlakukan tidak adil. Tapi hebatnya Yusuf dia tidak memlih pahit hati, itu terbukti dia tetap mengerjakan segala seuatu seperti untuk Tuhan, sepenuh hati dan segenap hati)), trus apa lagi ya…o iya dia juga setia pada satu istri. Punya dua anak yang namanya amat sangat bagus dan profetik. DIA TIDAK MEMILIH KECEWA, dia pilih PULIH. Dalam Alkitab tidak tercatat bahwa ke dua anaknya melakukan hal-hal yang tidak berkenan pada Tuhan bahkan Efraim dan Manasye tercatat masuk dalam kelompok 12 suku Israel, jadi bani Yusuf terbagi jadi 2, bayangkan betapa dasyatnya itu peninggian Tuhan atas Yusuf sebagai upah jerih payah dia.  

                Pemulihan keluarga itu sangat penting untuk masa depan anak cucu kita, ayo pulihkan hati masing-masing, tidak ada kepahitan, tidak ada iri hati, tidak ada kesombongan, tidak ada apapun yang tidak berkenan di hati Tuhan, buang semuanya itu. Bayar harga agar masa depan anak cucu kita tidak hidup kesusahan  (Maz 37: 25) Kiranya Ayat tersebut terjadi dalam kehidupan kita dan keturunan kita…Amin3…Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Senin, 01 Agustus 2016

Kerohanian dan Karakter harus berjalan bersama



Shalom saudara/i terkasih dalam Tuhan Yesus Krsitus Tuhan kita, kali ini saya mau membahas tentang judul diatas, why? Karena dalam perenungan saya dalam kehidupan sehari-hari saya melihat kedua hal tersbut sering kali tidak berimbang dalam kehidupan keseharian kita. Saya sering kali heran dan bertanya-tanya kenapa bisa orang orang yang begitu dekat dengan Tuhan bisa jatuh dalam dosa atau kelakuannya sangat mengerikan.
Dari situlah awal mula kenapa saya tertarik untuk menemukan jawabannya dalam Tuhan. Dan dalam perenungan saya selama ini Roh Kudus seperti mengingatkan saya akan adanya free will atau kehendak bebas kita yang Tuhan berikan pada kita. Ketika kita berdoa dan Tuhan berbicara pada kita atau meminta kita sesuatu hal, kehendak kita lah yang menentukan apakah kita mau mendengarkan suara Tuhan atau mengabaikannya (karena takut kehilangan/tidak percaya/atau apapun alasan kita masing-masing) Seringkali permintaan Tuhan membuat kita shock setengah mateng, itu baru omongan/permintaan Tuhan, belum lagi teguranNya yang membuat kita kejang-kejang (marah, kecewa ,tidak terima, tersinggung dsb, dsb, dsb) mungkiiiinnn kalau Tuhan sendiri yang bicara secara pribadi langsung dating dan ngomong sendiri itu mungkiiiiinnnn juga kita tidak terlalu masalah (seperti Petrus yang berkali-kali ditegur sangat keras oleh Tuhan Yesus dia tetap mengikuti Dia, tapi juga fakta membuktikan itu bukan jaminan. Meskipun Tuhan dengan rendah hati mau menemui kita tapi itu pun tidak menjamin kita berubah dan  bertobat, contoh sederhana sudah jelas Yudas Iskariot, meskipun hanya ditegur 1x tapi itu membuat jiwanya terganggun dan hancur) Ok balik lg ke laptop, Tuhan amat sangat jarang menyampaikan sendiri pesanNya, tapi Dia memakai orang lain untuk menyampaikan pesanNya, kalau pikiran saya sih “ yaaa….masih mending lah kalau ditegur dengan orang yang capable, punya kapasitas bagus untuk memberi nasihat” tapi kan tidak jarang juga Tuhan memakai orang-orang yang tidak terduga, bahkan yang menurut kita kapasitas dia itu dibawah kita, dan berani-beraninya dia menasehati kita, taah…itu yang repot, keegoan kita, kesombongan kita pasti terusik, ketika itu terjadi sudah pasti free will kita jalan, kita lebih sering memilih tidak percaya dan mengikuti kata hati kita saja. Itu sebabnya banyak orang jatuh meskipun sering berada dalam hadiratNya, seperti Yudas yang sering dekat Tuhan Yesus tapi tetap jatuh karena memilih jalan sendiri, jadi free will bisa jadi pedang bermata dua bagi kita kalau salah menggunakannya.
Ketika mendengar jawaban dari Roh Kudus saya sempat puas dengan jawaban tersebut, tapi ketika saya kembali merenungi jawaban itu ntah kenapa hati saya tiba-tiba menjadi merasa tidak puas lagi dengan jawaban tersebut, serasa masih ada yang kurang, saya tetap bertanya “tapi ko bisa sih?? Betul sih ada free will tapi kan klo terus-menerus dalam hadiratNya harusnya kita PASTI berubah, seharusnya kita menjadi tawanan Roh Allah yang mengatasi free will kita. Kita harusnya dibasuh dan bermandikan kemuliaan hadirat  Allah, seharunya bisa dengan mudah berubah dengan pertolongan Tuhan karena kita dekat dengan Tuhan. Jadi kenapa??” Saya terus mempertanyakan dan merenungkannya kembali, karena bagi saya itu hal yang aneh, dekat dengan Tuhan tapi tetap jatuh/dekat dengan Tuhan tapi kelakuannya “haleluya bgt”.
Akhirnya Roh Kudus memberikan pengertian/jawaban berikutnya, seperti tulisan saya tentang Roh dan Firman harus berjalan bersama-sama, kalo yang ini Roh Kudus bilang kalau Kerohanian dan Karakter harus berjalan beriringan, tidak bisa jalan sendiri-sendiri, tidak bisa mengutamakan yang satu dan meremehkan atau bahkan menghilangkan yang lain. Saya melihat ada gereja yang :
1.      Mengutamakan kerohanian mereka tanpa memperkuat karakter mereka masing-masing (yang jadinya orang-orang diluar mereka akan berkata mereka munafik karena ketika digereja, berdoa, dan menyembah mungkin membuat malaikat juga minder, tapi kalau diluaran kelakuan mereka membuat iblis minder).
Mereka merasa dekat dengan Tuhan, jadi ketika ditegur tentang kesalahan-kesalahan mereka mereka tidak terima karena mereka merasa lebih rohani dari pada yang lain, mereka merasa pasti dibela Tuhan, tidak ada kerendahan hati, dan hanya ada kesombongan. Saya melihat dengan mata kepala sendiri para pelayan Tuhan saling sikut sana-sini, saling kepahitan satu sama lain, saling menjelekkan dan menjatuhkan satu sama lain… ”oh..haleluya..” Bagi mereka yang penting Kristusnya cukup buat mereka (Christ is enough for me) tapi mereka tidak memperhatikan KARAKTER Kristus nya. Itu akan menjadi batu sandungan buat orang lain, yang seperti ini diluaran terkenal dengan ejekan munafik, seperti orang Farisi yang paham Firman Tuhan tapi tidak mau menjalankannya.
2.      Ada gereja yang memperhatikan karakter tapi mengabaikan kerohanian mereka (yang jadinya orang melihat mereka bertanya-tanya bagaimana sih kerohanian mereka, ko mereka masih percaya kaya gitu-gituan sih? Ko mereka jarang bgt baca Alkitab sih? Sebenernya Kitab suci mereka Alkitab atau yang lain sih?)
Kalo yang ini, yang penting bagi mereka adalah kelakuan baik, tunjukkan kasih Kristus pada semua orang. Betul ini sangat baik, tapi kalau tanpa pengertian yang benar tentang Firman Tuhan tetap akan menjadi batu sandungan, karena kebaikan mereka, mereka jadi toleran terhadap dosa, yang penting hubungan baik dengan orang maka larangan atau ajaran Tuhan tegas pun mereka tabrak. Saya pernah mendengar tokoh disalah satu gereja ini berbicara “bagi saya merokok itu bukan dosa, itu hanya perbuatan tidak baik saja” bahkan banyak sekali pelayan-pelayan Tuhan disini juga terang-terangan merokok. Karena terlalu baik maka mereka mentolerir banyak dosa untuk bisa berbaur baik dengan lingkungan sekitarnya.
Saya hanya melihat hanya ada 1 yang menggabungkan kedua-duanya (pendapat pribadi doang ini mah, karena saya tidak mungkin memperhatikan satu per satu, kaya kurang kerjaan aja. Hahhaa) Waw…Saya jadi inget banget, dulu sekali saya pernah membayangkan kalau mereka digabungkan pasti dasyat, gereja-gereja tersebut saling menguatkan dan saling membantu dalam kelebihan mereka masing-masing tanpa saling menyerang satu sama lain. Itu akan menjadi kekuatan besar dan memperbesar Kerajaan Allah, bukan memperbesar kerajaan sendiri-sendiri. Tubuh Tuhan tidak terpecah-pecah, harus bersatu, tidak saling egois dan merasa paling benar, karena pada kenyataannya semua pengajaran tidak aka nada yang sempurna, semua itu hanya potongan puzzle yang kalau semua itu digabungkan antara semua gereja bara akan menghasilan gambaran yang utuh,,Tubuh Kristus yang sesungguhnya. Saya berdoa semua menyadarinya dan saling merendahkan hati satu sama lain, duduk bersama-sama dalam tuntunan Roh Kudus untuk membuat semua orang menjadi muridNya, jangan lupakan amanat agung Tuhan Yesus sebelum Dia terangkat ke surga.

Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati. 

Selasa, 26 Juli 2016

Jangan Takut Untuk Mengakui Tuhan Kita Yesus Krsitus

            Shalom2 saudara terkasih dalam Krsitus Yesus, saat ini saya diberi misi oleh Tuhan untuk mengingatkan saya sendiri dan anak2 Nya yang lain agar tidak takut/malu untuk memperlihatkan siapa diri kita sebenarnya (dalam hal ini adalah anak2 Tuhan Yesus). Karena dalam banyak hal saya melihat banyak anak2 Tuhan itu malu dalam mengakui identitas kita sebagai anak2 Nya. Menurut saya itu akan sangat menyakitkan hati Tuhan. Why? Simple, kalau saudara punya anak, dan anak anda malu mengakui anda sebagai orang tua nya, bagaimana perasaan anda? Misalnya jika saya menolong orang lain, dari 0 sampai orang itu sampai berhasil menjadi sukses, tapi orang itu sama sekali tidak memandang saya, tidak mengucapkan terima kasih pada saya, tidak mau mengakui bahwa dia sukses karena saya, tapi karena usaha dia sendiri….hmmm mungkin saya akan berpikir ulang untuk membantu dia nantinya. MEMANG betul kudu iklas atuh bantu mah…tapi tetap saya akan merasa tersakiti, kecewa, tidak merasa dihargai. Dan saya membayangkan begitu…kita udah ditolong Tuhan secara abis2an, tapi kita malu untuk mengakui Dia sebagai Bapa kita, sebagai Tuhan kita dihadapan semua orang, bayangkan betapa sakitnya hati Tuhan. Allah sendiri yang mengatakan bahwa “Aku adalah Allah yang pencemburu” ketika kita takut dan malu untuk mengidentifikasikan bahwa kita adalah mempelaiNya, Dia pasti akan sangat kecewa berat.
            Dulu saya pun seperti itu, misalnya saja ketika saya makan ditempat umum, dulu saya malu untuk berdoa (membuat tanda salib bagi orang Katolik), disaat saya ingin berdoa tapi melihat yang lain tidak berdoa maka saya pun tidak jadi berdoa karena malu, saya takut dikatain sok suci, dsb, dsb. Dalam hal yang sesederhana itu saja kita malu, bagaimana nanti dalam perkara yang besar? Bukankah kita harus setia dulu dalam perkara kecil, kalau yang sederhana itu saja kita takut, ya jangan harap Tuhan mempercayakan perkara yang besar pada kita. Mungkin ada yang berkata “ah…ya udah biarin ajalah, takut kalau dikasi tugas yang besar/berat” Ya udah jadilah menurut imanmu, engkau akan kecil terus seumur hidupmu, jadi wong cilik terus, it’s your choice, jangan salahkan Tuhan kalau hidupmu begitu2 aja ga ada perkembangan, yang repot kan begitu kita merasa jenuh dengan kehidupan kita yang membosankan tiba2 kita teriak sama Tuhan….Goooddd whhhhyyyy?? Kenapa hidup saya seperti ini? Engkau tidak adil Tuhan!!! Nah lo…ini nih yang repot. Ha3..

            Saya sering melihat saudara-saudara kita yang lain tanpa malu2 mengucapkan salam dengan kepercayaan mereka, kenapa kita tidak? Kita tahu kan siapa Tuhan kita? Tuhan yang paling benar, masa kita anak2 terang takut untuk mengucapkan salam dengan kepercayaan kita, “shalom” itu kata yang indah, kita harus terus menyebarkan shalom kemana, bahkan sampai ke ujung bumi. Saudara-saudara kita yang lain tidak malu untuk berpakaian menurut kepercayaan mereka, kenapa kita malu untuk memakai atribut kepercayaan kita? Mungkin ada yang berkata “mereka itu mayoritas, kita ini minoritas, takut lah”  Ya emang sih…saya pribadi juga takut, tapi memang itu resiko kita sebagai anak2 Tuhan (Wahyu 2:10) Meskipun begitu Tuhan tetap ingin anak2Nya melaksanakan amanat agungNya sampai bumi penuh kemualiaanNya, sampai semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, semua lutut bertelut menyembah Yesus Allah yang benar. Yakin semua itu sudah di cover Tuhan, perlindunganNya sempurna dan nyata dalam hidup kita, kalau memang bukan saat kita untuk pulang ya kita tidak akan mati dalam membertitakan Injil keselamatan. Percayalah…percaya saja pada Tuhan, Dia akan menjaga hidup kita sampai garis akhir. Amin3…

Rabu, 06 Juli 2016

Tertawalah

Tertawalah

            Tertawa itu baik, amat sangat baik, apalagi mentertawakan masa depan, mentertawakan kesusahan, bahkan Alkitab pun menyarankan untuk kita berbahagia, tertawa, gembira, karena itu juga merupakan obat yang manjur dari pada kita bersusah hati, itu hanya akan menambah masalah dan membuat kita sakit. Tapi tahukah kalian ada sisi negative dari tertawa yang harus kalian ketahui dan waspadai, kita sering lengah disini dan justru ini akan menjadi salah satu senjata iblis untuk menjatuhkan kita anak-anakNya. Wah…ko bisa? Apa aja nih contohnya supaya kita bisa menjaga diri kita sendiri dari hal yang postif menjadi negative.
Ya sudah jelaslah:
1.      Mentertawakan Tuhan: Siapa disini yang berani mentertawakan Tuhan? Percaya atau tidak percaya, sadar atau tidak sadar, kita SERING mentertawakan Tuhan. Dalam artian kita sering tidak percaya pada Tuhan kita sendiri.
A: Kamu percaya Tuhan Maha Kuasa?
B: Ya jelas lah, masa gitu aja ditanya.
A: Kamu percaya Tuhan bisa jadi manusia?
B: Huahahha….mana mungkin…???
A: Tapi kamu percaya Tuhan bisa melakukan segalanya?
B: Ya iya laaaahhh…
A: Tuhan bisa loh dating ke dunia
B: Wkwkwkwk….ada-ada aja lu bro, ya ga bisa lah…
A: Hmmm….
Ya apapun lah contoh lainnyanya, misalnya: Tuhan bisa ko buat kamu berkelimpahan, kaya raya, huahahhaa….saya cm org miskin begini. Tuhan bisa loh bikin orang itu bertobat, huahhahaa…org itu mah mau digimanain juga tetep error, dsb, dsb, dsb…Tertawalah terus seperti itu. Kalian sudah menghina Tuhan dan KebesaranNya, kalian meremehkan Tuhan dan KuasaNya, dan itu akan menyakitkan hati Tuhan, seorang pendeta pernah menjelaskan ketika misalnya ada seorang bapak mempunyai keahlian sirkus yang sangat hebat misalnya, dan si bapak ini mau memperlihatkan kehebatannya dan meminta bantuan audience, tapi misalnya anak tetangganya mengatakan bahwa dia tidak percaya pada keahliannya dan tidak mau jadi sukarelawan, mungkin si bapak ini tidak terlalu ambil pusing. Tapi seandainya ketika anaknya sendiri yang pastinya hampir setiap hari melihat kehebatan ayahnya, dan hampir setiap hari melihat bapanya berlatih mengatakan bahwa dia tidak percaya sama bapanya, itu akan menyakitkan sekali hati bapa tersebut, karena “ko bisa anakku sendiri tidak percaya sama bapanya sendiri”. Begitu pula dengan Tuhan kita, mungkin Tuhan juga tidak terlalu ambil pusing ketika umat beragama lain tidak percaya Tuhan kita Yesus Kristus, tapi akan menyakitkan hati Yesus ketika anak-anakNya sendiri tidak percaya apa yang mampu Dia lakukan untuk anak-anakNya.  
Coba sekarang mari kita lihat Kej 18: 12-15 Sara ditegur oleh Tuhan karena mentertawakan Firman Tuhan, sehingga membuat Sara ketakutan, dan karena itu ia menamai anaknya Ishak agar dia juga ingat bahwa dia telah ditegur Tuhan karena mentertawakan Tuhan.
Jangan sampai kita ditegur Tuhan karena meremehkan Dia dengan mentertawakan dia dengan tidak sopan/tidak hormat. Untung disini Sara hanya ditegur, apalagi bapa Abraham, kalau kita baca di Kej 17:17 Tuhan malahan sama sekali tidak menegur Abraham, tapi kalau kita membaca keseluruhan tentang Abraham mungkin kita bisa mengerti bagaimana Abraham membayar harga dalam mengikut Tuhan, apakah kita sanggup membayar harganya? Banyak orang tidak seberuntung Sara apalagi Abraham, contohnya kita lihat di Lukas 1:18-22 Disini Imam Zakharia hanya mempertanyakan Firman Tuhan dan dia menjadi bisu, saya ga tahu apa yang terjadi jika berani mentertawakan Firman Tuhan. Yah…ga usah cari tahu deh, yang jelas bertobat aja, jangan mempertanyakan, meragukan, apalagi mentertawakan Firman Tuhan. Lakukan saja perintahNya maka kita akan selamat dan berkemenangan. Amin.

2.      Mentertawakan diri sendiri: Yang saya maksudkan disini adalah ketika ada orang yang tidak serius dengan kehidupan diri nya sendiri, selalu bermain-main dan tidak serius dengan apapun yang dia lakukan. Kekanak-kanakan. Ketika berbuat kesalahan bukannya bertobat malah tertawa dengan kebodohannya sendiri dan sama sekali tidak sadar dan tetap mengulangi kesalahn yang sama, ketika ditegur dan diajar tanggapannya hanya tertawa lagi. Menjadi pelawak yang tidak berguna dalam kehidupannya. Mengira semuanya lucu dan mengira semuanya dianggap mainan. Hal ini beda dengan profesi pelawak ya sodara-sodara, jagan salah mengerti. Banyak orang berakhir hanya menjadi “pelawak” dalam kehidupannya, Mike Tyson benar-benar hanya menjadi pelawak dalam masa sekarang kehidupannya, dia juga mengarang buku “From zero to zero” karena banyak permainan yang tidak benar dalam kehidupannya. Siapa lagi yang berakhir jadi pelawak dalam kehidupannya? Kita lihat Hakim-hakim 16:25 Ternyata Simson menjadi pelawak dalam akhir hidupnya karena mempermain-mainkan Roh Keperkasaan yang diberika Allah kepadanya. Yang dipikirannya hanya bersenang-senang dengan mengejar wanita-wanita cantik Filistin yang dibenci orang tuanya, dan waktu itu dia harus membayar harganya dengan sangat mahal, dengan nyawanya sendiri. Serius lah dengan kehidupan kita, jangan sampai kita menjadi tertawaan orang lain, berapa banyak Alkitab menyebutkan bahwa Israel akan menjadi tertawaan bangsa-bangsa lain, itu karena mereka tidak serius dengan Allah mereka sendiri, bermain-main dengan Allah mereka sendiri, bukankah Tuhan sendiri berfirman kalau kita harus melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan sendiri? Stop main-main and be serius.  Amin.

3.      Mentertawakan sesama (Pasangan hidup, ortu, saudara, teman, orang lain)
Orang bilang kalau sahabat sejati mah pasti nolongin kita ko kalau kita jatoh, tapii…setelah diketawain dulu. Hahaha…Bener juga sih, tapi bukan itu yang mau saya bahas. Maksud saya itu BENAR-BENAR mentertawakan penderitaan orang lain, bukan seperti contoh yang tadi itu. Bukan hanya tersenyum senang/tersenyum licik melihat kejatuhan orang lain, tapi yang paling mengerikan adalah penghakiman terhadap saudara sendiri. Serasa kita adalah Tuhan yang berhak menghakimi dan bilang “Naaahhh….tuh kaaannn..hehehhehahaha…dihukum Tuhan tuh, rasain tuh akibatnya” Ketika orang tersebut ditertawakan, dilecehkan, dihina, dihakimi (yang nota bene belum tentu kesalahan dia, mungkin itu adalah ujian dari Tuhan, mungkin kejadian itu diijinkan Tuhan terjadi) dan orang itu mengadu kepada Tuhan, berlutut kepada Tuhan, menguatkan hatinya pada Tuhan, hati-hati….penghakiman yang kita berikan ke orang itu bisa berbalik ke arah kita, karena pembelanya adalah Tuhan sendiri. Kita baca Ayub 12:4 dan Ayub 30:1 Disini kita tahu bahwa Ayub diijinkan Tuhan untuk mengalami kemalangan, tapi sahabat-sahabatnya bahkan istrinya sendiri menghina dia, mentertawakan dia, dan menghakimi dia. Apa yang Ayub lakukan? Dia teriak kepada Tuhan minta pembelaan dari yang Maha Tinggi, karena dia tahu, percuma meminta pembelaan dari manusia, kebanyakan manusia hanay bisa mentertawakan kemalangannya bahkan menghakiminya, hanya pada Tuhan sajalah pembela dia yang sesungguhnya. Ketika Tuhan mendengar teriakan Ayub apa yang terjadi pada ketiga teman-temannya? Kita baca Ayub 42:7-10 Murka Tuhan menyala-nyala atas mereka!! Ini peringatan bagi kita semua jangan sampai kita mentertawakan orang lain apalagi menghakiminya, meskipun mereka jatuh karena kesalahan mereka sendiri tetap kita tidak berhak mentertawakan mereka, APALAGI jika itu “hanya” ujian dari Tuhan, habislah kita, “masih mending” kalau orangnya jadi murtad dan tidak  lulus ujian dari Tuhan, “mungkin” kita untuk sementara aman, tapi begitu dia lulus ujian Tuhan, berlutut dan berteriak minta pembelaan Tuhan, mateng kita.

4.      Pengkotbah berkata bahwa semua ada musimnya, termasuk tertawa.
Telah dijelaskan bahwa tertawa itu sangat baik, tapi kalau setiap saat kita tertawa kita bisa dianggap gila, kita tertawa keras-keras dipemakaman itu namanya orang error (yaa…mungkin dia mengerti kalau yang meninggal udah bahagia di surga, jadi dia tertawa senang kali ya…), tertawa terbahak-bahak di Rumah Sakit ketika ada orang yang mau meninggal, error juga (yaa….sekali lagi mungkiiinnn dia mengerti kalau orang tersebut pasti berbahagia karena sebentar lagi ketemu Tuhan Yesus)


            Tuhan ingin kita berbahagia, Tuhan senang bercanda dengan anak-anakNya, tapi Tuhan tidak pernah bermain-main tentang kehidupan kita, Dia serius ingin menjaga kita, menyelamatkan kita. Begitupun dengan kita semua, kita bahagia ketika kita bersekutu denganNya, menari bersamaNya, tertawa bahagia, tapi jangan pernah kita mempermainkan Dia, Dia tidak akan pernah bisa kita permainkan. Senangkan hatiNya selalu, buat Dia selalu tersenyum hingga kita semua menyambut Yesus di awan-awan permai, dan berbahagia dan tertawa dengan mempelai kita untuk selama-lamanya. Amin3.

Pengetahuan

Pentingnya Berpengetahuan

            Saya sebagai guru selalu bilang ke anak didik saya kalau pengetahuan itu sangat penting karena Tuhan sendiri pun bilang pada Amsal 11:9 ( tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan) Jadi jika kita mau selamat kita harus berpengetahuan, kita harus berpengetahuan jika kita tidak mau binasa.
Amsal 1:7 (Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan)
Jadi kalau kamu tidak berpengetahuan maka kamu itu tidak takut akan Tuhan, dan ini diperkuat dengan fatsal 1:29 (Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN), dan juga siapa memberi himat dan didikan? Sudah jelas itu semua berasal dari Tuhan, Amsal 2:6 (Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian), jadi kalau kalian tidak pintar kalau kamu bodoh maka kalian menghina hikmat dan didikan, dan otomatis menghina Tuhan yang memberikan itu semua pada orang yang Tuhan beri, Tuhan tidak memberi hikmatNya pada sembarang orang, karena apa? Hikmat itu seperti mutiara yang sangat berharga, bahkan sebenarnya lebih berharga dari pada mutiara, dan Tuhan tidak mau melemparkan mutiara itu pada babi, karena babi tidak pernah mengerti betapa berharganya mutiara tersebut, hanya menginjak-injak mutiara tersebut bahkan babi tersebut bisa berbalik menyerang. Orang yang diberi hati minta ampela itu seperti orang yang menendang ke belakang. Apa sih maksudnya? Jadi itu semua adalah perumpamaan orang yang tidak tahu diri karena kekurangan pengetahuan, setelah ditolong, setelah diberikan sesuatu yang berharga untuk menolong dia, setelah orang itu menjadi gemuk, maka dia bisa menendang kebelakang, menendang orang yang telah menolongnya, habis manis sepah dibuang. Ulangan 32:9-15. Makanya Tuhan sangat berhati-hati memberikan hikmatNya, jangan sampai Tuhan melihat kita sebagai babi yang tidak pantas untuk diberikan pengetahuan, jangan sampai Tuhan melihat kita sebagai orang yang tidak tahu diri.
          Sangat mengerikan kalau melihat orang tidak pernah mau belajar, seperti kura2 dalam tempurung, tidak mau explore, merasa cukup apa yang dia punyai sekarang, padahal sampai kapanpun kita itu harus belajar, setiap hari pasti aja ada pengetahuan yang baru, jangan sampai Tuhan tegur dulu seperti di fatsal 1:22 (Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?)
          Sebenarnya enak sekali kalau kita berpengetahuan, waktu itu ada teman yang menerapkan kata-kata dosen saya, “kalian itu belajar bukan untuk nilai, tapi karena kalian memang butuh, maka belajar itu akan menjadi menyenangkan bukan beban” saya mendengar teman saya yang sudah mempraktekan itu hanya bisa bengong karena saya tidak mengerti, padahal Tuhan itu sudah mengatakannya sejak dari jaman dahulu kala. Amsal 2:10 (Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu). Wow…sekarang saya baru mengerti itu semua, sayang sekali saya baru menyadarinya sekarang, maka sekarang adalah tugas saya memperingatkan generasi muda ini agar mencintai pendidikan dan pengetahuan dan hikmat, karena kalau tidak akan benar2 sangat rugi sekali pisan :D saya usia segini baru menyadarinya, coba saja kalau saya menyadari lebih cepat bin awal mungkin kehidupan saya akan jauh lebih baik dari pada sekarang.
          Amat sangat banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa hikmat dan pengetahuan itu dapat menyelamatkan dan menjaga kita semua, mengajarkan kita untuk mencintai didikan tidak seperti orang dungu, terutama di Amsal, bacalah dan renungkan lah karena itu sangat-sangat bagus karena pengetahuan himat kebijaksanaan itu lebih berharga dari pada emas, jadi kalau kalian ingin kaya jangan cari uang jangan cari emas banyak-banyak, tapi carilah hikmat dan pengetahuan. Saya ketika memberikan tugas pada anak yang tidak taat seringnya meminta mereka untuk membaca Amsal atau menyalin Amsal, karena saya percaya dengan membaca dan merenungkan Amsal akan mengubah anak menjadi lebih baik, mungkin sekarang mereka tidak mengerti dan menganggap itu adalah hukuman, tapi saya percaya Yesaya 55:11 akan terjadi terhadap mereka semua (demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.)
          Meskipun kita tidak mengerti tentang Alkitab dan ayat-ayat yang ada didalamnya kita harus tetap membacanya, karena kembali lagi ke Yesaya 55:11. Tanpa sadar Firman itu akan terserap masuk kedalam tubuh kita, yang penting tangkap lah dengan roh kalian bukan dengan pikiran jasmani kalian, tangkap dengan hati, maka Roh Kudus akan membukakannya kepada kalian suatu saat nanti. Tanpa sadar kalian akan mengerti Firman, mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada orang dunia. Apakah orang dunia tahu kenapa orang-orang Kristen selalu dianiaya dari jaman Yesus sampai pada detik ini? Kenapa ada istilah gereja setan, bukan yang lain?? Hanya ada gereja setan. KARENA iblis pun tahu kalau YESUS adalah satu-satunya Allah yang benar, Tuhan yang benar, tidak ada yang lain, bukan yang lain, hanya YESUS saja. Makanya kenapa umat agama lain tidak mengalami penganiayaan, terlihat baik-baik saja, terlihat bebas melakukan kegiatan keagamaan mereka (terlepas dari konflik SARA) Umat Kristen paling disingkirkan dimana-mana di dunia ini, why?? Sudah jelas karena iblis tidak suka!! Iblis hanya menghambat kebenaran, yang tidak benar akan iblis biarkan kenapa? Buat apa iblis repot-repot menghalangi yang udah jelas ngaco, ujung-ujungnya pasti neraka, jadi iblis malah mensuport mereka agar mereka lebih jauh tersesat dan akhirnya binasa, tapi pengikut kebenaran akan mereka halangi sedemikian rupa agar kita susah menuju surga, agar kita semua susah untuk beribadah kepada Allah yang benar. Jadi jika kehidupan kita banyak tantangan dan rintangan maka bersyukurlah dan bilang “I’m on the right track’ makanya iblis sengaja halang2in kita sampai pada tujuan Allah. Kalau hidup kita tenang-tenang saja, nyaman-nyaman saja itu justru harus hati-hati, apakah kita justru sudah melenceng dari tujuan awal kita sehingga iblis membiarkan kita sambil tertawa-tawa? Malah “memberkati” kita agar kita terus hidup nyaman dan melenceng ke neraka. Jika kita tidak mengetahui hal ini mungkin kita akan ngomel2 ke Tuhan…”Tuhaaaannnn…kenapa hidup saya susah?? Kenapa banyak sekali rintangan dalam kehidupanku?? Kenapa dia yang tidak pernah kegereja ko hidupnya tenang-tenang aja?? Tidak adil Tuhan…lebih baik saya juga ga kegereja, lebih baik saya juga ga pelayanan tapi hidup saya aman-aman saja…” Nah hati-hati saudara ku yang terkasih, jika kita tidak berpengetahuan kita pasti akan berpikir seperti itu, bertobatlah, cari pengetahuan dan hikmat Tuhan yang benar agar kehidupan kita tidak tersesat. Bagaimana mungkin kita bisa menuju surga jika kita tersesat, tidak tahu harus kemana, tidak tahu harus ngapain, enak sekali jika kita mengetahui jalan ke surga, mengetahui pikiran Bapa, mengetahui hati Bapa, bukan kah itu sangat indah? Ayo jangan malas untuk memperoleh pengetahuan, malah itu akan mempermudah hidup kita.
          Dulu saya pikir tidak apa-apa kalau kita melakukan kesalahan tapi kita tidak sadar atau tidak mengetahui kesalahan tersebut, misalnya: Dulu saya pikir tidak masalah ketika tiap orang mempunyai kepercayaannya masing-masing asal berbuat baik, tapi sekarang saya sadar perbuatan baik tidaklah memberikan keselamatan tapi hanya Yesus yang memberikan keselamatan; atau apapunlah contoh-contoh ketidaktahuan kita. Dulu saya pikir Tuhan akan memaafkan kita karena kita benar-benar tidak mengerti, tidak tahu mana yang boleh mana yang tidak boleh, sekarang saya saya sadar bahwa itu salah satu kesalahan besar yang bisa dimiliki manusia, karena biarpun kita tidak tahu, barpun kita tidak mengerti, kita tetap salah dihadapan Allah, kita tetap akan disidang dengan KETIDAKTAHUAN kita. Why?? Kan kita tidak tahu, harusnya Allah mengerti dong, harusnya Allah kasih kompensasi dong, Dia kan maha pengasih dan penyayang??
1.  Sekarang kita lihat hukum didunia ini. Ada hukum tertulis dan tidak tertulis, kita bahas yang tidak tertulis dulu. Ketika kita pergi kesuatu daerah asing, SEHARUSNYA kita itu paham dulu adat istiadat daerah tersebut, kebiasaan-kebiasaan apa saja yang ada di daerah sana, jangan sampai kita mendapat masalah bahkan mendapat celaka karena KETIDAKTAHUAN kita dalam bertamu ke daerah tersebut, contoh: Disuatu daerah ketika kita bertamu ke rumah orang, kita mau bertemu si A, ketika sampai rumah A yang ada hanya istrinya, di daerah tersebut kita hanya boleh berdiri didepan rumah dia, TIDAK BOLEH masuk. Nah…bagaimana orang yang tidak berpengetahuan?? Saya punya teman dari dulu itu sok akrab, SKSD pokonya mah, dan tidak tahu aturan main, seandainya dia bertamu kesana dan dia langsung masuk nyelonong begitu saja kesana, maka maut sudah membayangi dia, karena si A pasti akan tersinggung luar biasa dan pasti akan langsung membacok orang yang tidak sopan itu. Setelah kejadian, apakah kita masih bisa berkata “yaaaa….kan ga tau kebiasaan disana” percuma…semua udah terjadi.
2.  Yang tertulis: Ketika kita mengendarai mobil sendiri di Amerika kita harus tahu kalau jalan disana sebelah kanan, kalau kita pakai aturan di Indonesia, maka jeger tabrakan. Itu masalah simple, belum lagi rambu-rambu yang lain yang rumit. Apakah kita bisa bilang ke polisinya “pa…saya dari Indonesia, saya ga ngerti rambu-rambu disini, tolong bebaskan saya, jangan ditilang” Hmmm…Ketika kita sudah berani pegang setir disana, maka kalian akan dianggap tahu semua peraturan dan rambu-rambu disana. Maka tidak akan ada alasan “Tidak tahu / Tidak mengerti”
Itu aturan yang jelas di dunia, dalam Kerajaan Surga apalagi….ada aturan-aturan jelas yang harus di taati. Makanya kita WAJIB tahu apa itu aturan-aturanNya, kehendakNya, hatiNya. Kalau dalam dunia saja ada buku panduannya, ada orang yang bisa ditanya jika kita tidak mengerti aturan-aturan adat istiadat/aturan suatu Negara, maka kita pun punya buku panduan dan orang-orang yang sudah mengenal Tuhan terlebih dahulu, jadi jangan bilang kita ga salah karena kita tidak tahu, kita pasti dimaafkan karena tidak tahu, Tuhan itu tidak pernah salah, kita yang salah, apakah kita membaca Alkitab sebagai buku panduan Kerajaan Surga setiap hari? Apakah kita sering berkonsultasi dengan pemuka agama atau orang-orang yang sudah senior dalam Tuhan? DAN terlebih lagi, apakah kita BERTANYA langsung dengan Sang Pencipta kita?? Kalau kita belum melakukan itu semua tidak usahlah kita membela diri kita sendiri karena kita memang bersalah dihadapan Tuhan, jagan cari-cari alas an sendiri dengan mengatakan “tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa dengar suara Tuhan, dan alasan-alasan lainya” karena Tuhan sendiri sudah memfasilitasi semua itu, tinggal kita mau tidak menggunakan fasilitas tersebut.
    Kiranya kita mau terus mengupgrade diri kita sendiri, jangan kudet, didunia ada perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut karena kudet, kita jangan sampai seperti itu, kita juga harus terus update dengan Roh Kudus. Jangan ketika ada update-an baru kita menolak dan mengatakan “itu sesat biasanya ga gitu, itu sesat dari dulu kita mah seperti ini aja, itu sesat…bla..bla..bla…”  Ayo guys, berpengetahuan dalam Roh Kudus sendiri J Tuhan Yesus memberkati.